Beli rumah tanpa riba. Mungkinkah? Mendengar kata riba, apa yang terlintas di benak anda? Bunga bank? KPR? Secara etimologi, riba berarti penetapan bunga atau melebihkan pinjaman dari pengembalian yang seharusnya. Betapa banyak yang tidak sadar bahwa kita telah begitu banyak bergantung pada riba tanpa kita sadari. Hal ini juga berlaku pada saat membeli rumah. Lalu bagaimana kitta dapat terbebas dari riba?
Dalam sebuah hadisnya Rasulullah saw bersabda : “Riba itu ada 73 pintu. Yang paling ringan adalah semisal dosa seseorang yang menzinahi ibu kandungnya sendiri” (Hadis Riwayat Al Hakim dan Al Baihaqi, shahih). Bisa dibayangkan beratnya dosa seseorang yang terlilit riba. Dosanya saja sudah seberat menzinahi ibu kandungnya sendiri, tentu siksa yang akan diterimanya di akhirat kelak lebih dari itu. Na’udzubillaahi min dzaalik. Jika kita sudah terlanjur tenggelam dalam riba atau terkena debunya, Lalu langkah apa yang harus kita tempuh agar terselamatkan dari riba?
Ada banyak cara yang bisa kita tempuh agar riba tak menjadi penyakit dalam diri kita, caranya sebagai berikut ini :
Taubat yang dimaksud disini tidak sekedar mengucap istighfar lalu kembali tenggelam dalam riba. Tetapi Taubat nasuha. Artinya taubat yang diiringi dengan perbuatan. Bukan taubat sambal. Sekarang bertaubat, besok mengulangi lagi dosa dan kesalahan yang sama. Ketika kita telah bertaubat (bisa dengan diawali solat taubat), istighfarlah sebanyak – banyaknya. Kenanglah betapa buruknya perbuatan riba yang telah kita perbuat tersebut, Ingatlah siksa yang akan diberikan pada kita di akhirat kelak, dan iringi dengan target – target apa saja yang harus dilakukan agar kita tak mengulangi dosa tersebut, lalu patuhi target kita sendiri. Bersegeralah. Karena kita tak tahu kapan maut akan menjemput. Dan keadaan apa kita dipanggil menghadapnya kelak.
Mirip dengan niat, tapi tidak sama. Azzam lebih kuat. Karen azzam berarti cita –cita. Dan itu harus kita wujudkan setiap hari dalam bentuk perilaku sampai cita –cita itu tercapai. Azzam lah yang menentukan sejauh mana aksi kita untuk menjauh dari riba. Lalu bersabarlah. Karena perbuatan baik itu hasilnya juga butuh waktu. Dulu kita sedikit demi sedikit menumpuk dosa riba, maka bersabarlah untuk mengikis pelan – pelan berbagai karma dan dosa yang kita perbuat atas nama riba.
Kemungkinan kita tenggelam dalam riba karena jauhnya kita dari pertolongan Allah. Berapa banyak dari kita yang sanggup berlama – lama tenggelam dalam pekerjaan, terbius panas terik matahari dan derasnya hujan, namun tak sanggup melangkahkan kaki menuju masjid sekedar 5 kali sehari untuk “bertemu wajah” dengan Rabb pencipta kita? Pun bagi yang sudah melaksanakan ibadah solatpun, sudah benarkah solat kita? Bagaimana dengan ibadah sunah yang sering kita lupakan? Maka dari itu mendekatlah kepadaNya. Sambungkan komunikasi pada Allah dengan solat 5 waktu, solat sunah, puasa, berzakat, santuni anak yatim dan lain – lain. Insya Allah petunjuk akan diberikan pada hati kita. Riba pun menjauh karena setiap langkah dan perbuatan kita akan mendapatkan petunjuk dan perlindungan dari Allah swt.
Berzikir dan berdoa akan membantu kita untuk terus terjaga. Karena zikir pada hakikatnya adalah mengingat. Dan doa adalah memohon pemberian. Jadi pikiran (ingatan) kita akan dijauhkan dari keinginan untuk melakukan riba. Pun doa juga begitu. Mohonlah perlindungan pada Allah agar kita dijauhkan dari riba. Salah satu doa yang dianjurkan oleh Rasulullah saw agar kita terbebas dari riba yaitu :
ALLAHUMA INNI A’UDZUBIKA MINAL MA’TSAM WAL MAGHROM.
Artinya: Ya Allah aku berlindung dari dosa dan jeratan hutang
Kadang perbuatan riba datang karena kita tak tahu jika itu dosa. Betapa banyak janji manis yang kita dapatkan dari bisnis haram bernama riba. Maka dari itu, belajarlah. Perbanyaklah membaca pengetahuan tentang riba. Dan jika masih tidak mengerti, tanyakan pada ahlinya. Misalnya jika ingin membeli rumah tanpa ada unsur riba, jangan bertanya kepada bank. Karena mereka pasti akan menawarkan sistem KPR (Kredit Pemilikan Rumah) dengan agunan / jaminan rumah anda sendiri (jenis KPR pembelian) atau rumah yang ingin anda beli (jenis KPR Refinancing / KPR Multiguna). Bertanyalah pada seorang ustadz atau ulama yang memahami masalah beli rumah tanpa riba.
Bisa juga mencari informasi dari situs terpercaya tentang beli rumah tanpa riba.
Mengapa harus bergantung pada bank dan institusi peminjaman modal sejenis yang akan membuat anda dikejar – kejar debt collector saat tak mampu melunasi pinjaman? Investasikan modal anda pada internet marketing, pembelian properti, dll sebagai pemasukan pasif yang terus – menerus memberikan anda modal. Dan suatu saat modal terkumpul, anda dapat membeli rumah atau apapun yang anda inginkan.
Jangan karena melihat teman atau tetangga punya rumah bagus, mobil, sepeda motor 3, lalu membuat anda kecil hati punya rumah sederhana atau tinggal di kontrakan. Ingat, itu semua beban! Mobil, rumah mewah dan segala macam isinya hanya akan membuat anda menguras tabungan lebih banyak untuk membeli properti, bensin, daya listrik lebih tinggi untuk “menghidupi” beban anda. Alih – alih menabung, pendapatan anda akan berkurang sampai ke taraf minus untuk membayar atau menyicil beban anda. Sebaliknya, arahkan pendapatan anda untuk menghasilkan pendapatan lain dengan investasi – investasi yang halal. Dan lihatlah, dalam jangka waktu tertentu, modal anda sudah lebih besar daripada beban.
Tidak dalam arti horor. Maksudnya ciptakanlah kekhawatiran. Misalnya, jika anda terjerumus dalam bunga bank, lalu ditagih debt collector, tidak mampu membayar, rumah anda disita oleh bank. Tak punya tempat tinggal. Harta terkuras, beban menumpuk. Maka yang tinggal adalah penyesalan. Tidak ingin hal serupa terjadi pada anda? Jauhi riba !!
Percayakah Anda, seorang ustad Yusuf Mansyur punya hutang ratusan juta dan beliau melunasinya dengan bekerja sebagai tukang fotokopi dan ATK (alat tulis kantor)? Selintas mustahil. Namun itulah keajaiban sedekah. Allah memberikan jalan keluar dari lilitan riba dan hutang melalui sedekah. Tentu saja dalam bersedekah niat hanya semata – mata karena Allah untuk membantu sesama, bukan karena terlilit hutang.
Itulah tips – tips yang bisa kita tempuh agar terhindar dari riba. Riba tak mendatangkan manfaat bagi kita, malah menyeret kita pada kerugian yang besar dan semakin besar. Jangan tergiur dengan dana instan atau mudahnya memiliki sebuah rumah, namun memaksa anda untuk mengorbankan sejumlah jaminan, bunga atau apapun yang membuat tabungan anda terkuras habis dan menjadi sasaran empuk debt collector. jangan lupa untuk selalu berdoa dan silahkan baca juga 10 rahasia melancarkan rezeki,
Selamat mencoba. Salam sukses selalu.
Beli rumah tanpa riba. Mungkinkah? Mendengar kata riba, apa yang terlintas di benak anda? Bunga bank? KPR? Secara etimologi, riba berarti penetapan bunga atau melebihkan pinjaman dari pengembalian yang seharusnya. Betapa banyak yang tidak sadar bahwa kita telah begitu banyak bergantung pada riba tanpa kita sadari. Hal ini juga berlaku pada saat membeli rumah. Lalu bagaimana kitta dapat terbebas dari riba?
Dalam sebuah hadisnya Rasulullah saw bersabda : “Riba itu ada 73 pintu. Yang paling ringan adalah semisal dosa seseorang yang menzinahi ibu kandungnya sendiri” (Hadis Riwayat Al Hakim dan Al Baihaqi, shahih). Bisa dibayangkan beratnya dosa seseorang yang terlilit riba. Dosanya saja sudah seberat menzinahi ibu kandungnya sendiri, tentu siksa yang akan diterimanya di akhirat kelak lebih dari itu. Na’udzubillaahi min dzaalik. Jika kita sudah terlanjur tenggelam dalam riba atau terkena debunya, Lalu langkah apa yang harus kita tempuh agar terselamatkan dari riba?
Ada banyak cara yang bisa kita tempuh agar riba tak menjadi penyakit dalam diri kita, caranya sebagai berikut ini :
Taubat yang dimaksud disini tidak sekedar mengucap istighfar lalu kembali tenggelam dalam riba. Tetapi Taubat nasuha. Artinya taubat yang diiringi dengan perbuatan. Bukan taubat sambal. Sekarang bertaubat, besok mengulangi lagi dosa dan kesalahan yang sama. Ketika kita telah bertaubat (bisa dengan diawali solat taubat), istighfarlah sebanyak – banyaknya. Kenanglah betapa buruknya perbuatan riba yang telah kita perbuat tersebut, Ingatlah siksa yang akan diberikan pada kita di akhirat kelak, dan iringi dengan target – target apa saja yang harus dilakukan agar kita tak mengulangi dosa tersebut, lalu patuhi target kita sendiri. Bersegeralah. Karena kita tak tahu kapan maut akan menjemput. Dan keadaan apa kita dipanggil menghadapnya kelak.
Mirip dengan niat, tapi tidak sama. Azzam lebih kuat. Karen azzam berarti cita –cita. Dan itu harus kita wujudkan setiap hari dalam bentuk perilaku sampai cita –cita itu tercapai. Azzam lah yang menentukan sejauh mana aksi kita untuk menjauh dari riba. Lalu bersabarlah. Karena perbuatan baik itu hasilnya juga butuh waktu. Dulu kita sedikit demi sedikit menumpuk dosa riba, maka bersabarlah untuk mengikis pelan – pelan berbagai karma dan dosa yang kita perbuat atas nama riba.
Kemungkinan kita tenggelam dalam riba karena jauhnya kita dari pertolongan Allah. Berapa banyak dari kita yang sanggup berlama – lama tenggelam dalam pekerjaan, terbius panas terik matahari dan derasnya hujan, namun tak sanggup melangkahkan kaki menuju masjid sekedar 5 kali sehari untuk “bertemu wajah” dengan Rabb pencipta kita? Pun bagi yang sudah melaksanakan ibadah solatpun, sudah benarkah solat kita? Bagaimana dengan ibadah sunah yang sering kita lupakan? Maka dari itu mendekatlah kepadaNya. Sambungkan komunikasi pada Allah dengan solat 5 waktu, solat sunah, puasa, berzakat, santuni anak yatim dan lain – lain. Insya Allah petunjuk akan diberikan pada hati kita. Riba pun menjauh karena setiap langkah dan perbuatan kita akan mendapatkan petunjuk dan perlindungan dari Allah swt.
Berzikir dan berdoa akan membantu kita untuk terus terjaga. Karena zikir pada hakikatnya adalah mengingat. Dan doa adalah memohon pemberian. Jadi pikiran (ingatan) kita akan dijauhkan dari keinginan untuk melakukan riba. Pun doa juga begitu. Mohonlah perlindungan pada Allah agar kita dijauhkan dari riba. Salah satu doa yang dianjurkan oleh Rasulullah saw agar kita terbebas dari riba yaitu :
ALLAHUMA INNI A’UDZUBIKA MINAL MA’TSAM WAL MAGHROM.
Artinya: Ya Allah aku berlindung dari dosa dan jeratan hutang
Kadang perbuatan riba datang karena kita tak tahu jika itu dosa. Betapa banyak janji manis yang kita dapatkan dari bisnis haram bernama riba. Maka dari itu, belajarlah. Perbanyaklah membaca pengetahuan tentang riba. Dan jika masih tidak mengerti, tanyakan pada ahlinya. Misalnya jika ingin membeli rumah tanpa ada unsur riba, jangan bertanya kepada bank. Karena mereka pasti akan menawarkan sistem KPR (Kredit Pemilikan Rumah) dengan agunan / jaminan rumah anda sendiri (jenis KPR pembelian) atau rumah yang ingin anda beli (jenis KPR Refinancing / KPR Multiguna). Bertanyalah pada seorang ustadz atau ulama yang memahami masalah beli rumah tanpa riba.
Bisa juga mencari informasi dari situs terpercaya tentang beli rumah tanpa riba.
Mengapa harus bergantung pada bank dan institusi peminjaman modal sejenis yang akan membuat anda dikejar – kejar debt collector saat tak mampu melunasi pinjaman? Investasikan modal anda pada internet marketing, pembelian properti, dll sebagai pemasukan pasif yang terus – menerus memberikan anda modal. Dan suatu saat modal terkumpul, anda dapat membeli rumah atau apapun yang anda inginkan.
Jangan karena melihat teman atau tetangga punya rumah bagus, mobil, sepeda motor 3, lalu membuat anda kecil hati punya rumah sederhana atau tinggal di kontrakan. Ingat, itu semua beban! Mobil, rumah mewah dan segala macam isinya hanya akan membuat anda menguras tabungan lebih banyak untuk membeli properti, bensin, daya listrik lebih tinggi untuk “menghidupi” beban anda. Alih – alih menabung, pendapatan anda akan berkurang sampai ke taraf minus untuk membayar atau menyicil beban anda. Sebaliknya, arahkan pendapatan anda untuk menghasilkan pendapatan lain dengan investasi – investasi yang halal. Dan lihatlah, dalam jangka waktu tertentu, modal anda sudah lebih besar daripada beban.
Tidak dalam arti horor. Maksudnya ciptakanlah kekhawatiran. Misalnya, jika anda terjerumus dalam bunga bank, lalu ditagih debt collector, tidak mampu membayar, rumah anda disita oleh bank. Tak punya tempat tinggal. Harta terkuras, beban menumpuk. Maka yang tinggal adalah penyesalan. Tidak ingin hal serupa terjadi pada anda? Jauhi riba !!
Percayakah Anda, seorang ustad Yusuf Mansyur punya hutang ratusan juta dan beliau melunasinya dengan bekerja sebagai tukang fotokopi dan ATK (alat tulis kantor)? Selintas mustahil. Namun itulah keajaiban sedekah. Allah memberikan jalan keluar dari lilitan riba dan hutang melalui sedekah. Tentu saja dalam bersedekah niat hanya semata – mata karena Allah untuk membantu sesama, bukan karena terlilit hutang.
Itulah tips – tips yang bisa kita tempuh agar terhindar dari riba. Riba tak mendatangkan manfaat bagi kita, malah menyeret kita pada kerugian yang besar dan semakin besar. Jangan tergiur dengan dana instan atau mudahnya memiliki sebuah rumah, namun memaksa anda untuk mengorbankan sejumlah jaminan, bunga atau apapun yang membuat tabungan anda terkuras habis dan menjadi sasaran empuk debt collector. jangan lupa untuk selalu berdoa dan silahkan baca juga 10 rahasia melancarkan rezeki,
Selamat mencoba. Salam sukses selalu.