Sebagai anak remaja yang berada dalam fase mencari jati dirinya terkadang selalu ada hal yang mereka takutkan sehingga mereka menjadi overthinking.
Sebagai orang tua, apakah sahabat tahu bahwa sang anak sedang merasa overthinking? Lalu bagaimana peran orang tua mengatasinya?.
Overthinking merupakan kebiasaan yang memikirkan segala sesuatu secara berlebihan. Overthinking bisa mengganggu dan menghambat kita dalam melakukan sesuatu. Hal ini bisa disebabkan karena khawatir akan masa lalu maupun masa depan yang dipikirkan secara terus menerus tanpa ada ujungnya. Padahal, segala sesuatu yang berlebihan itu buruk dan Allah juga tidak menyukai sesuatu yang berlebihan. Sebagaimana Allah SWT berfirman:
وَهُوَ الَّذِي أَنْشَأَ جَنَّاتٍ مَعْرُوشَاتٍ وَغَيْرَ مَعْرُوشَاتٍ وَالنَّخْلَ وَالزَّرْعَ مُخْتَلِفًا أُكُلُهُ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُتَشَابِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ كُلُوا مِنْ ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَآتُوا حَقَّهُ يَوْمَ حَصَادِهِ وَلا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
Dan Dialah yang menjadikan tanaman-tanaman yang merambat dan yang tidak merambat, pohon kurma, tanaman yang beraneka ragam rasanya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak serupa (rasanya). Makanlah buahnya apabila ia berbuah, dan berikanlah haknya (zakatnya) pada waktu memetik hasilnya, tapi janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (Q.S. Al-An’aam : 141).
Sebagai orang tua wajib untuk mengetahui apa yang sedang dialami oleh anak, apalagi diusia anak yang sudah remaja dan berada difase yang sedang memikirkan banyak hal. Seperti, ingin jadi apa? Harus seperti apa? Apa yang harus dilakukan?
Bisa jadi orang tua kurang memahami hal ini sehingga anak merasa sendirian dalam menghadapi masalah. Dikhawatirkan mereka terjebak dalam overthinking ini hingga dia lupa kalau ada Allah disisinya. Maka dari itu, inilah peran orang tua dalam mengatasi overthinking pada anak remaja:
Ketika anak sedang merasa ada yang mengganjal dalam hatinya dekatkan lah diri, sehingga anak tidak segan dalam bercerita. Jika sudah saling terbuka akan menciptakan komunikasi yang sehat dan jujur. Temani anak yang kini sedang meranjak dewasa. Karena sedewasa apapun anak pasti memerlukan kedekatan orang tua nya.
Dengan begitu ketika anak merasa overthinking atas apa yang sedang dialami, anak tidak akan bingung ingin cerita kepada siapa. Mereka akan merasakan kehadiran orang sebagai tempat untuk bercerita sehingga ia mampu mengungkapkan isi hatinya.
Baca juga: MasyaAllah, Inilah 5 Cara Rasulullah Bermain Dengan Anak, Yang Patut Kita Tiru
Orang tua adalah cerminan untuk sang anak, maka berilah contoh yang baik kepada anak. Salah satu dan yang terpenting adalah dekatkan anak kepada sang pencipta Allah SWT.
Sebagai orang tua harus lebih dulu untuk dekat dengan Allah seperti menjalankan kewajiban contohnya sholat. Cobalah sholat di depan anak mu agar si anak bisa bercermin bahwasannya shalat itu dilakukan lima waktu dalam sehari dan hukumnya wajib.
Maka dari itu ketika anak sedang merasakan overthinking ajaklah anak untuk beribadah kepada Allah SWT. Serta berikan nasihat jikalau hanya Allah lah sebaik baiknya penolong.
Setelah dekatkan diri kepada Allah SWT, maka sebagai orang tua bangunlah keyakinan anak kepada Allah SWT. Jadikan lah Allah SWT sebagai pedoman untuk kehidupannya. Cara yang bisa dilakukan oleh orang tua adalah menceritakan kisah-kisah Nabi dan Rasul Allah.
Dimulai dari orang tua yang harus yakin terlebih dahulu atas kuasa-kuasa Allah, sehingga orang tua bisa mencerminkan keyakinannya kepada anaknya.
Lingkungan sangat mendukung bagi kehidupan anak. Overthinking bisa jadi munculterjadi karena lingkungan sekitar. B, biasanya hal ini bersifat negatif, seperti orang orang yang membanding-bandingkan anaknya. Maka sebagai orang tua carilah lingkungan yang mendukung supayayang pastinya anak merasa nyaman dansehingga tidak memikirkan segala sesuatu secara berlebihanyang tidak akan terjadi.
Sebaiknyagai orang tua memilihjuga harus memiliki lingkungan yang tertata saat mencari tempat tinggal, baik dalam agama, attitude maupun kebiasan sehari-hari.
Begitulah peran orang tua dalam mengatasi overthinking pada anak. B, bagaimana apakah sahabat sudah menerapkan peran tersebut kepada anaknya? Yuk dekatkan diri dengansahabat kepada anak-anak anda supaya merekaanak tidak sungkan untuk menceritakan isi hatinya dansehingga si anak tidak merasa overthinking lagi!
Sebagai anak remaja yang berada dalam fase mencari jati dirinya terkadang selalu ada hal yang mereka takutkan sehingga mereka menjadi overthinking.
Sebagai orang tua, apakah sahabat tahu bahwa sang anak sedang merasa overthinking? Lalu bagaimana peran orang tua mengatasinya?.
Overthinking merupakan kebiasaan yang memikirkan segala sesuatu secara berlebihan. Overthinking bisa mengganggu dan menghambat kita dalam melakukan sesuatu. Hal ini bisa disebabkan karena khawatir akan masa lalu maupun masa depan yang dipikirkan secara terus menerus tanpa ada ujungnya. Padahal, segala sesuatu yang berlebihan itu buruk dan Allah juga tidak menyukai sesuatu yang berlebihan. Sebagaimana Allah SWT berfirman:
وَهُوَ الَّذِي أَنْشَأَ جَنَّاتٍ مَعْرُوشَاتٍ وَغَيْرَ مَعْرُوشَاتٍ وَالنَّخْلَ وَالزَّرْعَ مُخْتَلِفًا أُكُلُهُ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُتَشَابِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ كُلُوا مِنْ ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَآتُوا حَقَّهُ يَوْمَ حَصَادِهِ وَلا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
Dan Dialah yang menjadikan tanaman-tanaman yang merambat dan yang tidak merambat, pohon kurma, tanaman yang beraneka ragam rasanya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak serupa (rasanya). Makanlah buahnya apabila ia berbuah, dan berikanlah haknya (zakatnya) pada waktu memetik hasilnya, tapi janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (Q.S. Al-An’aam : 141).
Sebagai orang tua wajib untuk mengetahui apa yang sedang dialami oleh anak, apalagi diusia anak yang sudah remaja dan berada difase yang sedang memikirkan banyak hal. Seperti, ingin jadi apa? Harus seperti apa? Apa yang harus dilakukan?
Bisa jadi orang tua kurang memahami hal ini sehingga anak merasa sendirian dalam menghadapi masalah. Dikhawatirkan mereka terjebak dalam overthinking ini hingga dia lupa kalau ada Allah disisinya. Maka dari itu, inilah peran orang tua dalam mengatasi overthinking pada anak remaja:
Ketika anak sedang merasa ada yang mengganjal dalam hatinya dekatkan lah diri, sehingga anak tidak segan dalam bercerita. Jika sudah saling terbuka akan menciptakan komunikasi yang sehat dan jujur. Temani anak yang kini sedang meranjak dewasa. Karena sedewasa apapun anak pasti memerlukan kedekatan orang tua nya.
Dengan begitu ketika anak merasa overthinking atas apa yang sedang dialami, anak tidak akan bingung ingin cerita kepada siapa. Mereka akan merasakan kehadiran orang sebagai tempat untuk bercerita sehingga ia mampu mengungkapkan isi hatinya.
Baca juga: MasyaAllah, Inilah 5 Cara Rasulullah Bermain Dengan Anak, Yang Patut Kita Tiru
Orang tua adalah cerminan untuk sang anak, maka berilah contoh yang baik kepada anak. Salah satu dan yang terpenting adalah dekatkan anak kepada sang pencipta Allah SWT.
Sebagai orang tua harus lebih dulu untuk dekat dengan Allah seperti menjalankan kewajiban contohnya sholat. Cobalah sholat di depan anak mu agar si anak bisa bercermin bahwasannya shalat itu dilakukan lima waktu dalam sehari dan hukumnya wajib.
Maka dari itu ketika anak sedang merasakan overthinking ajaklah anak untuk beribadah kepada Allah SWT. Serta berikan nasihat jikalau hanya Allah lah sebaik baiknya penolong.
Setelah dekatkan diri kepada Allah SWT, maka sebagai orang tua bangunlah keyakinan anak kepada Allah SWT. Jadikan lah Allah SWT sebagai pedoman untuk kehidupannya. Cara yang bisa dilakukan oleh orang tua adalah menceritakan kisah-kisah Nabi dan Rasul Allah.
Dimulai dari orang tua yang harus yakin terlebih dahulu atas kuasa-kuasa Allah, sehingga orang tua bisa mencerminkan keyakinannya kepada anaknya.
Lingkungan sangat mendukung bagi kehidupan anak. Overthinking bisa jadi munculterjadi karena lingkungan sekitar. B, biasanya hal ini bersifat negatif, seperti orang orang yang membanding-bandingkan anaknya. Maka sebagai orang tua carilah lingkungan yang mendukung supayayang pastinya anak merasa nyaman dansehingga tidak memikirkan segala sesuatu secara berlebihanyang tidak akan terjadi.
Sebaiknyagai orang tua memilihjuga harus memiliki lingkungan yang tertata saat mencari tempat tinggal, baik dalam agama, attitude maupun kebiasan sehari-hari.
Begitulah peran orang tua dalam mengatasi overthinking pada anak. B, bagaimana apakah sahabat sudah menerapkan peran tersebut kepada anaknya? Yuk dekatkan diri dengansahabat kepada anak-anak anda supaya merekaanak tidak sungkan untuk menceritakan isi hatinya dansehingga si anak tidak merasa overthinking lagi!