Sebagai negara yang beriklim tropis, udara panas sudah menjadi hal yang biasa, terlebih lagi jika posisinya di dataran rendah.
Seringkali AC atau kipas angin hadir untuk membuat ruangan menjadi lebih sejuk. Padahal ada alternatif lain yang lebih alami, yaitu dengan memanfaatkan tanaman penyejuk ruangan.
Selain bisa menghasilkan oksigen, tanaman ini juga memiliki kemampuan untuk menyerap racun. Meski tidak terlihat, tanpa kita sadari kuman dan polutan udara terus mengintai. Apalagi jika Anda tinggal di daerah perkotaan yang kemungkinan besar udaranya sudah terkena polusi.
Menurut penelitian yang dilakukan NASA, ada beberapa tanaman yang bisa menyaring udara dengan baik, berikut beberapa diantaranya:
Devil’s Ivy atau yang dikenal sebagai sirih gading bisa ditanam di dalam ruangan maupun di pekarangan. Tanaman ini termasuk tumbuhan merambat semi epifit yang mudah dikenali dari warnanya belang kuning-hijau hingga kuning pucat. Jika tumbuh di pekarangan atau lapangan terbuka, tanaman ini memiliki daun berukuran besar dan biasanya merambat di batang pohon. Namun jika ditanam di dalam pot, ukuran daunnya berubah menjadi kecil.
Sirih gading memiliki banyak sekali keunggulan. Perawatannya mudah dan lebih “tahan banting”. Bisa ditanam di berbagai media seperti air ataupun di dalam pot.
Tanaman ini tidak hanya menghadirkan kesan fresh namun juga dapat menyerap banyak polutan seperti xilena, benzena, formaldehida, dan trikoloroetena.
Tanaman hias dengan nama latin Phoenix Roebelenii ini termasuk ke dalam keluarga palem. Berbeda dengan kerabatnya yang umumnya berukuran besar, palem phoenix memiliki ukuran relatif lebih kecil.
Tanaman penyejuk ruangan ini cukup populer di wilayah yang memiliki iklim tropis dan subtropis. Tahan terhadap hama, mampu tumbuh dengan berbagai jenis tanah, dan dapat bertahan pada suasana kering menjadi sederetan kelebihan yang dimilikinya. Tak hanya itu, menurut NASA, tanaman ini dapat menyerap polutan seperti formaldehida dan xilena.
Meski kita sering menjumpai tanaman hias ini, rasanya sulit sekali untuk menemukan padanan kata dalam bahasa Indonesia. Orang mengenalnya sebagai peace lily, tanaman hias yang memiliki warna hijau mengkilat. Terlihat menarik saat diletakkan di tempat yang lowlight.
Masalah perawatannya tak perlu dipertanyakan lagi, sangat mudah! Anda hanya perlu menyiramnya minimal seminggu sekali. Pemberian pupuk yang tidak terlalu sering masih mampu untuk membuatnya tetap berbunga.
Menurut NASA, tanaman hias ini mampu menyerap polutan seperti benzena, karbon monoksida, formaldehida, trikloro etilena, dan xilena.
Masyarakat Indonesia mungkin sudah familiar dengan tanaman yang satu ini. Terkadang ada yang menyebutnya waringin atau ki ara, namun umumnya dikenal sebagai beringin.
Dalam kondisi normal, tanaman ini berukuran besar dan kerap dihubungkan dengan hal mistis oleh masyarakat Indonesia. Meski begitu, kita bisa menghambat pertumbuhannya dengan menggunakan media pot, atau lebih populer dengan nama bonsai.
Polutan yang bisa diserap oleh tanaman ini diantaranya formaldehida, trikloroetilen, dan benzena.
Sansevieria merupakan salah satu tanaman hias yang cukup populer di Indonesia. Dikenal juga sebagai lidah mertua karena bentuknya yang tajam. Tanaman ini memiliki kemampuan adaptasi yang baik sehingga mampu tumbuh dalam kondisi yang sedikit cahaya matahari dan air. Karena hal inilah lidah mertua sangat mudah dirawat.
Selain digunakan sebagai tanaman hias, lidah mertua juga memiliki banyak manfaat terutama dalam bidang kesehatan. Lidah mertua dapat digunakan untuk mengobati wasir, diabetes, kanker ganas, hingga dapat menyuburkan rambut. Sementara itu, di Jepang tanaman hias ini digunakan sebagai penghilang aroma bau dari perabotan rumah tangga.
Keistimewaan lain yang dimiliki oleh lidah mertua adalah dapat menyerap polutan seperti formaldehida, trikloro etilena, benzena, dan xilena.
Lidah buaya merupakan tanaman yang memiliki daun tebal, berwarna hijau, dan disertai bintik putih (untuk beberapa varietas). Tanaman ini berasal dari Jazirah Arab yang menyebar ke berbagai belahan dunia mulai dari beriklim tropis, semi-tropis, hingga ke kawasan kering.
Lidah buaya banyak dibudidayakan untuk dimanfaatkan sebagai produk kecantikan, pengobatan, makanan, hingga tanaman hias.
Sebagai tanaman hias, aloe vera cenderung menyukai spot yang mendapatkan cahaya matahari secara langsung. Tanaman ini akan meninggalkan bercak berwarna coklat ketika menyerap banyak bahan kimia yang berbahaya. Adapun polutan yang bisa diserap menurut NASA adalah formaldehida.
Anthurium merupakan tanaman yang bisa berbunga sepanjang tahun. Sehingga sangat cocok digunakan untuk memberikan warna pada suatu ruangan.
Tanaman ini lebih menyukai tempat yang lembab seperti kamar mandi dan dapur. Perawatannya cukup mudah, cukup menyiramnya dua kali dalam seminggu. Sangat disarankan untuk menaruh tanaman ini ditempat yang mendapatkan cahaya matahari secara langsung.
Menurut NASA, Anthurium dapat menyerap polutan seperti formaldehida, ammonia, xilena, dan toluena.
Demikian penjelasan mengenai 7 Tanaman Penyejuk Ruangan Terbaik. Sebenarnya masih banyak tanaman hias dengan kemampuan serupa yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Mungkin Anda memiliki salah satunya. Oleh karena itu jika Anda memiliki tanaman hias yang tidak disebutkan di atas silahkan isi kolom komentar.
Baca juga: Segarkan Ruangan Dengan 5 Penyerap Udara Lembab Alami Ini!
(Diedit oleh Nizar Tegar)
Referensi www.bhg.com.au
Sebagai negara yang beriklim tropis, udara panas sudah menjadi hal yang biasa, terlebih lagi jika posisinya di dataran rendah.
Seringkali AC atau kipas angin hadir untuk membuat ruangan menjadi lebih sejuk. Padahal ada alternatif lain yang lebih alami, yaitu dengan memanfaatkan tanaman penyejuk ruangan.
Selain bisa menghasilkan oksigen, tanaman ini juga memiliki kemampuan untuk menyerap racun. Meski tidak terlihat, tanpa kita sadari kuman dan polutan udara terus mengintai. Apalagi jika Anda tinggal di daerah perkotaan yang kemungkinan besar udaranya sudah terkena polusi.
Menurut penelitian yang dilakukan NASA, ada beberapa tanaman yang bisa menyaring udara dengan baik, berikut beberapa diantaranya:
Devil’s Ivy atau yang dikenal sebagai sirih gading bisa ditanam di dalam ruangan maupun di pekarangan. Tanaman ini termasuk tumbuhan merambat semi epifit yang mudah dikenali dari warnanya belang kuning-hijau hingga kuning pucat. Jika tumbuh di pekarangan atau lapangan terbuka, tanaman ini memiliki daun berukuran besar dan biasanya merambat di batang pohon. Namun jika ditanam di dalam pot, ukuran daunnya berubah menjadi kecil.
Sirih gading memiliki banyak sekali keunggulan. Perawatannya mudah dan lebih “tahan banting”. Bisa ditanam di berbagai media seperti air ataupun di dalam pot.
Tanaman ini tidak hanya menghadirkan kesan fresh namun juga dapat menyerap banyak polutan seperti xilena, benzena, formaldehida, dan trikoloroetena.
Tanaman hias dengan nama latin Phoenix Roebelenii ini termasuk ke dalam keluarga palem. Berbeda dengan kerabatnya yang umumnya berukuran besar, palem phoenix memiliki ukuran relatif lebih kecil.
Tanaman penyejuk ruangan ini cukup populer di wilayah yang memiliki iklim tropis dan subtropis. Tahan terhadap hama, mampu tumbuh dengan berbagai jenis tanah, dan dapat bertahan pada suasana kering menjadi sederetan kelebihan yang dimilikinya. Tak hanya itu, menurut NASA, tanaman ini dapat menyerap polutan seperti formaldehida dan xilena.
Meski kita sering menjumpai tanaman hias ini, rasanya sulit sekali untuk menemukan padanan kata dalam bahasa Indonesia. Orang mengenalnya sebagai peace lily, tanaman hias yang memiliki warna hijau mengkilat. Terlihat menarik saat diletakkan di tempat yang lowlight.
Masalah perawatannya tak perlu dipertanyakan lagi, sangat mudah! Anda hanya perlu menyiramnya minimal seminggu sekali. Pemberian pupuk yang tidak terlalu sering masih mampu untuk membuatnya tetap berbunga.
Menurut NASA, tanaman hias ini mampu menyerap polutan seperti benzena, karbon monoksida, formaldehida, trikloro etilena, dan xilena.
Masyarakat Indonesia mungkin sudah familiar dengan tanaman yang satu ini. Terkadang ada yang menyebutnya waringin atau ki ara, namun umumnya dikenal sebagai beringin.
Dalam kondisi normal, tanaman ini berukuran besar dan kerap dihubungkan dengan hal mistis oleh masyarakat Indonesia. Meski begitu, kita bisa menghambat pertumbuhannya dengan menggunakan media pot, atau lebih populer dengan nama bonsai.
Polutan yang bisa diserap oleh tanaman ini diantaranya formaldehida, trikloroetilen, dan benzena.
Sansevieria merupakan salah satu tanaman hias yang cukup populer di Indonesia. Dikenal juga sebagai lidah mertua karena bentuknya yang tajam. Tanaman ini memiliki kemampuan adaptasi yang baik sehingga mampu tumbuh dalam kondisi yang sedikit cahaya matahari dan air. Karena hal inilah lidah mertua sangat mudah dirawat.
Selain digunakan sebagai tanaman hias, lidah mertua juga memiliki banyak manfaat terutama dalam bidang kesehatan. Lidah mertua dapat digunakan untuk mengobati wasir, diabetes, kanker ganas, hingga dapat menyuburkan rambut. Sementara itu, di Jepang tanaman hias ini digunakan sebagai penghilang aroma bau dari perabotan rumah tangga.
Keistimewaan lain yang dimiliki oleh lidah mertua adalah dapat menyerap polutan seperti formaldehida, trikloro etilena, benzena, dan xilena.
Lidah buaya merupakan tanaman yang memiliki daun tebal, berwarna hijau, dan disertai bintik putih (untuk beberapa varietas). Tanaman ini berasal dari Jazirah Arab yang menyebar ke berbagai belahan dunia mulai dari beriklim tropis, semi-tropis, hingga ke kawasan kering.
Lidah buaya banyak dibudidayakan untuk dimanfaatkan sebagai produk kecantikan, pengobatan, makanan, hingga tanaman hias.
Sebagai tanaman hias, aloe vera cenderung menyukai spot yang mendapatkan cahaya matahari secara langsung. Tanaman ini akan meninggalkan bercak berwarna coklat ketika menyerap banyak bahan kimia yang berbahaya. Adapun polutan yang bisa diserap menurut NASA adalah formaldehida.
Anthurium merupakan tanaman yang bisa berbunga sepanjang tahun. Sehingga sangat cocok digunakan untuk memberikan warna pada suatu ruangan.
Tanaman ini lebih menyukai tempat yang lembab seperti kamar mandi dan dapur. Perawatannya cukup mudah, cukup menyiramnya dua kali dalam seminggu. Sangat disarankan untuk menaruh tanaman ini ditempat yang mendapatkan cahaya matahari secara langsung.
Menurut NASA, Anthurium dapat menyerap polutan seperti formaldehida, ammonia, xilena, dan toluena.
Demikian penjelasan mengenai 7 Tanaman Penyejuk Ruangan Terbaik. Sebenarnya masih banyak tanaman hias dengan kemampuan serupa yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Mungkin Anda memiliki salah satunya. Oleh karena itu jika Anda memiliki tanaman hias yang tidak disebutkan di atas silahkan isi kolom komentar.
Baca juga: Segarkan Ruangan Dengan 5 Penyerap Udara Lembab Alami Ini!
(Diedit oleh Nizar Tegar)
Referensi www.bhg.com.au