Gelora semangat untuk berhijrah saat ini tidak hanya menyasar dunia makanan dan fashion saja, melainkan sudah merambah pada dunia properti. Konsep Hunian Islami kerap diperbincangkan sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat muslim akan tempat tinggal.
Lalu, seperti apa hunian islami itu sebenarnya?
Tidak ada aturan baku mengenai hal ini. Namun, dari sekian banyak hunian islami yang berkembang di Indonesia, terdapat beberapa ciri khas yang dimilikinya. Seperti, skema transaksi yang sesuai syariah, arsitektur yang islami, fasilitas lengkap pendukung untuk masyarakat muslim, dan budaya islami yang dibangun oleh para warganya.
Salah satu ciri utama yang dimiliki oleh hunian islami adalah skema transaksinya sesuai syariah. Di dalam Islam, kita tidak hanya dituntut untuk menggunakan produk yang halal secara zahirnya saja, melainkan juga harus halal pula dalam cara mendapatkannya.
Baca juga: Raih Keberkahan Bertransaksi dengan KPR Tanpa Riba
Pada skema KPR Konvensional, developer biasanya melibatkan bank konvensional untuk masalah pembiayaannya. Padahal bunga pada bank konvensional sangat dilarang dalam islam, karena termasuk kepada riba.
Baca juga: 7 Perbedaan KPR Syariah dan KPR Konvensional yang Harus Anda Ketahui
Oleh karena itu saat ini banyak developer yang menawarkan solusi berupa KPR tanpa riba. Biasanya terdapat dua pilihan, diantaranya, KPR Syariah yang tanpa melibatkan bank sama sekali, ataupun KPR Bank Syariah yang masih melibatkan Bank Syariah sebagai pihak ketiga.
Baca juga: Inilah Perbedaan KPR Syariah dan KPR Bank Syariah
Aspek ini sebenarnya tidak menjadi keharusan, namun akan menjadi nilai plus ketika terpenuhi. Hunian islami biasanya dihiasi dengan ukiran kaligrafi, terdapat musala di dalamnya, ada kran khusus untuk berwudhu, hingga kamar mandi yang didesain khusus supaya tidak menghadap kiblat.
Selain itu, bagian dalam rumah biasanya dirancang supaya tertutup dan tidak terlihat dari luar. Bahkan di beberapa rumah disediakan ruang privasi yang hanya bisa diakses oleh pemilik rumah saja.
Pada umumnya hunian islami menyediakan berbagai fasilitas pendukung seperti masjid dan Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) atau rumah tahfidz. Bahkan untuk beberapa perumahan ada yang menyediakan area panahan dan berkuda.
Beberapa fasilitas pendukung seperti one gate system, jogging track, taman, dan playground turut melengkapi hunian islami layaknya perumahan konvensional pada umumnya.
Kebanyakan hunian islami yang berkembang di masyarakat hanya menitikberatkan pada skema transaksi sesuai syariah dan fasilitas yang lengkap saja. Sedangkan untuk urusan budaya islami yang dibangun di antara para warganya tidak terlalu diperhatikan. Padahal urusan yang satu ini cukup penting
Lingkungan yang islami dapat mempermudah kita untuk menjaga ruhiyah agar tetap istiqomah dalam menjalankan ibadah. Selain itu lingkungan yang islami sangat baik untuk perkembangan anak-anak. Tentu kamu tidak mau kan, si buah hati terjerumus pada pergaulan yang tidak baik.
Lingkungan yang islami dapat diwujudkan dalam bentuk budaya islami seperti saling tolong menolong (ta’awun), saling menjalin ukhuwah, saling menghargai (tasamuh), menanamkan rasa kasih sayang (mahabbah), menjalankan amar ma’ruf nahi munkar, dan berpakaian syar’i.
Masjid di perumahan yang islami tidak hanya berperan sebagai tempat ibadah saja, melainkan juga aktivitas warga. Entah itu digunakan untuk aktivitas kajian dan dakwah, ataupun sebagai tempat sosialisasi antar para warga.
Demikian penjelasan mengenai konsep hunian islami. Mudah-mudahan tulisan yang singkat ini tidak membuat Anda lekas puas. Silahkan isi kolom komentar jika ada masukan, saran, ataupun pertanyaan. Jangan lupa share jika tulisan ini bermanfaat. Terima kasih.
(Diedit oleh Nizar Tegar)
Gelora semangat untuk berhijrah saat ini tidak hanya menyasar dunia makanan dan fashion saja, melainkan sudah merambah pada dunia properti. Konsep Hunian Islami kerap diperbincangkan sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat muslim akan tempat tinggal.
Lalu, seperti apa hunian islami itu sebenarnya?
Tidak ada aturan baku mengenai hal ini. Namun, dari sekian banyak hunian islami yang berkembang di Indonesia, terdapat beberapa ciri khas yang dimilikinya. Seperti, skema transaksi yang sesuai syariah, arsitektur yang islami, fasilitas lengkap pendukung untuk masyarakat muslim, dan budaya islami yang dibangun oleh para warganya.
Salah satu ciri utama yang dimiliki oleh hunian islami adalah skema transaksinya sesuai syariah. Di dalam Islam, kita tidak hanya dituntut untuk menggunakan produk yang halal secara zahirnya saja, melainkan juga harus halal pula dalam cara mendapatkannya.
Baca juga: Raih Keberkahan Bertransaksi dengan KPR Tanpa Riba
Pada skema KPR Konvensional, developer biasanya melibatkan bank konvensional untuk masalah pembiayaannya. Padahal bunga pada bank konvensional sangat dilarang dalam islam, karena termasuk kepada riba.
Baca juga: 7 Perbedaan KPR Syariah dan KPR Konvensional yang Harus Anda Ketahui
Oleh karena itu saat ini banyak developer yang menawarkan solusi berupa KPR tanpa riba. Biasanya terdapat dua pilihan, diantaranya, KPR Syariah yang tanpa melibatkan bank sama sekali, ataupun KPR Bank Syariah yang masih melibatkan Bank Syariah sebagai pihak ketiga.
Baca juga: Inilah Perbedaan KPR Syariah dan KPR Bank Syariah
Aspek ini sebenarnya tidak menjadi keharusan, namun akan menjadi nilai plus ketika terpenuhi. Hunian islami biasanya dihiasi dengan ukiran kaligrafi, terdapat musala di dalamnya, ada kran khusus untuk berwudhu, hingga kamar mandi yang didesain khusus supaya tidak menghadap kiblat.
Selain itu, bagian dalam rumah biasanya dirancang supaya tertutup dan tidak terlihat dari luar. Bahkan di beberapa rumah disediakan ruang privasi yang hanya bisa diakses oleh pemilik rumah saja.
Pada umumnya hunian islami menyediakan berbagai fasilitas pendukung seperti masjid dan Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) atau rumah tahfidz. Bahkan untuk beberapa perumahan ada yang menyediakan area panahan dan berkuda.
Beberapa fasilitas pendukung seperti one gate system, jogging track, taman, dan playground turut melengkapi hunian islami layaknya perumahan konvensional pada umumnya.
Kebanyakan hunian islami yang berkembang di masyarakat hanya menitikberatkan pada skema transaksi sesuai syariah dan fasilitas yang lengkap saja. Sedangkan untuk urusan budaya islami yang dibangun di antara para warganya tidak terlalu diperhatikan. Padahal urusan yang satu ini cukup penting
Lingkungan yang islami dapat mempermudah kita untuk menjaga ruhiyah agar tetap istiqomah dalam menjalankan ibadah. Selain itu lingkungan yang islami sangat baik untuk perkembangan anak-anak. Tentu kamu tidak mau kan, si buah hati terjerumus pada pergaulan yang tidak baik.
Lingkungan yang islami dapat diwujudkan dalam bentuk budaya islami seperti saling tolong menolong (ta’awun), saling menjalin ukhuwah, saling menghargai (tasamuh), menanamkan rasa kasih sayang (mahabbah), menjalankan amar ma’ruf nahi munkar, dan berpakaian syar’i.
Masjid di perumahan yang islami tidak hanya berperan sebagai tempat ibadah saja, melainkan juga aktivitas warga. Entah itu digunakan untuk aktivitas kajian dan dakwah, ataupun sebagai tempat sosialisasi antar para warga.
Demikian penjelasan mengenai konsep hunian islami. Mudah-mudahan tulisan yang singkat ini tidak membuat Anda lekas puas. Silahkan isi kolom komentar jika ada masukan, saran, ataupun pertanyaan. Jangan lupa share jika tulisan ini bermanfaat. Terima kasih.
(Diedit oleh Nizar Tegar)