Sebelum memasang lantai kayu, sangat penting untuk diperhatikan mengenai jenis lantai kayu yang saat ini tersedia di pasaran. Dengan mengetahui kelebihan, kekurangan, dan biaya yang harus dikeluarkan untuk masing – masing jenis lantai kayu tersebut kita tidak akan salah pilih. Jenis lantai kayu yang saat ini tersedia di pasaran diantaranya adalah laminate, solid hardwood, engineered hardwood, bambu, dan gabus.
Lantai laminate terbuat dari beberapa lapisan fiberboard yang dikompres, dimana bagian atasnya ditambahkan gambar fotografi bercorak serat kayu, batu, ataupun ubin (tile). Di atas permukaan gambar fotografi ditambahkan sebuah lapisan pelindung untuk mencegah kerusakan.
Lantai Laminate adalah salah satu pilihan yang ekonomis dengan memiliki ketahanan yang baik dari keausan. Pemasangan dapat dilakukan dengan mudah, karena ada pilihan click – lock. Antar papan akan saling mengunci. Papan – papan ini bisa dipasang di atas lantai lainnya.
Pada beberapa merek tertentu, ada jenis lantai laminate yang tahan air, sehingga dapat dipasang pada area yang basah atau terdapat banyak air, seperti kamar mandi. Namun sangat disarankan untuk memastikan garansi yang diberikan produsen, apakah lantai tersebut tahan air atau tidak.
Cukup disayangkan, dengan berbagai keunggulan yang ditawarkannya itu, jenis lantai laminate memiliki beberapa kelemahan. Laminate dengan kualitas top sekalipun tidak bisa menandingi tampilan maupun nuansa kayu yang dimiliki oleh kayu asli. Bagian sambungan antar papan akan aus seiring dengan berjalannya waktu. Ketika kerusakan terjadi, maka akan sulit dilakukan perbaikan, maka salah satu solusinya adalah dengan menggantinya dengan yang baru. Salah satu penyebab kerusakan lantai laminate yang sering didapati adalah kelembaban, lantai kayu yang satu ini sangat rentan terhadap kelembaban.
Baca juga: Ini Dia Desain Atap Rumah Minimalis Yang Bisa Anda Jadikan Referensi
Lantai solid hardwood terbuat dari potongan kayu dengan ketebalan bervariasi, mulai dari 18 sampai 20 mm. Lantai ini memiliki tingkat kekerasan yang berbeda – beda tergantung jenis kayu yang digunakan. Semakin keras lantai tersebut, maka semakin rentan terhadap benturan dan goresan. Lantai ini dapat diampelas dan dipolitur lagi beberapa kali untuk mengembalikan keindahanya.
Solid hardwood merupakan salah satu pilihan terbaik untuk menambah daya Tarik rumah secara visual maupun nilai bisinis. Lantai ini memiliki potensi untuk menambah nilai jual rumah ketika akan dilepas ke pasaran.
Sayangnya jenis lantai ini memiliki beberapa kekurangan. Solid hardwood akan mengembang pada kondisi lembab dan menyusut ketika area tersebut mengering. Perubahan bentuk ini dapat mengubah tampilan lantai secara keseluruhan. Tentunya hal ini menjadi masalah yang besar. Proses pemasangan lantai merupakan proses yang kompleks, sehingga untuk mendapatkan tampilan yang terbaik harus dilakukan dengan sangat hati – hati. Hal inilah yang membuatnya lebih mahal dibandingkan dengan jenis lantai kayu lainnya. Namun harga solid hardwood juga dipengaruhi oleh jenis kayu yang digunakan.
Lantai kayu ini terbuat dari tiga sampai empat lapis yang direkatkan hingga dihasilkan papan setebal 14 mm. Lapisan kayu asli setebal 4 mm di pasang di permukaan papan tersebut sehingga memungkinkannya diampelas atau diperbaiki beberapa kali untuk menghilangkan tanda – tanda kerusakan, keausan ataupun sobekan.
Konstruksi engineered hardwood menghasilkan produk yang lebih stabil. Artinya, lantai ini lebih tahan terhadap perubahan suhu dan kelembaban di dalam ruangan. Lantai jenis ini memiliki tampilan yang lebih menarik dibanding lantai laminate, namun juga lebih murah dibandingkan dengan solid hardwood.
Sesuai namanya, lantai bambu terbuat dari batang bambu, tanaman yang mudah sekali di temukan di kawasan Asia. Sebagian besar lantai jenis ini diproduksi oleh China dengan berbagai model dan corak. Karena bambu termasuk family rumput – rumputan (Graminae), maka secara alami lantai ini memiliki ketahanan terhadap kelembaban. Lantai bambu dibuat dengan melakukan pressing terhadap serat dibawah tekanan yang sangat tinggi.
Bambu bukan hanya tahan terhadap kelembaban, namun juga ramah lingkungan, sehingga sangat cocok bagi Anda yang menyukai konsep “Go Green”. Tanaman ini dapat tumbuh dengan cepat, tidak membutuhkan waktu yang lama untuk bisa dipanen kembali dibandingkan dengan tanaman berkayu.
Lantai bambu lebih soft dibandingkan dengan jenis lantai kayu lainnya, sehingga tidak menimbulkan rasa sakit jika berdiri terlalu lama. Karakter yang soft, membuat lantai ini dapat mengurangi kebisingan karena bisa meredam suara.
Meskipun lantai bambu termasuk jenis lantai kayu yang tahan lama dan lebih tahan terhadap benturan atau goresan, namun jenis lantai ini memiliki beberapa kelemahan. Salah satu diantaranya adalah harga lantai bambu memiliki harga yang relatif lebih mahal dibandingkan dengan kayu keras tradisional. Alasannya, karena meskipun bambu banyak ditemui di Indonesia, namun pada kenyataannya kita masih banyak mengimpor dari Cina.
Baca juga: Denah Rumah Minimalis Sederhana Yang Bisa Anda Aplikasikan Dengan Mudah
Lantai gabus terbuat dari bahan yang dipanen dari kulit pohon ek. Pohon ini banyak di temui di Negara – Negara seperti Tunisia, Maroko, Italia, Aljazair, Portugal, dan Spanyol.
Salah satu yang menjadi unggulan dari lantai gabus adalah ramah terhadap lingkungan karena termasuk sumber daya yang terbarukan. Keindahan alami yang dimiliki oleh bahan ini akan cocok dengan semua jenis dekorasi.
Struktur gabus secara alami memberikan kenyamanan bagi penggunanya dan juga sifatnya yang soft membuat lantai ini dapat menyerap guncangan. Karena alasan inilah kenapa lantai gabus tidak akan menimbulkan rasa sakit ketika kita terlalu lama berdiri di atasnya. Selain itu, lantai ini juga dapat mengurangi kebisingan, baik yang berasal dari luar maupun dari dalam seperti suara jatuhnya benda. Tak hanya itu, sifat alami yang dimiliki oleh gabus baik untuk kesehatan karena tahan terhadap serangga dan juga bersifat hipoalergenik.
Salah satu kelemahan yang dimiliki lantai gabus adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkannya, harganya lebih mahal dibanding jenis lantai kayu lainnya. Biaya impor, harga bahannya itu sendiri serta pemasangannya memerlukan budget lebih dibanding jenis lantai kayu lainnya.
Karena sifatnya yang soft, lantai ini mudah rusak oleh benturan atau goresan dengan furnitur atau sepatu, sehingga memerlukan perlindungan lebih dibandingan jenis lantai kayu lainnya.
Dengan mengetahui karakteristik berbagai jenis lantai kayu, maka kita akan mendapatkan keleluasan untuk menentukan pilihan. Jangan lupa, pastikan juga bahwa pilihan kita merupakan pilihan terbaik yang sesuai dengan anggaran yang dimiliki, lokasi, ataupun dekorasi yang kita miliki.
Sumber: architecturaldigest.com
Sebelum memasang lantai kayu, sangat penting untuk diperhatikan mengenai jenis lantai kayu yang saat ini tersedia di pasaran. Dengan mengetahui kelebihan, kekurangan, dan biaya yang harus dikeluarkan untuk masing – masing jenis lantai kayu tersebut kita tidak akan salah pilih. Jenis lantai kayu yang saat ini tersedia di pasaran diantaranya adalah laminate, solid hardwood, engineered hardwood, bambu, dan gabus.
Lantai laminate terbuat dari beberapa lapisan fiberboard yang dikompres, dimana bagian atasnya ditambahkan gambar fotografi bercorak serat kayu, batu, ataupun ubin (tile). Di atas permukaan gambar fotografi ditambahkan sebuah lapisan pelindung untuk mencegah kerusakan.
Lantai Laminate adalah salah satu pilihan yang ekonomis dengan memiliki ketahanan yang baik dari keausan. Pemasangan dapat dilakukan dengan mudah, karena ada pilihan click – lock. Antar papan akan saling mengunci. Papan – papan ini bisa dipasang di atas lantai lainnya.
Pada beberapa merek tertentu, ada jenis lantai laminate yang tahan air, sehingga dapat dipasang pada area yang basah atau terdapat banyak air, seperti kamar mandi. Namun sangat disarankan untuk memastikan garansi yang diberikan produsen, apakah lantai tersebut tahan air atau tidak.
Cukup disayangkan, dengan berbagai keunggulan yang ditawarkannya itu, jenis lantai laminate memiliki beberapa kelemahan. Laminate dengan kualitas top sekalipun tidak bisa menandingi tampilan maupun nuansa kayu yang dimiliki oleh kayu asli. Bagian sambungan antar papan akan aus seiring dengan berjalannya waktu. Ketika kerusakan terjadi, maka akan sulit dilakukan perbaikan, maka salah satu solusinya adalah dengan menggantinya dengan yang baru. Salah satu penyebab kerusakan lantai laminate yang sering didapati adalah kelembaban, lantai kayu yang satu ini sangat rentan terhadap kelembaban.
Baca juga: Ini Dia Desain Atap Rumah Minimalis Yang Bisa Anda Jadikan Referensi
Lantai solid hardwood terbuat dari potongan kayu dengan ketebalan bervariasi, mulai dari 18 sampai 20 mm. Lantai ini memiliki tingkat kekerasan yang berbeda – beda tergantung jenis kayu yang digunakan. Semakin keras lantai tersebut, maka semakin rentan terhadap benturan dan goresan. Lantai ini dapat diampelas dan dipolitur lagi beberapa kali untuk mengembalikan keindahanya.
Solid hardwood merupakan salah satu pilihan terbaik untuk menambah daya Tarik rumah secara visual maupun nilai bisinis. Lantai ini memiliki potensi untuk menambah nilai jual rumah ketika akan dilepas ke pasaran.
Sayangnya jenis lantai ini memiliki beberapa kekurangan. Solid hardwood akan mengembang pada kondisi lembab dan menyusut ketika area tersebut mengering. Perubahan bentuk ini dapat mengubah tampilan lantai secara keseluruhan. Tentunya hal ini menjadi masalah yang besar. Proses pemasangan lantai merupakan proses yang kompleks, sehingga untuk mendapatkan tampilan yang terbaik harus dilakukan dengan sangat hati – hati. Hal inilah yang membuatnya lebih mahal dibandingkan dengan jenis lantai kayu lainnya. Namun harga solid hardwood juga dipengaruhi oleh jenis kayu yang digunakan.
Lantai kayu ini terbuat dari tiga sampai empat lapis yang direkatkan hingga dihasilkan papan setebal 14 mm. Lapisan kayu asli setebal 4 mm di pasang di permukaan papan tersebut sehingga memungkinkannya diampelas atau diperbaiki beberapa kali untuk menghilangkan tanda – tanda kerusakan, keausan ataupun sobekan.
Konstruksi engineered hardwood menghasilkan produk yang lebih stabil. Artinya, lantai ini lebih tahan terhadap perubahan suhu dan kelembaban di dalam ruangan. Lantai jenis ini memiliki tampilan yang lebih menarik dibanding lantai laminate, namun juga lebih murah dibandingkan dengan solid hardwood.
Sesuai namanya, lantai bambu terbuat dari batang bambu, tanaman yang mudah sekali di temukan di kawasan Asia. Sebagian besar lantai jenis ini diproduksi oleh China dengan berbagai model dan corak. Karena bambu termasuk family rumput – rumputan (Graminae), maka secara alami lantai ini memiliki ketahanan terhadap kelembaban. Lantai bambu dibuat dengan melakukan pressing terhadap serat dibawah tekanan yang sangat tinggi.
Bambu bukan hanya tahan terhadap kelembaban, namun juga ramah lingkungan, sehingga sangat cocok bagi Anda yang menyukai konsep “Go Green”. Tanaman ini dapat tumbuh dengan cepat, tidak membutuhkan waktu yang lama untuk bisa dipanen kembali dibandingkan dengan tanaman berkayu.
Lantai bambu lebih soft dibandingkan dengan jenis lantai kayu lainnya, sehingga tidak menimbulkan rasa sakit jika berdiri terlalu lama. Karakter yang soft, membuat lantai ini dapat mengurangi kebisingan karena bisa meredam suara.
Meskipun lantai bambu termasuk jenis lantai kayu yang tahan lama dan lebih tahan terhadap benturan atau goresan, namun jenis lantai ini memiliki beberapa kelemahan. Salah satu diantaranya adalah harga lantai bambu memiliki harga yang relatif lebih mahal dibandingkan dengan kayu keras tradisional. Alasannya, karena meskipun bambu banyak ditemui di Indonesia, namun pada kenyataannya kita masih banyak mengimpor dari Cina.
Baca juga: Denah Rumah Minimalis Sederhana Yang Bisa Anda Aplikasikan Dengan Mudah
Lantai gabus terbuat dari bahan yang dipanen dari kulit pohon ek. Pohon ini banyak di temui di Negara – Negara seperti Tunisia, Maroko, Italia, Aljazair, Portugal, dan Spanyol.
Salah satu yang menjadi unggulan dari lantai gabus adalah ramah terhadap lingkungan karena termasuk sumber daya yang terbarukan. Keindahan alami yang dimiliki oleh bahan ini akan cocok dengan semua jenis dekorasi.
Struktur gabus secara alami memberikan kenyamanan bagi penggunanya dan juga sifatnya yang soft membuat lantai ini dapat menyerap guncangan. Karena alasan inilah kenapa lantai gabus tidak akan menimbulkan rasa sakit ketika kita terlalu lama berdiri di atasnya. Selain itu, lantai ini juga dapat mengurangi kebisingan, baik yang berasal dari luar maupun dari dalam seperti suara jatuhnya benda. Tak hanya itu, sifat alami yang dimiliki oleh gabus baik untuk kesehatan karena tahan terhadap serangga dan juga bersifat hipoalergenik.
Salah satu kelemahan yang dimiliki lantai gabus adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkannya, harganya lebih mahal dibanding jenis lantai kayu lainnya. Biaya impor, harga bahannya itu sendiri serta pemasangannya memerlukan budget lebih dibanding jenis lantai kayu lainnya.
Karena sifatnya yang soft, lantai ini mudah rusak oleh benturan atau goresan dengan furnitur atau sepatu, sehingga memerlukan perlindungan lebih dibandingan jenis lantai kayu lainnya.
Dengan mengetahui karakteristik berbagai jenis lantai kayu, maka kita akan mendapatkan keleluasan untuk menentukan pilihan. Jangan lupa, pastikan juga bahwa pilihan kita merupakan pilihan terbaik yang sesuai dengan anggaran yang dimiliki, lokasi, ataupun dekorasi yang kita miliki.
Sumber: architecturaldigest.com