logo Sharia Green Land panjang 2
November 18, 2019

Cara Memuliakan Tetangga #1: Gemar Memberi Kepada Tetangga

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya pada pembahasan Cara Memuliakan Tamu, kita sebagai seorang Muslim memiliki kewajiban untuk menghormati dan memuliakan tetangga, salah satu caranya adalah dengan gemar memberi kepada tetangga. Abu Dzar menuturkan, bahwa Rasulullah SAW. pernah bersabda:

hadits tentang tetangga

Sebagian ulama berpendapat, bahwa hadits ini merupakan kemudahan yang diberikan kepada kaum Muslim agar mereka tidak terjatuh pada kekirian dan kebakhilan. Sebab, di dalam hadits tersebut dinyatakan “perbanyaklah kuahnya, bukan perbanyaklah isinya”. Ini menunjukan bahwa Rasulullah SAW. menekankan kepada kaum Muslim untuk tidak kikir terhadap tetangganya, meskipun dengan cara memberi kepada mereka sesuatu yang paling meringankan. (Imam Qurthubiy, Tafsir Qurthubiy).

Dengan kata lain, riwayat di atas merupakan ungkapan paling lembut dan halus yang mendorong seorang Muslim untuk selalu memperhatikan dan berbagi kebahagiaan dengan tetangganya.

Sifat mudah memberi dan meringankan beban hidup tetangga adalah salah satu bentuk memuliakan tetangga. Rasulullah SAW. adalah contoh paling sempurna dalam hal ini. Beliau adalah orang yang paling baik akhlaknya terhadap tetangga. Beliau SAW. tidak pernah mengganggu tetangganya. Beliau juga tidak pernah menyakiti ataupun memfitnah tetangganya. Sebaliknya, beliau adalah orang yang paling ringan tangan terhadap tetangganya. Beliau tidak pernah menolak jika diminta bantuan oleh tetanggnya.

Seorang Muslim dilarang menghina pemberian tetangganya, meskipun pemberian itu sangat remeh. Dalam sebuah riwayat Rasulullah SAW. bersabda;

hadits tentang tetangga

Pemberian tetangga -walaupun menurut kita tidak seberapa- adalah ungkapan penghormatan dan takzim mereka kepada kita. Untuk kita tidak boleh menghina atau mencela pemberian tetangga, meskipun jumlahnya sedikit. Alangkah sakitnya, jika seseorang memberi hadiah kepada tetangganya dengan hati ikhlas, namun pemberian itu dihina dan diremehkan. Jika seseorang merasa sakit karena direndahkan, tentunya, hal sama juga akan kita rasakan tatkala pemberian kita diremehkan.

Pemberian tetangga selayaknya diterima dengan senyum menawan dan hati gembira. Sikap manis dan bersahabat akan menyenangkan hatinya, dan menambah akrab hubungan pertetanggaan. Sebaliknya, cibiran dan muka keruh akan mengganggu hubungan baik, bahkan menyalakan permusuhan dan dendam.

Baca juga: Penting Banget! Pilihlah Tetangga Yang Baik Sebelum Membeli Rumah

Seorang Muslim yang baik selalu memperhatikan keadaan tetangganya, bergaul dengan akrab, dan mengajak mereka kepada kebajikan.

Salah satu bentuk perhatian kita terhadap tetangga adalah dengan cara bermurah hati dan empati kepada mereka. Dalam banyak riwayat dituturkan, bahwa Rasulullah SAW. telah mendorong kaum Muslim untuk memiliki sifat pemurah dan mudah memberikan bantuan kepada saudaranya. ‘Abdullah bin Musawir ra berkata:

hadits tentang tetangga

Jabir ra meriwayatkan, bahwa Rasulullah sama sekali tidak pernah diminta sesuatu, kemudian menjawab, “Tidak” (HR. Imam Bukhari dan Muslim).

Dalam riwayat lain dikisahkan, bahwa Rasulullah SAW. pernah ditanya oleh seseorang:

hadits tentang tetangga

Dari Abu Hurairah ra, dinyatakan bahwasannya Rasulullah SAW. bersabda:

hadits tentang tetangga

Dari Adiy bin Hatim ra diriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW. telah bersabda:

Takutlah kamu sekalian terhadap api neraka itu, walaupun hanya bersedekah dengan separuh biji kurma. (HR. Imam Bukhari)

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-Ash ra dikisahkan, bahwa Rasulullah SAW. bersabda:

Ada empat puluh perbuatan, dimana yang paling utama adalah mendermakan seekor kambing untuk diperah susunya. Siapa saja yang mengerjakan salah satu dari empat puluh perbuatan itu dengan hanya mengharap ridla Allah SWT., niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga lantaran perbuatan itu. (HR. Imam Bukhari).

Abu Umamah Shahadiy bin ‘Ajlan meriwayatkan sebuah hadits, bahwa Rasulullah SAW. berkata:

Wahai anak Adam, sesungguhnya jika kami memberikan kelebihan hartamu maka itu sangat baik bagimu dan jika kamu menahannya, itu sangat jelek bagimu. Kamu tidak akan dicela karena kecukupan. Dahulukan orang yang menjadi tanggunganmu, dan tangan yang di atas itu lebih baik daripada tangan yang di bawah. (HR. Imam Muslim).

Dari Abu Kabasyah ‘Umar bin Sa’d al-Anmariy, bahwasannya ia pernah mendengar Rasululah SAW. bersabda:

Ada tiga hal yang aku bersumpah kepadanya dan aku akan menyampaikan suatu berita kepadamu, maka perhatikan benar – benar. Tiadalah akan berkurang harta seseorang karena shadaqah … dan tiadalah seseorang membuka pintu meminta – minta melainkan Allah akan membukakan kepadanya pintu kemiskinan. (HR. Imam Tirmidziy)

Dalam sebuah riwayat dituturkan, bahwa Rasulullah SAW. bersabda kepada Asma’ binti Abu Bakar:

Janganlah kamu menutup – nutupi apa yang kamu miliki, niscaya Allah akan menutupi rizkimu. (HR. Imam Bukhari dan Muslim).

Dalam redaksi lain dinyatakan:

Nafkahkanlah, berikanlah, shadaqahkanlah hartamu serta jangan kamu menghitung – hitungnya, maka Allah SWT. akan menghitung – hitungnya untukmu. (HR. Imam Bukhari dan Muslim).

Tetangga dermawan dan suka memperhatikan kesulitan tetangga yang lain, niscaya mendapatkan pahala dan kemudahan dari Allah SWT., baik di dunia maupun di akhirat. Dalam sebuah riwayat. Rasulullah SAW. telah memberikan tamsil kepada orang yang dermawan dan orang yang kikir. Dari Abu Hurairah ra diriwayatkan, bahwa ia pernah mendengar Rasulullah SAW. bersabda:

Perumapamaan orang yang kikir dan orang yang menafkahkan hartanya adalah seperti perumpamaan dua orang yang memakai baju besi dari susu hingga bahunya. Orang yang menafkahkan hartanya, maka setiap kali ia menafkahkan hartanya maka akan berkembanglah baju besi yang dipakainya hingga tertutuplah seluruh badannya. Sedangkan orang yang kikir, jika ia hendak menafkahkan hartanya, semakin melekatlah lingkaran baju besi itu pada tempatnya. Bila ia bermaksud melonggarkannya, maka baju besi itu tidak mau berkembang. (HR. Imam Bukhari dan Muslim).

Barangsiapa bersedekah dengan sesuatu yang diperolehnya dari jalan yang halal, niscaya pahalanya dilipatgandakan Allah SWT. Dalam sebuah hadits dituturkan, bahwasannya Rasulullah SAW. bersabda:

Barangsiapa bersedekah dengan sesuatu yang senilai dengan sebutir korma dari hasil usaha yang baik (halal) – dimana Allah SWT. tidak akan menerima kecuali sesuatu yang baik (halal)-, sesungguhnya Allah akan menerimanya dengan tangan kananNya. Lalu, Allah SWT. akan mengembangkannya untuk orang yang bersedekah itu seperti halnya jika salah seorang diantara kamu sekalian memelihara seekor anak kuda, sehingga sedekah itu menjadi sebesar gunung. (HR. Imam Bukhari dan Muslim)

Rasulullah SAW. menjelaskan keutamaan orang yang gemar bersedekah untuk orang lain. Abu Hurairah ra meriwayatkan sebuah hadits, bahwasannya Rasulullah SAW. bersabda;

hadits tentang tetangga

Rasulullah SAW. mendorong kaum Muslim agar gemar bersedekah dan berinfaq kepada siapa saja yang membutuhkan. Tidak hanya itu saja, Rasulullah SAW. menyingkapkan rahasia dan keutamaan bersedekah.

Barangsiapa bersedekah dengan cara yang maik (ma’ruf), dan dari hasil usahanya yang halal, niscaya Allah SWT. memberinya pahala dan balana yang tiada tara besarnya.

Baca juga: Inilah 4 Akibat Ghibah Bagi Kehidupan Bertetangga

Daftar Pustaka

Syamsuddin Ramadlan an-Nawiy, Fathiy (2018). Fiqih Bertetangga. Bogor: Al Azhar Fresh Zone Publishing.

Article written by Hasannudin
LOGO resmi SHARIA GREEN LAND
Sharia Green Land merupakan Developer Properti yang telah berdiri sejak 12 Februari 2015. Memiliki visi besar untuk membangun kawasan islami bagi masyarakat muslim. Tidak hanya menyediakan hunian untuk tempat tinggal. Namun juga kawasan islami diharapkan mampu memberikan ketenangan hati. Karena rumah lebih dari sekedar tempat tinggal.
Kenali Lebih Jauh

Tulisan Serupa

Mau mendapatkan informasi mengenai tulisan terupdate?

Silahkan isi form di bawah
November 18, 2019

Cara Memuliakan Tetangga #1: Gemar Memberi Kepada Tetangga

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya pada pembahasan Cara Memuliakan Tamu, kita sebagai seorang Muslim memiliki kewajiban untuk menghormati dan memuliakan tetangga, salah satu caranya adalah dengan gemar memberi kepada tetangga. Abu Dzar menuturkan, bahwa Rasulullah SAW. pernah bersabda:

hadits tentang tetangga

Sebagian ulama berpendapat, bahwa hadits ini merupakan kemudahan yang diberikan kepada kaum Muslim agar mereka tidak terjatuh pada kekirian dan kebakhilan. Sebab, di dalam hadits tersebut dinyatakan “perbanyaklah kuahnya, bukan perbanyaklah isinya”. Ini menunjukan bahwa Rasulullah SAW. menekankan kepada kaum Muslim untuk tidak kikir terhadap tetangganya, meskipun dengan cara memberi kepada mereka sesuatu yang paling meringankan. (Imam Qurthubiy, Tafsir Qurthubiy).

Dengan kata lain, riwayat di atas merupakan ungkapan paling lembut dan halus yang mendorong seorang Muslim untuk selalu memperhatikan dan berbagi kebahagiaan dengan tetangganya.

Sifat mudah memberi dan meringankan beban hidup tetangga adalah salah satu bentuk memuliakan tetangga. Rasulullah SAW. adalah contoh paling sempurna dalam hal ini. Beliau adalah orang yang paling baik akhlaknya terhadap tetangga. Beliau SAW. tidak pernah mengganggu tetangganya. Beliau juga tidak pernah menyakiti ataupun memfitnah tetangganya. Sebaliknya, beliau adalah orang yang paling ringan tangan terhadap tetangganya. Beliau tidak pernah menolak jika diminta bantuan oleh tetanggnya.

Seorang Muslim dilarang menghina pemberian tetangganya, meskipun pemberian itu sangat remeh. Dalam sebuah riwayat Rasulullah SAW. bersabda;

hadits tentang tetangga

Pemberian tetangga -walaupun menurut kita tidak seberapa- adalah ungkapan penghormatan dan takzim mereka kepada kita. Untuk kita tidak boleh menghina atau mencela pemberian tetangga, meskipun jumlahnya sedikit. Alangkah sakitnya, jika seseorang memberi hadiah kepada tetangganya dengan hati ikhlas, namun pemberian itu dihina dan diremehkan. Jika seseorang merasa sakit karena direndahkan, tentunya, hal sama juga akan kita rasakan tatkala pemberian kita diremehkan.

Pemberian tetangga selayaknya diterima dengan senyum menawan dan hati gembira. Sikap manis dan bersahabat akan menyenangkan hatinya, dan menambah akrab hubungan pertetanggaan. Sebaliknya, cibiran dan muka keruh akan mengganggu hubungan baik, bahkan menyalakan permusuhan dan dendam.

Baca juga: Penting Banget! Pilihlah Tetangga Yang Baik Sebelum Membeli Rumah

Seorang Muslim yang baik selalu memperhatikan keadaan tetangganya, bergaul dengan akrab, dan mengajak mereka kepada kebajikan.

Salah satu bentuk perhatian kita terhadap tetangga adalah dengan cara bermurah hati dan empati kepada mereka. Dalam banyak riwayat dituturkan, bahwa Rasulullah SAW. telah mendorong kaum Muslim untuk memiliki sifat pemurah dan mudah memberikan bantuan kepada saudaranya. ‘Abdullah bin Musawir ra berkata:

hadits tentang tetangga

Jabir ra meriwayatkan, bahwa Rasulullah sama sekali tidak pernah diminta sesuatu, kemudian menjawab, “Tidak” (HR. Imam Bukhari dan Muslim).

Dalam riwayat lain dikisahkan, bahwa Rasulullah SAW. pernah ditanya oleh seseorang:

hadits tentang tetangga

Dari Abu Hurairah ra, dinyatakan bahwasannya Rasulullah SAW. bersabda:

hadits tentang tetangga

Dari Adiy bin Hatim ra diriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW. telah bersabda:

Takutlah kamu sekalian terhadap api neraka itu, walaupun hanya bersedekah dengan separuh biji kurma. (HR. Imam Bukhari)

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-Ash ra dikisahkan, bahwa Rasulullah SAW. bersabda:

Ada empat puluh perbuatan, dimana yang paling utama adalah mendermakan seekor kambing untuk diperah susunya. Siapa saja yang mengerjakan salah satu dari empat puluh perbuatan itu dengan hanya mengharap ridla Allah SWT., niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga lantaran perbuatan itu. (HR. Imam Bukhari).

Abu Umamah Shahadiy bin ‘Ajlan meriwayatkan sebuah hadits, bahwa Rasulullah SAW. berkata:

Wahai anak Adam, sesungguhnya jika kami memberikan kelebihan hartamu maka itu sangat baik bagimu dan jika kamu menahannya, itu sangat jelek bagimu. Kamu tidak akan dicela karena kecukupan. Dahulukan orang yang menjadi tanggunganmu, dan tangan yang di atas itu lebih baik daripada tangan yang di bawah. (HR. Imam Muslim).

Dari Abu Kabasyah ‘Umar bin Sa’d al-Anmariy, bahwasannya ia pernah mendengar Rasululah SAW. bersabda:

Ada tiga hal yang aku bersumpah kepadanya dan aku akan menyampaikan suatu berita kepadamu, maka perhatikan benar – benar. Tiadalah akan berkurang harta seseorang karena shadaqah … dan tiadalah seseorang membuka pintu meminta – minta melainkan Allah akan membukakan kepadanya pintu kemiskinan. (HR. Imam Tirmidziy)

Dalam sebuah riwayat dituturkan, bahwa Rasulullah SAW. bersabda kepada Asma’ binti Abu Bakar:

Janganlah kamu menutup – nutupi apa yang kamu miliki, niscaya Allah akan menutupi rizkimu. (HR. Imam Bukhari dan Muslim).

Dalam redaksi lain dinyatakan:

Nafkahkanlah, berikanlah, shadaqahkanlah hartamu serta jangan kamu menghitung – hitungnya, maka Allah SWT. akan menghitung – hitungnya untukmu. (HR. Imam Bukhari dan Muslim).

Tetangga dermawan dan suka memperhatikan kesulitan tetangga yang lain, niscaya mendapatkan pahala dan kemudahan dari Allah SWT., baik di dunia maupun di akhirat. Dalam sebuah riwayat. Rasulullah SAW. telah memberikan tamsil kepada orang yang dermawan dan orang yang kikir. Dari Abu Hurairah ra diriwayatkan, bahwa ia pernah mendengar Rasulullah SAW. bersabda:

Perumapamaan orang yang kikir dan orang yang menafkahkan hartanya adalah seperti perumpamaan dua orang yang memakai baju besi dari susu hingga bahunya. Orang yang menafkahkan hartanya, maka setiap kali ia menafkahkan hartanya maka akan berkembanglah baju besi yang dipakainya hingga tertutuplah seluruh badannya. Sedangkan orang yang kikir, jika ia hendak menafkahkan hartanya, semakin melekatlah lingkaran baju besi itu pada tempatnya. Bila ia bermaksud melonggarkannya, maka baju besi itu tidak mau berkembang. (HR. Imam Bukhari dan Muslim).

Barangsiapa bersedekah dengan sesuatu yang diperolehnya dari jalan yang halal, niscaya pahalanya dilipatgandakan Allah SWT. Dalam sebuah hadits dituturkan, bahwasannya Rasulullah SAW. bersabda:

Barangsiapa bersedekah dengan sesuatu yang senilai dengan sebutir korma dari hasil usaha yang baik (halal) – dimana Allah SWT. tidak akan menerima kecuali sesuatu yang baik (halal)-, sesungguhnya Allah akan menerimanya dengan tangan kananNya. Lalu, Allah SWT. akan mengembangkannya untuk orang yang bersedekah itu seperti halnya jika salah seorang diantara kamu sekalian memelihara seekor anak kuda, sehingga sedekah itu menjadi sebesar gunung. (HR. Imam Bukhari dan Muslim)

Rasulullah SAW. menjelaskan keutamaan orang yang gemar bersedekah untuk orang lain. Abu Hurairah ra meriwayatkan sebuah hadits, bahwasannya Rasulullah SAW. bersabda;

hadits tentang tetangga

Rasulullah SAW. mendorong kaum Muslim agar gemar bersedekah dan berinfaq kepada siapa saja yang membutuhkan. Tidak hanya itu saja, Rasulullah SAW. menyingkapkan rahasia dan keutamaan bersedekah.

Barangsiapa bersedekah dengan cara yang maik (ma’ruf), dan dari hasil usahanya yang halal, niscaya Allah SWT. memberinya pahala dan balana yang tiada tara besarnya.

Baca juga: Inilah 4 Akibat Ghibah Bagi Kehidupan Bertetangga

Daftar Pustaka

Syamsuddin Ramadlan an-Nawiy, Fathiy (2018). Fiqih Bertetangga. Bogor: Al Azhar Fresh Zone Publishing.

Article written by Hasannudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LOGO resmi SHARIA GREEN LAND
Sharia Green Land merupakan Developer Properti yang telah berdiri sejak 12 Februari 2015. Memiliki visi besar untuk membangun kawasan islami bagi masyarakat muslim. Tidak hanya menyediakan hunian untuk tempat tinggal. Namun juga kawasan islami diharapkan mampu memberikan ketenangan hati. Karena rumah lebih dari sekedar tempat tinggal.
Kenali Lebih Jauh

Mau mendapatkan informasi mengenai tulisan terupdate?

Silahkan isi form di bawah