Ada banyak pilihan yang bisa diambil ketika berencana menabung untuk beli rumah. Hanya saja perlu diperhatikan beberapa hal supaya cara tersebut berjalan dengan efektif.
Membeli rumah merupakan salah satu topik pembahasan yang tidak akan pernah ada habisnya. Bagaimana tidak, setiap tahunnya harga rumah akan selalu naik. Bahkan pada kondisi tertentu harganya bisa naik berkali-kali lipat. Padahal kenaikan harga rumah tidak dibarengi dengan kenaikan gaji yang signifikan.
Maka tidak heran jika saat ini banyak orang yang mencari informasi mengenai cara bisa membeli rumah dengan penghasilan yang minim. Entah itu 4 juta/bulan, 3 juta/bulan, atau bahkan 1 juta/bulan.
Kalau kita rajin browsing di internet, sebenarnya ada banyak media yang membahas mengenai cara membeli rumah. Saking banyaknya metode yang bisa dipraktekkan, dipraktikan akan membuat kita pusing sendiri. Karena masing-masing metode tersebut sangat logis dan biasanya sudah dipraktekkan oleh penulisnya.
Supaya tidak terlalu melebar, pada tulisan kali ini penulis akan fokus membahas seputar “cara menabung untuk beli rumah”. Meski begitu tetap saja cara menabung ini masih luas cakupannya, dan sangat dipengaruhi banyak faktor, seperti:
Usia akan sangat mempengaruhi perencanaan jangka panjang Anda. Ketika masih berumur 20-an atau fresh graduate, penghasilan Anda mungkin tidak terlalu besar, namun hal ini tentunya sebanding dengan tingkat pengeluaran yang relatif kecil. Beda halnya dengan Anda yang telah berusia 30 tahunan ke atas yang biasanya sudah memiliki banyak tanggungan seperti anak dan istri.
Besar kecilnya penghasilan Anda sangat mempengaruhi harga rumah yang bisa dibeli dan rentang waktu untuk mendapatkannya. Ketika Anda memiliki penghasilan yang tidak terlalu besar, mau tidak mau Anda harus memperketat tingkat pengeluaran.
Lokasi sebuah rumah akan berhubungan langsung dengan harga. Semakin strategis lokasinya, maka otomatis harganya akan semakin mahal.
Semakin mahal harga rumah yang ingin Anda beli, maka semakin besar usaha yang harus dikeluarkan. Selain itu waktu yang diperlukan untuk mendapatkannya pun akan semakin lama.
Saat melakukan pembelian rumah pertama, sebaiknya hindari penentuan target yang terlalu muluk, seperti lokasi rumah yang strategis dan desain rumah yang menarik. Karena sering kali alasan ingin membeli rumah impian memerlukan dana yang sangat besar. Akibatnya banyak orang yang kehilangan motivasi sebelum berjuang untuk membeli rumah dalam waktu dekat. Pada akhirnya pembelian rumah pun harus ditunda.
Penundaan membeli rumah merupakan satu kesalahan yang mungkin tidak disadari oleh banyak orang. Terlebih lagi bagi kaum milenial yang dinilai memiliki gaya hidup konsumtif. Hal ini telah penulis bahas pada artikel sebelumnya 5 Alasan Generasi Milenial Susah Beli Rumah.
Kenapa kita jangan sampai menunda membeli rumah? Karena banyak kasus, pembeli merasa kecewa atau menyesal lantaran tidak bisa membeli rumah dengan segera. Akibatnya harga rumah naik melambung tinggi.
Seperti penuturan dari salah satu pengguna id.quora.com. Ia menunda membeli rumah karena harus melangsungkan acara pernikahan, karena dana yang digunakan berasal dari uang yang dipersiapkan untuk DP rumah.
Rencananya ia akan membeli rumah harga 500 juta dengan cara mencicil di wilayah Serpong pada tahun 2009. Namun, secara tiba-tiba akses tol ke daerah proyek rumah tersebut dibuka. Alhasil, harga rumah tersebut naik secara drastis menjadi 1 Miliar Rupiah. Sehingga terpaksa dia harus mengatur ulang strategi untuk membeli rumah tersebut.
Mohon jangan disalah artikan, penulis tidak bermaksud untuk membenturkan urusan membeli rumah dengan pernikahan. Karena pernikahan merupakan suatu perkara mulia, terlebih lagi jika Anda adalah seorang muslim. Hal yang ingin penulis tekankan disini adalah ketika Anda menunda membeli rumah, maka tidak ada jaminan bahwa harga rumah tersebut tidak naik di tahun berikutnya.
Ada banyak sekali cara yang bisa diparaktekkan untuk bisa menabung membeli rumah. Mulai dari menabung di bank, membeli emas, hingga konsep unik yang ditawarkan oleh developer seperti program Nabung Tanah.
Saat Anda berencana membeli rumah dengan cara menabung di bank, maka Anda harus melakukan perhitungan yang sangat rinci. Misalnya, Anda berencana membeli rumah seharga 500 juta selama 10 tahun dengan cara cash. Maka jumlah yang harus Anda simpan setiap tahunnya adalah 50 juta atau sekitar 4,1 juta perbulan. Ingat ya, ini adalah uang yang disimpan, bukan jumlah penghasilan perbulan.
Meski memiliki banyak keunggulan, sayangnya metode menabung di bank ini memiliki banyak kelemahan, seperti:
Baca juga : KPR Bank Syariah, Patut Diapresiasi, Namun Masih Perlu Dikritisi
Ketimbang uang, emas memiliki kemampuan yang lebih baik ketika dijadikan sarana untuk menabung. Bagaimana tidak, emas tidak akan terkena dampak inflasi sama sekali, banyak orang menyebutnya zero inflation.
Nilai emas tidak pernah mengalami penyusutan, malah nilainya akan terus meningkat setiap tahun. Meski memang untuk jangka pendek terkadang ada naik turunnya, namun jika dikalkulasikan nilainya akan terus naik. Pada 10 tahun terakhirnya saja, harga emas mengalami kenaikan sebesar 406 persen. (Sumber: money.kompas.com).
Salah satu kekurangan menabung dengan emas adalah kita tidak dapat jaminan kalau rumah yang ingin kita beli masih tersedia ketika dananya sudah terkumpul.
Ada konsep menarik yang ditawarkan oleh para developer properti untuk menyiasati menurunnya daya beli masyarakat di tengah terjadinya pandemi corona, yaitu Nabung Rumah.
Prinsipnya sederhana, kita hanya perlu menyetor uang bulanan dalam jangka waktu tertentu, dengan jumlah nominal yang tetap. Misalnya, jika setoran awalnya 2,75 juta, maka selama 15 tahun Anda hanya harus menyetor dengan angka yang sama. Dalam jangka waktu 4 tahun insyaAllah rumah sudah siap huni.
Note: Skema diatas merupakan skema Nabung Rumah yang ditawarkan oleh PT.Sharia Green Land pada di beberapa salah satu proyeknya di Bandung, yaitu Sharia Islamic Soreang serta Sukamanah Islamic Village. Developer yang berbeda mungkin memiliki skema yang berbeda pula meski konsepnya sama-sama nabung rumah.
Nabung rumah sebenarnya tidak jauh berbeda dengan nabung di Bank atau menyimpan uang dalam bentuk emas. Bedanya hanya ada pada bentuk aset yang disimpan, yaitu rumah.
Kelebihan yang dimiliki Nabung Rumah ini, Anda tidak terlalu khawatir dengan adanya inflasi, karena sama seperti emas, properti termasuk aset yang tidak kena inflasi. Selain itu, dengan Nabung Rumah, Anda sudah “mengamankan” rumah yang dicita-citakan, tanpa perlu khawatir keburu dibeli orang.
Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk menabung membeli rumah. Bisa dengan cara menabung uang di Bank, menabung uang dalam bentuk emas, dan menabung langsung dalam bentuk rumah. Cara ini memiliki kelemahan dan kelebihannya masing-masing, serta dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti: usia, jumlah penghasilan, lokasi, serta harga rumah yang ingin Anda beli. Yang terpenting, jangan sampai Anda menunda-nunda keputusan untuk membeli rumah.
Demikian tulisan mengenai cara menabung untuk beli rumah. Silahkan isi kolom komentar jika Anda memiliki strategi lain yang mungkin lebih jitu. Jangan lupa share jika tulisan ini bermanfaat. Terima kasih
(Diedit oleh Nizar Tegar)
Ada banyak pilihan yang bisa diambil ketika berencana menabung untuk beli rumah. Hanya saja perlu diperhatikan beberapa hal supaya cara tersebut berjalan dengan efektif.
Membeli rumah merupakan salah satu topik pembahasan yang tidak akan pernah ada habisnya. Bagaimana tidak, setiap tahunnya harga rumah akan selalu naik. Bahkan pada kondisi tertentu harganya bisa naik berkali-kali lipat. Padahal kenaikan harga rumah tidak dibarengi dengan kenaikan gaji yang signifikan.
Maka tidak heran jika saat ini banyak orang yang mencari informasi mengenai cara bisa membeli rumah dengan penghasilan yang minim. Entah itu 4 juta/bulan, 3 juta/bulan, atau bahkan 1 juta/bulan.
Kalau kita rajin browsing di internet, sebenarnya ada banyak media yang membahas mengenai cara membeli rumah. Saking banyaknya metode yang bisa dipraktekkan, dipraktikan akan membuat kita pusing sendiri. Karena masing-masing metode tersebut sangat logis dan biasanya sudah dipraktekkan oleh penulisnya.
Supaya tidak terlalu melebar, pada tulisan kali ini penulis akan fokus membahas seputar “cara menabung untuk beli rumah”. Meski begitu tetap saja cara menabung ini masih luas cakupannya, dan sangat dipengaruhi banyak faktor, seperti:
Usia akan sangat mempengaruhi perencanaan jangka panjang Anda. Ketika masih berumur 20-an atau fresh graduate, penghasilan Anda mungkin tidak terlalu besar, namun hal ini tentunya sebanding dengan tingkat pengeluaran yang relatif kecil. Beda halnya dengan Anda yang telah berusia 30 tahunan ke atas yang biasanya sudah memiliki banyak tanggungan seperti anak dan istri.
Besar kecilnya penghasilan Anda sangat mempengaruhi harga rumah yang bisa dibeli dan rentang waktu untuk mendapatkannya. Ketika Anda memiliki penghasilan yang tidak terlalu besar, mau tidak mau Anda harus memperketat tingkat pengeluaran.
Lokasi sebuah rumah akan berhubungan langsung dengan harga. Semakin strategis lokasinya, maka otomatis harganya akan semakin mahal.
Semakin mahal harga rumah yang ingin Anda beli, maka semakin besar usaha yang harus dikeluarkan. Selain itu waktu yang diperlukan untuk mendapatkannya pun akan semakin lama.
Saat melakukan pembelian rumah pertama, sebaiknya hindari penentuan target yang terlalu muluk, seperti lokasi rumah yang strategis dan desain rumah yang menarik. Karena sering kali alasan ingin membeli rumah impian memerlukan dana yang sangat besar. Akibatnya banyak orang yang kehilangan motivasi sebelum berjuang untuk membeli rumah dalam waktu dekat. Pada akhirnya pembelian rumah pun harus ditunda.
Penundaan membeli rumah merupakan satu kesalahan yang mungkin tidak disadari oleh banyak orang. Terlebih lagi bagi kaum milenial yang dinilai memiliki gaya hidup konsumtif. Hal ini telah penulis bahas pada artikel sebelumnya 5 Alasan Generasi Milenial Susah Beli Rumah.
Kenapa kita jangan sampai menunda membeli rumah? Karena banyak kasus, pembeli merasa kecewa atau menyesal lantaran tidak bisa membeli rumah dengan segera. Akibatnya harga rumah naik melambung tinggi.
Seperti penuturan dari salah satu pengguna id.quora.com. Ia menunda membeli rumah karena harus melangsungkan acara pernikahan, karena dana yang digunakan berasal dari uang yang dipersiapkan untuk DP rumah.
Rencananya ia akan membeli rumah harga 500 juta dengan cara mencicil di wilayah Serpong pada tahun 2009. Namun, secara tiba-tiba akses tol ke daerah proyek rumah tersebut dibuka. Alhasil, harga rumah tersebut naik secara drastis menjadi 1 Miliar Rupiah. Sehingga terpaksa dia harus mengatur ulang strategi untuk membeli rumah tersebut.
Mohon jangan disalah artikan, penulis tidak bermaksud untuk membenturkan urusan membeli rumah dengan pernikahan. Karena pernikahan merupakan suatu perkara mulia, terlebih lagi jika Anda adalah seorang muslim. Hal yang ingin penulis tekankan disini adalah ketika Anda menunda membeli rumah, maka tidak ada jaminan bahwa harga rumah tersebut tidak naik di tahun berikutnya.
Ada banyak sekali cara yang bisa diparaktekkan untuk bisa menabung membeli rumah. Mulai dari menabung di bank, membeli emas, hingga konsep unik yang ditawarkan oleh developer seperti program Nabung Tanah.
Saat Anda berencana membeli rumah dengan cara menabung di bank, maka Anda harus melakukan perhitungan yang sangat rinci. Misalnya, Anda berencana membeli rumah seharga 500 juta selama 10 tahun dengan cara cash. Maka jumlah yang harus Anda simpan setiap tahunnya adalah 50 juta atau sekitar 4,1 juta perbulan. Ingat ya, ini adalah uang yang disimpan, bukan jumlah penghasilan perbulan.
Meski memiliki banyak keunggulan, sayangnya metode menabung di bank ini memiliki banyak kelemahan, seperti:
Baca juga : KPR Bank Syariah, Patut Diapresiasi, Namun Masih Perlu Dikritisi
Ketimbang uang, emas memiliki kemampuan yang lebih baik ketika dijadikan sarana untuk menabung. Bagaimana tidak, emas tidak akan terkena dampak inflasi sama sekali, banyak orang menyebutnya zero inflation.
Nilai emas tidak pernah mengalami penyusutan, malah nilainya akan terus meningkat setiap tahun. Meski memang untuk jangka pendek terkadang ada naik turunnya, namun jika dikalkulasikan nilainya akan terus naik. Pada 10 tahun terakhirnya saja, harga emas mengalami kenaikan sebesar 406 persen. (Sumber: money.kompas.com).
Salah satu kekurangan menabung dengan emas adalah kita tidak dapat jaminan kalau rumah yang ingin kita beli masih tersedia ketika dananya sudah terkumpul.
Ada konsep menarik yang ditawarkan oleh para developer properti untuk menyiasati menurunnya daya beli masyarakat di tengah terjadinya pandemi corona, yaitu Nabung Rumah.
Prinsipnya sederhana, kita hanya perlu menyetor uang bulanan dalam jangka waktu tertentu, dengan jumlah nominal yang tetap. Misalnya, jika setoran awalnya 2,75 juta, maka selama 15 tahun Anda hanya harus menyetor dengan angka yang sama. Dalam jangka waktu 4 tahun insyaAllah rumah sudah siap huni.
Note: Skema diatas merupakan skema Nabung Rumah yang ditawarkan oleh PT.Sharia Green Land pada di beberapa salah satu proyeknya di Bandung, yaitu Sharia Islamic Soreang serta Sukamanah Islamic Village. Developer yang berbeda mungkin memiliki skema yang berbeda pula meski konsepnya sama-sama nabung rumah.
Nabung rumah sebenarnya tidak jauh berbeda dengan nabung di Bank atau menyimpan uang dalam bentuk emas. Bedanya hanya ada pada bentuk aset yang disimpan, yaitu rumah.
Kelebihan yang dimiliki Nabung Rumah ini, Anda tidak terlalu khawatir dengan adanya inflasi, karena sama seperti emas, properti termasuk aset yang tidak kena inflasi. Selain itu, dengan Nabung Rumah, Anda sudah “mengamankan” rumah yang dicita-citakan, tanpa perlu khawatir keburu dibeli orang.
Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk menabung membeli rumah. Bisa dengan cara menabung uang di Bank, menabung uang dalam bentuk emas, dan menabung langsung dalam bentuk rumah. Cara ini memiliki kelemahan dan kelebihannya masing-masing, serta dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti: usia, jumlah penghasilan, lokasi, serta harga rumah yang ingin Anda beli. Yang terpenting, jangan sampai Anda menunda-nunda keputusan untuk membeli rumah.
Demikian tulisan mengenai cara menabung untuk beli rumah. Silahkan isi kolom komentar jika Anda memiliki strategi lain yang mungkin lebih jitu. Jangan lupa share jika tulisan ini bermanfaat. Terima kasih
(Diedit oleh Nizar Tegar)