Memiliki rumah tangga yang bahagia mungkin menjadi impian bagi semua keluarga. Rumah yang desainnya bagus saja tidak cukup untuk memberikan kebahagian. Namun juga harus memberikan kenyamanan ketika berada di dalamnya. Sehingga muncul ungkapan “baitii jannati”, rumahku surgaku.
Upaya untuk mewujudkan “Rumahku Surgaku” tidak semudah membalikan telapak tangan. Diperlukan tekad dan kemauan yang keras, serta usaha yang dilakukan terus menerus secara konsisten. Ada empat tips yang bisa Anda terapkan untuk mewujudkan Rumahku Surgaku.
Ketika membicarakan rumah tangga yang bahagia, tentunya kita tidak bisa lepas dari bagaimana rumah tangga tersebut dibangun. Rasa cinta harus terus hadir sejak pernikahan berlangsung hingga usia menua.
Meski terkadang akan ada terpaan ujian yang menghadang, insyaAllah akan mudah dilalui jika rasa cinta terus menerus dipupuk. Datangnya cobaan justru yang akan membuat hidup menjadi terasa lebih indah ketika hiasi rasa cinta. Istilah kerennya “life is never flat”. Karena memang hidup itu penuh dinamika, tidak statis.
Salah satu aspek penting yang harus diperhatikan saat membangun rumah adalah pondasi. Rumah yang memiliki fondasi kuat akan mampu berdiri tegak meski mendapat terpaan badai, hujan, angin, atau bahkan gempa bumi.
Begitupun saat membangun rumah tangga, supaya tetap kokoh dalam menghadapi berbagai ujian diperlukan fondasi yang kuat. Agama bisa menjadi fondasi yang sangat kuat bagi setiap keluarga muslim. Karena seperti yang telah kita pahami bersama, Agama Islam itu universal.
Dalam Islam, panduan hidup sangat lengkap mulai dari perkara kecil hingga besar, dari mulai bangun hingga tidur. Bahkan ketika masuk ke toilet pun ada adab yang harus diperhatikan.
Apalagi untuk perkara rumah tangga. Islam telah menyiapkan panduan yang sangat lengkap, mulai dari cara memilih pasangan, cara melangsungkan pernikahan yang syar’i, cara mendidik anak, hingga bagaimana cara berbakti kepada orang tua.
Selama berpegang teguh pada aturan yang telah ditetapkan oleh islam, insyaAllah keluarga kita akan siap menghadapi segala macam ujian. Karena sesuai janji Allah,
Sabar dan syukur merupakan kunci kebahagiaan bagi sebuah keluarga. Terkadang seorang suami harus bersabar dengan kekurangan yang dimiliki istrinya. Sehingga istri tersebut akan bersyukur karena memiliki suami bersabar atas kekurangannya. Begitupun sebaliknya, terkadang istri yang harus bersabar menerima kekurangan suaminya. Sehingga suami tersebut bersyukur karena memiliki istri yang bersabar.
Sayangnya menghadirkan sabar dan syukur terkadang sulit dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih lagi jika kondisi mood sedang tidak baik atau lelah setelah pulang bekerja, seringkali emosi susah terkontrol. Ketika berada pada kondisi tersebut ada baiknya kita mengingat hadis ini,
Hampir semua orang tua pasti memiliki keinginan supaya anaknya tumbuh dan berkembang menjadi generasi yang saleh. Bahkan tidak sedikit orang tua yang menginginkan anaknya menjadi pribadi yang hebat dan tangguh seperti Muhammad Al Fatih. Seorang pembebas Konstantinopel yang menguasai tujuh bahasa saat usia 21 tahun.
Sehingga banyak orang tua yang berbondong-bondong mengikuti seminar parenting dan memberikan berbagai fasilitas terbaik untuk mendukung pendidikan sang buah hati. Sayangnya fakta di lapangan tidak berjalan seperti yang diharapkan. Meski upaya maksimal telah dijalani, tidak sedikit anak yang jauh dari kata sopan, bahkan kepada orang tuanya sendiri pun berani melawan.
Hal tersebut terjadi karena orang tua melewatkan sesuatu yang sangat penting, yaitu pendidikan yang diberikan langsung kepada anak melalui keteladanan. Saking pentingnya keteladanan orang tua, Ali bin Abi Thalib sampai berpesan,
”Didiklah anak-anakmu dengan bijak, karena mereka akan mengalami zaman yang tidak akan engkau alami”.
Demikian empat tips mewujudkan rumahku surgaku yang mudah-mudahan bisa terwujud di dalam keluarga tercinta. Kebahagiaan rumah tangga tidak bisa hadir dengan sendirinya, sehingga diperlukan kerja keras dan upaya yang konsisten. Serta jangan lupa untuk selalu berdoa kepada Allah SWT. supaya kita diberi kemudahan untuk mewujudkan “baitii jannati” sebagaimana yang selama ini kita cita-citakan.
Baca juga: Membangun Baiti Jannati, Menjadikan Rumah Islami Aroma Surgawi
(Diedit oleh Nizar Tegar)
Memiliki rumah tangga yang bahagia mungkin menjadi impian bagi semua keluarga. Rumah yang desainnya bagus saja tidak cukup untuk memberikan kebahagian. Namun juga harus memberikan kenyamanan ketika berada di dalamnya. Sehingga muncul ungkapan “baitii jannati”, rumahku surgaku.
Upaya untuk mewujudkan “Rumahku Surgaku” tidak semudah membalikan telapak tangan. Diperlukan tekad dan kemauan yang keras, serta usaha yang dilakukan terus menerus secara konsisten. Ada empat tips yang bisa Anda terapkan untuk mewujudkan Rumahku Surgaku.
Ketika membicarakan rumah tangga yang bahagia, tentunya kita tidak bisa lepas dari bagaimana rumah tangga tersebut dibangun. Rasa cinta harus terus hadir sejak pernikahan berlangsung hingga usia menua.
Meski terkadang akan ada terpaan ujian yang menghadang, insyaAllah akan mudah dilalui jika rasa cinta terus menerus dipupuk. Datangnya cobaan justru yang akan membuat hidup menjadi terasa lebih indah ketika hiasi rasa cinta. Istilah kerennya “life is never flat”. Karena memang hidup itu penuh dinamika, tidak statis.
Salah satu aspek penting yang harus diperhatikan saat membangun rumah adalah pondasi. Rumah yang memiliki fondasi kuat akan mampu berdiri tegak meski mendapat terpaan badai, hujan, angin, atau bahkan gempa bumi.
Begitupun saat membangun rumah tangga, supaya tetap kokoh dalam menghadapi berbagai ujian diperlukan fondasi yang kuat. Agama bisa menjadi fondasi yang sangat kuat bagi setiap keluarga muslim. Karena seperti yang telah kita pahami bersama, Agama Islam itu universal.
Dalam Islam, panduan hidup sangat lengkap mulai dari perkara kecil hingga besar, dari mulai bangun hingga tidur. Bahkan ketika masuk ke toilet pun ada adab yang harus diperhatikan.
Apalagi untuk perkara rumah tangga. Islam telah menyiapkan panduan yang sangat lengkap, mulai dari cara memilih pasangan, cara melangsungkan pernikahan yang syar’i, cara mendidik anak, hingga bagaimana cara berbakti kepada orang tua.
Selama berpegang teguh pada aturan yang telah ditetapkan oleh islam, insyaAllah keluarga kita akan siap menghadapi segala macam ujian. Karena sesuai janji Allah,
Sabar dan syukur merupakan kunci kebahagiaan bagi sebuah keluarga. Terkadang seorang suami harus bersabar dengan kekurangan yang dimiliki istrinya. Sehingga istri tersebut akan bersyukur karena memiliki suami bersabar atas kekurangannya. Begitupun sebaliknya, terkadang istri yang harus bersabar menerima kekurangan suaminya. Sehingga suami tersebut bersyukur karena memiliki istri yang bersabar.
Sayangnya menghadirkan sabar dan syukur terkadang sulit dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih lagi jika kondisi mood sedang tidak baik atau lelah setelah pulang bekerja, seringkali emosi susah terkontrol. Ketika berada pada kondisi tersebut ada baiknya kita mengingat hadis ini,
Hampir semua orang tua pasti memiliki keinginan supaya anaknya tumbuh dan berkembang menjadi generasi yang saleh. Bahkan tidak sedikit orang tua yang menginginkan anaknya menjadi pribadi yang hebat dan tangguh seperti Muhammad Al Fatih. Seorang pembebas Konstantinopel yang menguasai tujuh bahasa saat usia 21 tahun.
Sehingga banyak orang tua yang berbondong-bondong mengikuti seminar parenting dan memberikan berbagai fasilitas terbaik untuk mendukung pendidikan sang buah hati. Sayangnya fakta di lapangan tidak berjalan seperti yang diharapkan. Meski upaya maksimal telah dijalani, tidak sedikit anak yang jauh dari kata sopan, bahkan kepada orang tuanya sendiri pun berani melawan.
Hal tersebut terjadi karena orang tua melewatkan sesuatu yang sangat penting, yaitu pendidikan yang diberikan langsung kepada anak melalui keteladanan. Saking pentingnya keteladanan orang tua, Ali bin Abi Thalib sampai berpesan,
”Didiklah anak-anakmu dengan bijak, karena mereka akan mengalami zaman yang tidak akan engkau alami”.
Demikian empat tips mewujudkan rumahku surgaku yang mudah-mudahan bisa terwujud di dalam keluarga tercinta. Kebahagiaan rumah tangga tidak bisa hadir dengan sendirinya, sehingga diperlukan kerja keras dan upaya yang konsisten. Serta jangan lupa untuk selalu berdoa kepada Allah SWT. supaya kita diberi kemudahan untuk mewujudkan “baitii jannati” sebagaimana yang selama ini kita cita-citakan.
Baca juga: Membangun Baiti Jannati, Menjadikan Rumah Islami Aroma Surgawi
(Diedit oleh Nizar Tegar)