logo Sharia Green Land panjang 2
Maret 2, 2021

Cara Jitu Mendisiplinkan Anak Sejak Dini

Mendisiplinkan anak sejak dini memang bukan perkara yang mudah. Betul tidak Ayah, Bunda? Meski begitu, hal ini tetap perlu dilakukan supaya mereka dapat tumbuh menjadi anak yang disiplin dan saleh.

Lalu pendidikan seperti apa yang tepat diberikan kepada buah hati kita supaya mereka bisa disiplin? Untuk menjawab pertanyaan ini kita harus memahami dahulu perkembangan anak.

Anak Hanya Memahami Hal Konkret

mainan anak

Seringkali anak-anak tidak mau membereskan mainannya sendiri setelah selesai bermain. Mereka cenderung mau membereskan mainan tersebut ketika orang tua yang melakukannya. Hal itu ia lakukan semata-mata karena ingin “meniru” atau sekadar ikut-ikutan apa yang dilakukan orang tuanya.

Pada kondisi tersebut kebanyakan orang tua akan menasehati anaknya untuk membereskan mainan saat selesai memainkannya. “Lain kali, kalau habis main beresin lagi ya nak…” Atau terkadang malah memarahi anaknya ketika melihat kondisi berantakan akibat ulah yang telah dilakukannya.

Sepintas terlihat seperti sesuatu yang bisa dianggap wajar. Namun sebaiknya hal ini dihindari ya Ayah, Bunda. Mari kita lihat dulu bagaimana kondisi perkembangan anak saat balita.

Saat masih kecil, neuron yang terdapat pada otak anak belumlah terhubung secara sempurna. Sehingga ia harus belajar banyak hal untuk bisa melakukan aktivitas seperti yang dilakukan orang tua. Itu artinya, saat masih kecil anak memiliki banyak keterbatasan.

Baca Juga: Inilah Penyebab Anak Rewel yang Mungkin Tidak Anda Sadari

Ketika Ayah, Bunda mengatakan, “rapikan mainannya, ya nak” kepada anak berusia lima tahun. Jangan harap mereka akan menurutinya, karena mereka belum mengerti apa itu “rapi” dan apa pentingnya kerapian. Kalaupun mereka nurut dan merapikan mainannya sendiri, maka hal tersebut patut disyukuri.

Keterbatasan lain yang dimiliki anak-anak adalah mereka tidak mengenal dimensi waktu. Apa yang mereka pikirkan hanyalah waktu sekarang, bukan nanti ataupun besok. Sehingga jika Ayah Bunda mengatakan, “Nak, nanti Bunda belikan es krim pada hari minggu ya,” tidak akan mempan.

Mereka akan terus merengek minta dibelikan es krim jika pada saat tersebut sedang menginginkannya. Karena mereka masih belum paham arti nanti atau besok.

Mendisiplinkan Anak Penting, Namun Harus Disesuaikan dengan Perkembangan Anak

Mendisiplinkan anak sejak dini tidak selalu menjadi pilihan yang baik. Kita juga harus memahami perkembangan anak. Mari kita lihat bagaimana cara Rasulullah SAW dalam mendidik anak-anak mengerjakan shalat lima waktu.

hadis Mengajarkan Anak Shalat Sejak Dini

Beliau memerintahkan umatnya untuk mengajarkan anak-anak shalat pada usia tujuh tahun dan baru memberikan hukuman saat anak sudah menginjak usia sepuluh tahun. Beliau tidak memerintahkan anak shalat pada usia dua atau lima tahun karena belum sesuai dengan perkembangannya.

Baca Juga: 4 Cara Mudah Mengajarkan Anak Shalat Sejak Dini

Hal yang sama juga berlaku saat mengajarkan anak membereskan dan merapikan mainan. Melatih mereka untuk melakukan hal tersebut memang sesuatu yang positif.

Namun, jika mewajibkan mereka untuk bisa membereskan dan merapikan mainannya sendiri. Lalu memberikan hukuman kepada mereka saat tidak melakukannya seperti dengan menyita mainannya atau mengisolasi mereka dalam kamar rasanya menjadi sesuatu yang berlebihan.

Berbeda halnya bila anak sudah menginjak usia tujuh tahun keatas. Sah-sah saja Ayah, Bunda memberikan hukuman kepada Anak sebagai konsekuensi atas tindakan tidak bertanggung jawab merapikan mainan.

Anak dengan usia tujuh tahun ke atas sudah bisa memahami konteks tanggung jawab dibandingkan dengan anak berusia dibawah tujuh tahun.

Penutup

Mendisiplinkan anak sejak dini memang sesuatu yang baik dan positif, namun harus disesuaikan dengan perkembangan anak. Mari kita berikhitiar menjadi orang tua yang baik dengan memperdalam ilmu parenting untuk melahirkan generasi unggul.

Silahkan isi kolom komentar jika ada masukan dan saran yang membangun. Jangan lupa share jika tulisan ini bermanfaat.

Wallahu A’lam

(Diedit oleh Nizar Tegar)

Article written by Hasannudin
LOGO resmi SHARIA GREEN LAND
Sharia Green Land merupakan Developer Properti yang telah berdiri sejak 12 Februari 2015. Memiliki visi besar untuk membangun kawasan islami bagi masyarakat muslim. Tidak hanya menyediakan hunian untuk tempat tinggal. Namun juga kawasan islami diharapkan mampu memberikan ketenangan hati. Karena rumah lebih dari sekedar tempat tinggal.
Kenali Lebih Jauh

Tulisan Serupa

Mau mendapatkan informasi mengenai tulisan terupdate?

Silahkan isi form di bawah
Maret 2, 2021

Cara Jitu Mendisiplinkan Anak Sejak Dini

Mendisiplinkan anak sejak dini memang bukan perkara yang mudah. Betul tidak Ayah, Bunda? Meski begitu, hal ini tetap perlu dilakukan supaya mereka dapat tumbuh menjadi anak yang disiplin dan saleh.

Lalu pendidikan seperti apa yang tepat diberikan kepada buah hati kita supaya mereka bisa disiplin? Untuk menjawab pertanyaan ini kita harus memahami dahulu perkembangan anak.

Anak Hanya Memahami Hal Konkret

mainan anak

Seringkali anak-anak tidak mau membereskan mainannya sendiri setelah selesai bermain. Mereka cenderung mau membereskan mainan tersebut ketika orang tua yang melakukannya. Hal itu ia lakukan semata-mata karena ingin “meniru” atau sekadar ikut-ikutan apa yang dilakukan orang tuanya.

Pada kondisi tersebut kebanyakan orang tua akan menasehati anaknya untuk membereskan mainan saat selesai memainkannya. “Lain kali, kalau habis main beresin lagi ya nak…” Atau terkadang malah memarahi anaknya ketika melihat kondisi berantakan akibat ulah yang telah dilakukannya.

Sepintas terlihat seperti sesuatu yang bisa dianggap wajar. Namun sebaiknya hal ini dihindari ya Ayah, Bunda. Mari kita lihat dulu bagaimana kondisi perkembangan anak saat balita.

Saat masih kecil, neuron yang terdapat pada otak anak belumlah terhubung secara sempurna. Sehingga ia harus belajar banyak hal untuk bisa melakukan aktivitas seperti yang dilakukan orang tua. Itu artinya, saat masih kecil anak memiliki banyak keterbatasan.

Baca Juga: Inilah Penyebab Anak Rewel yang Mungkin Tidak Anda Sadari

Ketika Ayah, Bunda mengatakan, “rapikan mainannya, ya nak” kepada anak berusia lima tahun. Jangan harap mereka akan menurutinya, karena mereka belum mengerti apa itu “rapi” dan apa pentingnya kerapian. Kalaupun mereka nurut dan merapikan mainannya sendiri, maka hal tersebut patut disyukuri.

Keterbatasan lain yang dimiliki anak-anak adalah mereka tidak mengenal dimensi waktu. Apa yang mereka pikirkan hanyalah waktu sekarang, bukan nanti ataupun besok. Sehingga jika Ayah Bunda mengatakan, “Nak, nanti Bunda belikan es krim pada hari minggu ya,” tidak akan mempan.

Mereka akan terus merengek minta dibelikan es krim jika pada saat tersebut sedang menginginkannya. Karena mereka masih belum paham arti nanti atau besok.

Mendisiplinkan Anak Penting, Namun Harus Disesuaikan dengan Perkembangan Anak

Mendisiplinkan anak sejak dini tidak selalu menjadi pilihan yang baik. Kita juga harus memahami perkembangan anak. Mari kita lihat bagaimana cara Rasulullah SAW dalam mendidik anak-anak mengerjakan shalat lima waktu.

hadis Mengajarkan Anak Shalat Sejak Dini

Beliau memerintahkan umatnya untuk mengajarkan anak-anak shalat pada usia tujuh tahun dan baru memberikan hukuman saat anak sudah menginjak usia sepuluh tahun. Beliau tidak memerintahkan anak shalat pada usia dua atau lima tahun karena belum sesuai dengan perkembangannya.

Baca Juga: 4 Cara Mudah Mengajarkan Anak Shalat Sejak Dini

Hal yang sama juga berlaku saat mengajarkan anak membereskan dan merapikan mainan. Melatih mereka untuk melakukan hal tersebut memang sesuatu yang positif.

Namun, jika mewajibkan mereka untuk bisa membereskan dan merapikan mainannya sendiri. Lalu memberikan hukuman kepada mereka saat tidak melakukannya seperti dengan menyita mainannya atau mengisolasi mereka dalam kamar rasanya menjadi sesuatu yang berlebihan.

Berbeda halnya bila anak sudah menginjak usia tujuh tahun keatas. Sah-sah saja Ayah, Bunda memberikan hukuman kepada Anak sebagai konsekuensi atas tindakan tidak bertanggung jawab merapikan mainan.

Anak dengan usia tujuh tahun ke atas sudah bisa memahami konteks tanggung jawab dibandingkan dengan anak berusia dibawah tujuh tahun.

Penutup

Mendisiplinkan anak sejak dini memang sesuatu yang baik dan positif, namun harus disesuaikan dengan perkembangan anak. Mari kita berikhitiar menjadi orang tua yang baik dengan memperdalam ilmu parenting untuk melahirkan generasi unggul.

Silahkan isi kolom komentar jika ada masukan dan saran yang membangun. Jangan lupa share jika tulisan ini bermanfaat.

Wallahu A’lam

(Diedit oleh Nizar Tegar)

Article written by Hasannudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LOGO resmi SHARIA GREEN LAND
Sharia Green Land merupakan Developer Properti yang telah berdiri sejak 12 Februari 2015. Memiliki visi besar untuk membangun kawasan islami bagi masyarakat muslim. Tidak hanya menyediakan hunian untuk tempat tinggal. Namun juga kawasan islami diharapkan mampu memberikan ketenangan hati. Karena rumah lebih dari sekedar tempat tinggal.
Kenali Lebih Jauh

Mau mendapatkan informasi mengenai tulisan terupdate?

Silahkan isi form di bawah