Menjaga daya tahan tubuh saat puasa penting dilakukan karena selama seharian penuh kita tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman. Waktu makan yang sebelumnya bisa dilakukan setiap saat, kini hanya terbatas saat berbuka dan sahur saja. Hal tersebut akan mempengaruhi proses metabolisme tubuh
Jangan sampai kita lengah hingga imun tubuh melemah, sehingga aktivitas kita terganggu. Terlebih lagi amal ibadah yang kita lakukan selama bulan Ramadhan memiliki nilai pahala berkali-kali lipat. Sangat disayangkan kalau ibadah kita terhambat karena daya tahan tubuh.
Oleh karena itu menjaga daya tahan tubuh saat puasa menjadi sangat penting dilakukan, terlebih lagi saat ini pandemi Covid-19 masih belum usai. Resiko serangan penyakit atau virus semakin meningkat.
Ada beberapa cara menjaga daya tahan tubuh saat puasa yang bisa Anda lakukan.
Meski tubuh kita tidak mendapatkan asupan makan selama kurang lebih 13 jam, kebutuhan nutrisi tetap harus terpenuhi. Sehingga saat berbuka puasa maupun sahur, kita harus mengkonsumsi makanan bergizi.
Beberapa nutrisi yang harus terpenuhi saat puasa diantaranya mineral dan vitamin. Terutama vitamin C, D, dan E yang dapat menyerap kalsium dan mineral serta bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu vitamin ini juga bisa berperan sebagai antioksidan dan menjaga kelembaban kulit.
Saat berbuka puasa, usahakan untuk mengkonsumsi makanan bergizi yang kaya akan karbohidrat, vitamin, protein, dan lemak. Misalnya kurma, madu, sayuran, buah-buahan segar, ikan, dan air putih.
“Supaya Anda tidak lemas seharian saat menjalankan ibadah puasa, sebaiknya pilih makanan yang mengandung karbohidrat dan serat tinggi saat sahur. Misalnya kurma, roti gandum, outmeal atau sereal, kentang, kacang hijau, dan nasi merah.”
Saat berpuasa, Anda harus memastikan bahwa kebutuhan air saat berbuka dan sahur terpenuhi dengan baik. Hal ini sangat penting karena air putih yang cukup selama puasa bisa menjaga daya tahan tubuh. Selain itu Anda juga akan terhindar dari dehidrasi selama puasa.
Umumnya kebutuhan air yang harus dipenuhi tiap harinya adalah 2 liter atau setara dengan 8 gelas. Bila satu kali minum terasa berat, Anda bisa mengakalinya dengan mengatur waktu minum. Misalnya 2 gelas saat buka puasa, 2 gelas setelah tarawih, 2 gelas sebelum tidur, dan 2 gelas saat sahur.
Banyak yang beranggapan bahwa berolahraga dapat menyebabkan badan menjadi mudah lemas, lelah, dan pegal-pegal. Padahal jika dilakukan dengan porsi yang tepat, badan akan terasa lebih segar dan bugar, serta daya tahan tubuh meningkat.
Hanya saja perlu diperhatikan untuk tidak melakukan olahraga yang berat. Cukup lakukan olahraga ringan seperti jogging, yoga, dan lain sebagainya. Olahraga tersebut bisa Anda lakukan sebelum atau sesudah berbuka puasa.
Menjalani ibadah puasa berarti kita harus mengubah pola makan dan tidur. Kita dituntut bangun lebih awal untuk melaksanakan makan sahur. Supaya istirahat kita cukup maka sebaiknya waktu istirahat kita geser jadi lebih awal.
Hal ini sebenarnya telah Rasulullah SAW contohkan, yang riwayatnya bisa kita simak dalam beberapa hadis. Beliau terbiasa tidur lebih awal sehingga bisa bangun lebih awal untuk melaksanakan ibadah lain seperti tahajud.
Ketika puasa, biasanya ada anjuran untuk mengonsumsi makanan yang manis. Hal tersebut tidak masalah jika yang dikonsumsi adalah kurma, madu, atau buah-buahan. Namun akan berbahaya jika makanan yang kita konsumsi banyak mengandung gula. Karena mengonsumsi gula yang berlebihan berpotensi meningkatkan resiko diabetes.
Usahakan untuk mengurangi konsumsi gula supaya daya tahan tubuh tetap terjaga.
Menjaga daya tahan tubuh saat puasa penting dilakukan, supaya tetap segar dan bugar meski seharian kita tidak mendapatkan asupan makanan juga minuman. Ada banyak cara yang bisa dilakukan mulai dari mengonsumsi makanan yang bergizi hingga mengurangi konsumsi gula.
Yuk kita jaga daya tahan tubuh supaya bisa melaksanakan berbagai amal ibadah selama puasa.
(Diedit oleh Nizar Tegar)
Sumber: halodoc.com
Menjaga daya tahan tubuh saat puasa penting dilakukan karena selama seharian penuh kita tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman. Waktu makan yang sebelumnya bisa dilakukan setiap saat, kini hanya terbatas saat berbuka dan sahur saja. Hal tersebut akan mempengaruhi proses metabolisme tubuh
Jangan sampai kita lengah hingga imun tubuh melemah, sehingga aktivitas kita terganggu. Terlebih lagi amal ibadah yang kita lakukan selama bulan Ramadhan memiliki nilai pahala berkali-kali lipat. Sangat disayangkan kalau ibadah kita terhambat karena daya tahan tubuh.
Oleh karena itu menjaga daya tahan tubuh saat puasa menjadi sangat penting dilakukan, terlebih lagi saat ini pandemi Covid-19 masih belum usai. Resiko serangan penyakit atau virus semakin meningkat.
Ada beberapa cara menjaga daya tahan tubuh saat puasa yang bisa Anda lakukan.
Meski tubuh kita tidak mendapatkan asupan makan selama kurang lebih 13 jam, kebutuhan nutrisi tetap harus terpenuhi. Sehingga saat berbuka puasa maupun sahur, kita harus mengkonsumsi makanan bergizi.
Beberapa nutrisi yang harus terpenuhi saat puasa diantaranya mineral dan vitamin. Terutama vitamin C, D, dan E yang dapat menyerap kalsium dan mineral serta bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu vitamin ini juga bisa berperan sebagai antioksidan dan menjaga kelembaban kulit.
Saat berbuka puasa, usahakan untuk mengkonsumsi makanan bergizi yang kaya akan karbohidrat, vitamin, protein, dan lemak. Misalnya kurma, madu, sayuran, buah-buahan segar, ikan, dan air putih.
“Supaya Anda tidak lemas seharian saat menjalankan ibadah puasa, sebaiknya pilih makanan yang mengandung karbohidrat dan serat tinggi saat sahur. Misalnya kurma, roti gandum, outmeal atau sereal, kentang, kacang hijau, dan nasi merah.”
Saat berpuasa, Anda harus memastikan bahwa kebutuhan air saat berbuka dan sahur terpenuhi dengan baik. Hal ini sangat penting karena air putih yang cukup selama puasa bisa menjaga daya tahan tubuh. Selain itu Anda juga akan terhindar dari dehidrasi selama puasa.
Umumnya kebutuhan air yang harus dipenuhi tiap harinya adalah 2 liter atau setara dengan 8 gelas. Bila satu kali minum terasa berat, Anda bisa mengakalinya dengan mengatur waktu minum. Misalnya 2 gelas saat buka puasa, 2 gelas setelah tarawih, 2 gelas sebelum tidur, dan 2 gelas saat sahur.
Banyak yang beranggapan bahwa berolahraga dapat menyebabkan badan menjadi mudah lemas, lelah, dan pegal-pegal. Padahal jika dilakukan dengan porsi yang tepat, badan akan terasa lebih segar dan bugar, serta daya tahan tubuh meningkat.
Hanya saja perlu diperhatikan untuk tidak melakukan olahraga yang berat. Cukup lakukan olahraga ringan seperti jogging, yoga, dan lain sebagainya. Olahraga tersebut bisa Anda lakukan sebelum atau sesudah berbuka puasa.
Menjalani ibadah puasa berarti kita harus mengubah pola makan dan tidur. Kita dituntut bangun lebih awal untuk melaksanakan makan sahur. Supaya istirahat kita cukup maka sebaiknya waktu istirahat kita geser jadi lebih awal.
Hal ini sebenarnya telah Rasulullah SAW contohkan, yang riwayatnya bisa kita simak dalam beberapa hadis. Beliau terbiasa tidur lebih awal sehingga bisa bangun lebih awal untuk melaksanakan ibadah lain seperti tahajud.
Ketika puasa, biasanya ada anjuran untuk mengonsumsi makanan yang manis. Hal tersebut tidak masalah jika yang dikonsumsi adalah kurma, madu, atau buah-buahan. Namun akan berbahaya jika makanan yang kita konsumsi banyak mengandung gula. Karena mengonsumsi gula yang berlebihan berpotensi meningkatkan resiko diabetes.
Usahakan untuk mengurangi konsumsi gula supaya daya tahan tubuh tetap terjaga.
Menjaga daya tahan tubuh saat puasa penting dilakukan, supaya tetap segar dan bugar meski seharian kita tidak mendapatkan asupan makanan juga minuman. Ada banyak cara yang bisa dilakukan mulai dari mengonsumsi makanan yang bergizi hingga mengurangi konsumsi gula.
Yuk kita jaga daya tahan tubuh supaya bisa melaksanakan berbagai amal ibadah selama puasa.
(Diedit oleh Nizar Tegar)
Sumber: halodoc.com