logo Sharia Green Land panjang 2
Februari 21, 2020

Furniture Minimalis, Sisi Fungsional yang Estetis

Furniture minimalis hadir untuk mendukung berbagai kegiatan manusia di dalam rumah, terutama ruangan yang sering digunakan untuk kegiatan sehari – hari. Mulai dari aktivitas istirahat, tidur, duduk, bekerja, sampai fungsi penyimpanan berbagai peralatan dan perlengkapan yang diperlukan oleh pengguna rumah dalam menjalankan aktivitasnya.

Furniture Minimalis Mengedepankan Fungsi

Furniture merupakan salah satu unsur penting yang wajib dipertimbangkan saat membuat desain interior suatu ruangan. Tujuannya agar aspek fungsional dan estetika bisa dicapai secara bersamaan. Bahkan terkadang furniture menjadi unsur utama saat memilih, mengolah, atau menempatkan elemen – elemen ruangan yang lainnya. Artinya, desain interior tidak hanya harus indah, tapi juga menjalankan fungsinya secara optimal.

Pemilihan furniture, sering kali mengikuti tren yang sedang berkembang serta dan gaya hidup penggunanya. Saat ini, desain interior cenderung mengikuti tren yang dipengaruhi berbagai hal yang serba simpel. Maka itu, desain dan arsitektur saat ini mengutamakan sisi fungsionalitas, serta terpengaruh oleh daya beli konsumen, juga ketersediaan lahan yang terbatas.

Tuntutan kebutuhan penghuni yang mengedepankan aspek fungsionalitas sering ditemui pada gaya hidup di kota besar, dimana segala hal yang ekonomis, mudah, simpel, dan praktis, lebih disukai. Hal inilah yang membuat furniture minimalis sering dijadikan pilihan.

Aspek penting yang harus diperhatikan saat membuat desain, baik itu desain produk, arsitektur, ataupun desain interior, adalah fungsi dari desain objek. Termasuk saat membuat desain furniture minimalis. Furniture minimalis banyak dipilih karena desainnya yang praktis. Furniture ini menekankan desain yang clean, fungsional, dan tampil apa adanya. Meski dibuat sederhana, desain ini dapat memenuhi kebutuhan penggunanya secara optimal.

Desain minimalis berpijak pada pandangan bahwa minimalis adalah “nyawa” dari desain arsitektur modern. Spirit ini dapat ditemui juga pada desain interior. Pada awal perkembangan desain interior, seorang arsitek biasanya akan mengerjakan rancangan interiornya secara sekaligus, sehingga ia dapat memahami kebutuhan desain secara menyeluruh dengan baik. Karena harus memenuhi keinginan klien sampai pada tahapan yang memerlukan detail tinggi, maka aspek fungsional menjadi sangat penting untuk dikedepankan.

Baca juga: Denah Rumah Minimalis Sederhana Yang Bisa Anda Aplikasikan Dengan Mudah

Karakter Furniture Minimalis

Dari sekian banyaknya pertimbangan yang digunakan saat merancang furniture minimalis, ada beberapa hal penting yang menjadi ciri khasnya. Karakter atau ciri furniture minimalis tersebut diantaranya sebagai berikut.Furniture Minimalis

1. Bentuk

Bentuk furniture minimalis biasanya didominasi oleh bidang kotak berupa persegi panjang atau kubus. Bidang lengkung atau bulat sesekali muncul dengan alasan faktor ergonomi. Tampilan yang ditonjolkan pada bentuk ini adalah polos, bersih, dan apa adanya. Hal tersebut dapat terlihat dari tiadanya tampilan profil kayu, baik di badan ataupun rangka furniture. Bentuk tidak lazim seperti segi tiga, segi banyak, maupun bentuk yang miring, biasanya kita temui di ruang pasif. Maksud ruang pasif di sini adalah ruangan – ruangan yang cenderung jarang dimanfaatkan seperti bentuk dinding yang tidak siku, ruang di bawah tangga, dan sebagainya.

2. Ukuran

Ukuran suatu furniture sangat dipengaruhi oleh besaran ruang yang tersedia dan faktor ergonomi. Maksud faktor ergonomi disini adalah standar ukuran yang diperlukan tubuh manusia untuk melakukan aktivitas. Mengingat standar ukuran tubuh masyarakat Indonesia lebih kecil daripada standar yang berlaku di Amerika-Eropa yang memiliki ukuran badan lebih besar.

  • Pada garis besarnya, ada tiga kegiatan fungsional yang sering dilakukan manusia, yaitu:
    Kegiatan fungsional individu, seperti mandi, mengambil baju di lemari, duduk di kursi, tidur, dan sebagainya.
  • Kegiatan fungsional kolektif, seperti makan, bermain, rapat, dan sebagainya.
  • Kegiatan multi fungsional, misalnya kegiatan yang dialihfungsikan seperti ruang rapat menjadi ruang makan, ruang tamu menjadi kamar tidur, dan sebagainya.

Beberapa contoh yang mengacu pada standar ukuran ergonomis adalah ukuran meja makan atau meja kerja dibuat setinggi 75 cm, jarak bebas meja dapur ke dinding sekitar 90 cm, tinggi meja dapur 80 – 85 cm, tinggi dudukan kursi sekitar 40 – 45 cm, dan sebagainya.

Pada ruangan yang terbatas, mengurangi dimensi dan ukuran furniture dapat dilakukan asalkan memenuhi persyaratan ergonomi. Contohnya, meja makan dengan ukuran empat orang, yang awalnya 160 cm x 80 cm, dapat direduksi menjadi 140 cm x 65 cm. Contoh lain, sofa dua tempat duduk yang awalnya berukuran 160 cm x 80 cm diubah menjadi lebih kecil 140 cm x 70 cm.

3. Bahan

Bahan yang sering digunakan pada pembuatan furniture minimalis bisa dikelompokkan menjadi soft material dan hard material. Biasanya, soft material digunakan sebagai bahan finishing, sedangkan hard material digunakan sebagai bahan rangka.

Soft material yang biasanya digunakan untuk keperluan furniture lebih dikenal sebagai upholstrey (kain pelapis) atau furnishing seperti bisa ditemui pada kursi, sofa, bantalan besar di karpet, atau head board tempat tidur. Material yang sering digunakan adalah berbagai jenis kain, seperti tenun katun, linen, kanvas, dan beludru. Disamping itu, terdapat bahan lain yang tak kalah sering digunakan, seperti vinyl yang berupa serat atau kulit imitasi. Beragam jenis vinyl yang sering digunakan adalah suede, oscar, dan sebagainya.

4. Warna

Warna yang bernuansa kayu biasanya mendominasi warna furniture minimalis. Beragam gradasi warna kayu yang sering digunakan, mulai dari warna natural medium sampai warna gelap untuk kayu tua. Warna kayu tua banyak dipilih dan sering diaplikasikan dengan pelitur atau media melami juga takon atau HPL. Untuk warna selain nuansa kayu, biasanya diaplikasikan dengan teknik duco.

Pemilihan warna untuk upholstery atau furnishing biasanya serasi dengan tema warna interior pada ruangan yang sedang dikerjakan. Untuk memberikan kesan simpel, Anda bisa menggunakan gradasi warna coklat muda yang mendekati warna kayu. Namun, terkadang penyelarasan warna dilakukan untuk menghasilkan kesan cerah. Malah, penggunaan warna kontras seperti warna abu dengan orange atau warna putih dengan merah, kadang dipilih sebagai elemen kontras supaya furniture yang sedang dikerjakan tampak eye catching.

Baca juga: Tips Desain Rumah Tropis Minimalis

(Diedit oleh Nizar Tegar)

Article written by Hasannudin
LOGO resmi SHARIA GREEN LAND
Sharia Green Land merupakan Developer Properti yang telah berdiri sejak 12 Februari 2015. Memiliki visi besar untuk membangun kawasan islami bagi masyarakat muslim. Tidak hanya menyediakan hunian untuk tempat tinggal. Namun juga kawasan islami diharapkan mampu memberikan ketenangan hati. Karena rumah lebih dari sekedar tempat tinggal.
Kenali Lebih Jauh

Tulisan Serupa

Mau mendapatkan informasi mengenai tulisan terupdate?

Silahkan isi form di bawah
Februari 21, 2020

Furniture Minimalis, Sisi Fungsional yang Estetis

Furniture minimalis hadir untuk mendukung berbagai kegiatan manusia di dalam rumah, terutama ruangan yang sering digunakan untuk kegiatan sehari – hari. Mulai dari aktivitas istirahat, tidur, duduk, bekerja, sampai fungsi penyimpanan berbagai peralatan dan perlengkapan yang diperlukan oleh pengguna rumah dalam menjalankan aktivitasnya.

Furniture Minimalis Mengedepankan Fungsi

Furniture merupakan salah satu unsur penting yang wajib dipertimbangkan saat membuat desain interior suatu ruangan. Tujuannya agar aspek fungsional dan estetika bisa dicapai secara bersamaan. Bahkan terkadang furniture menjadi unsur utama saat memilih, mengolah, atau menempatkan elemen – elemen ruangan yang lainnya. Artinya, desain interior tidak hanya harus indah, tapi juga menjalankan fungsinya secara optimal.

Pemilihan furniture, sering kali mengikuti tren yang sedang berkembang serta dan gaya hidup penggunanya. Saat ini, desain interior cenderung mengikuti tren yang dipengaruhi berbagai hal yang serba simpel. Maka itu, desain dan arsitektur saat ini mengutamakan sisi fungsionalitas, serta terpengaruh oleh daya beli konsumen, juga ketersediaan lahan yang terbatas.

Tuntutan kebutuhan penghuni yang mengedepankan aspek fungsionalitas sering ditemui pada gaya hidup di kota besar, dimana segala hal yang ekonomis, mudah, simpel, dan praktis, lebih disukai. Hal inilah yang membuat furniture minimalis sering dijadikan pilihan.

Aspek penting yang harus diperhatikan saat membuat desain, baik itu desain produk, arsitektur, ataupun desain interior, adalah fungsi dari desain objek. Termasuk saat membuat desain furniture minimalis. Furniture minimalis banyak dipilih karena desainnya yang praktis. Furniture ini menekankan desain yang clean, fungsional, dan tampil apa adanya. Meski dibuat sederhana, desain ini dapat memenuhi kebutuhan penggunanya secara optimal.

Desain minimalis berpijak pada pandangan bahwa minimalis adalah “nyawa” dari desain arsitektur modern. Spirit ini dapat ditemui juga pada desain interior. Pada awal perkembangan desain interior, seorang arsitek biasanya akan mengerjakan rancangan interiornya secara sekaligus, sehingga ia dapat memahami kebutuhan desain secara menyeluruh dengan baik. Karena harus memenuhi keinginan klien sampai pada tahapan yang memerlukan detail tinggi, maka aspek fungsional menjadi sangat penting untuk dikedepankan.

Baca juga: Denah Rumah Minimalis Sederhana Yang Bisa Anda Aplikasikan Dengan Mudah

Karakter Furniture Minimalis

Dari sekian banyaknya pertimbangan yang digunakan saat merancang furniture minimalis, ada beberapa hal penting yang menjadi ciri khasnya. Karakter atau ciri furniture minimalis tersebut diantaranya sebagai berikut.Furniture Minimalis

1. Bentuk

Bentuk furniture minimalis biasanya didominasi oleh bidang kotak berupa persegi panjang atau kubus. Bidang lengkung atau bulat sesekali muncul dengan alasan faktor ergonomi. Tampilan yang ditonjolkan pada bentuk ini adalah polos, bersih, dan apa adanya. Hal tersebut dapat terlihat dari tiadanya tampilan profil kayu, baik di badan ataupun rangka furniture. Bentuk tidak lazim seperti segi tiga, segi banyak, maupun bentuk yang miring, biasanya kita temui di ruang pasif. Maksud ruang pasif di sini adalah ruangan – ruangan yang cenderung jarang dimanfaatkan seperti bentuk dinding yang tidak siku, ruang di bawah tangga, dan sebagainya.

2. Ukuran

Ukuran suatu furniture sangat dipengaruhi oleh besaran ruang yang tersedia dan faktor ergonomi. Maksud faktor ergonomi disini adalah standar ukuran yang diperlukan tubuh manusia untuk melakukan aktivitas. Mengingat standar ukuran tubuh masyarakat Indonesia lebih kecil daripada standar yang berlaku di Amerika-Eropa yang memiliki ukuran badan lebih besar.

  • Pada garis besarnya, ada tiga kegiatan fungsional yang sering dilakukan manusia, yaitu:
    Kegiatan fungsional individu, seperti mandi, mengambil baju di lemari, duduk di kursi, tidur, dan sebagainya.
  • Kegiatan fungsional kolektif, seperti makan, bermain, rapat, dan sebagainya.
  • Kegiatan multi fungsional, misalnya kegiatan yang dialihfungsikan seperti ruang rapat menjadi ruang makan, ruang tamu menjadi kamar tidur, dan sebagainya.

Beberapa contoh yang mengacu pada standar ukuran ergonomis adalah ukuran meja makan atau meja kerja dibuat setinggi 75 cm, jarak bebas meja dapur ke dinding sekitar 90 cm, tinggi meja dapur 80 – 85 cm, tinggi dudukan kursi sekitar 40 – 45 cm, dan sebagainya.

Pada ruangan yang terbatas, mengurangi dimensi dan ukuran furniture dapat dilakukan asalkan memenuhi persyaratan ergonomi. Contohnya, meja makan dengan ukuran empat orang, yang awalnya 160 cm x 80 cm, dapat direduksi menjadi 140 cm x 65 cm. Contoh lain, sofa dua tempat duduk yang awalnya berukuran 160 cm x 80 cm diubah menjadi lebih kecil 140 cm x 70 cm.

3. Bahan

Bahan yang sering digunakan pada pembuatan furniture minimalis bisa dikelompokkan menjadi soft material dan hard material. Biasanya, soft material digunakan sebagai bahan finishing, sedangkan hard material digunakan sebagai bahan rangka.

Soft material yang biasanya digunakan untuk keperluan furniture lebih dikenal sebagai upholstrey (kain pelapis) atau furnishing seperti bisa ditemui pada kursi, sofa, bantalan besar di karpet, atau head board tempat tidur. Material yang sering digunakan adalah berbagai jenis kain, seperti tenun katun, linen, kanvas, dan beludru. Disamping itu, terdapat bahan lain yang tak kalah sering digunakan, seperti vinyl yang berupa serat atau kulit imitasi. Beragam jenis vinyl yang sering digunakan adalah suede, oscar, dan sebagainya.

4. Warna

Warna yang bernuansa kayu biasanya mendominasi warna furniture minimalis. Beragam gradasi warna kayu yang sering digunakan, mulai dari warna natural medium sampai warna gelap untuk kayu tua. Warna kayu tua banyak dipilih dan sering diaplikasikan dengan pelitur atau media melami juga takon atau HPL. Untuk warna selain nuansa kayu, biasanya diaplikasikan dengan teknik duco.

Pemilihan warna untuk upholstery atau furnishing biasanya serasi dengan tema warna interior pada ruangan yang sedang dikerjakan. Untuk memberikan kesan simpel, Anda bisa menggunakan gradasi warna coklat muda yang mendekati warna kayu. Namun, terkadang penyelarasan warna dilakukan untuk menghasilkan kesan cerah. Malah, penggunaan warna kontras seperti warna abu dengan orange atau warna putih dengan merah, kadang dipilih sebagai elemen kontras supaya furniture yang sedang dikerjakan tampak eye catching.

Baca juga: Tips Desain Rumah Tropis Minimalis

(Diedit oleh Nizar Tegar)

Article written by Hasannudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LOGO resmi SHARIA GREEN LAND
Sharia Green Land merupakan Developer Properti yang telah berdiri sejak 12 Februari 2015. Memiliki visi besar untuk membangun kawasan islami bagi masyarakat muslim. Tidak hanya menyediakan hunian untuk tempat tinggal. Namun juga kawasan islami diharapkan mampu memberikan ketenangan hati. Karena rumah lebih dari sekedar tempat tinggal.
Kenali Lebih Jauh

Mau mendapatkan informasi mengenai tulisan terupdate?

Silahkan isi form di bawah