Ada banyak keterangan yang menekankan pentingnya kewajiban orangtua mendidik anak, baik Al Quran maupun Hadis.
Setiap orang tua pasti berharap mempunyai anak yang berbakti. Sayangnya ada segelintir orang yang kurang concern terhadap kewajiban orangtua mendidik anak. Mereka lebih mempercayakan masalah pendidikan kepada orang lain, misalnya guru di sekolah. Padahal pendidikan dari orang tua menjadi hal yang sangat fundamental.
Sebagai agama yang komprehensif, islam tidak hanya menuntut seorang anak untuk memenuhi kewajiban terhadap orang tuanya. Namun juga orang tua memiliki kewajiban yang harus ditunaikan, salah satunya adalah pendidikan.
Allah Subhahanahu wa Ta’ala telah memberikan tanggung jawab kepada orang tua atas anaknya dan juga memiliki kewajiban untuk mendidiknya, sebagaimana dalam firman-Nya:
Seorang ulama, Muqatil dalam kitabnya “Al-Kasysyaf” menafsirkan “peliharalah dirimu” dengan “meninggalkan kemaksiatan dan mengerjakan ketaatan”. Kita juga dituntut untuk bisa menjaga keluarga seolah menjaga diri kita sendiri.
Karena mendidik anak bukanlah hal yang mudah, maka diperlukan usaha dan kerja keras yang terus -menerus. Kita harus mengarahkan mereka agar senantiasa melakukan kebaikan dan mengingatkannya jika melakukan perbuatan yang dilarang dalam Islam. Hal tersebut dicontohkan oleh para nabi terdahulu. Seperti, Nabi Nuh ‘alayhissalam selalu mengajak putranya untuk beriman, dan Nabi Ibrahim ‘alayhissalam mewasiatkan anak-anaknya untuk beribadah kepada Allah semata.
Imam Al Ghazali rahimahullah menganalogikan usaha mendidik anak itu seperti pekerjaan petani yang mencabut duri-duri dan menyiangi rumput liar. Untuk mendapatkan hasil panen yang melimpah diperlukan ketekunan dan kerja keras.
Para orangtua tersebut melalaikan anak-anaknya sewaktu masih kecil, sehingga mereka tidak dapat memberi manfaat kepada orangtua nya. Malah ada sebagian orang tua yang mencela anaknya karena telah bersikap durhaka. Maka sang anak pun membantahnya, “Wahai bapakku, engkau sendiri telah mendurhakaiku di masa waktu kecil, maka sekarang aku mendurhakaimu setelah engkau tua. Sewaktu aku kecil engkau melalaikanku, maka sekarang aku pun melalaikanmu di masa tuamu.’”
Pandangan yang keliru jika beranggapan pendidikan orang tua terhadap anak hanya berupa “pemberian” saja dan bisa digantikan oleh orang lain seperti guru di sekolah. Pendidikan merupakan hak yang seharusnya diterima anak dari kedua orangtuanya. Ada banyak hadis yang membahas hal ini, beberapa diantaranya adalah:
“Allah menamakan mereka Abrar (orang-orang yang berbakti), karena mereka berbakti kepada orangtua dan anak-anak. Sebagaimana bapakmu memiliki hak atasmu, maka demikian juga anakmu memiliki hak atasmu”. (HR. Bukhari)
Kewajiban orangtua mendidik anak adalah suatu keharusan. Kita akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak jika meninggalkan atau salah dalam mendidik mereka. Diperlukan ketekunan dan kerja keras yang terus-menerus untuk bisa mencetak generasi sholeh dan sholehah
Demikian penjelasan mengenai kewajiban orangtua mendidik anak. Silahkan isi kolom komentar jika ada masukkan dan saran. Serta jangan lupa share jika tulisan ini bermanfaat.
Baca juga: Cara Jitu Mendisiplinkan Anak Sejak Dini
(Diedit oleh Nizar Tegar)
Ada banyak keterangan yang menekankan pentingnya kewajiban orangtua mendidik anak, baik Al Quran maupun Hadis.
Setiap orang tua pasti berharap mempunyai anak yang berbakti. Sayangnya ada segelintir orang yang kurang concern terhadap kewajiban orangtua mendidik anak. Mereka lebih mempercayakan masalah pendidikan kepada orang lain, misalnya guru di sekolah. Padahal pendidikan dari orang tua menjadi hal yang sangat fundamental.
Sebagai agama yang komprehensif, islam tidak hanya menuntut seorang anak untuk memenuhi kewajiban terhadap orang tuanya. Namun juga orang tua memiliki kewajiban yang harus ditunaikan, salah satunya adalah pendidikan.
Allah Subhahanahu wa Ta’ala telah memberikan tanggung jawab kepada orang tua atas anaknya dan juga memiliki kewajiban untuk mendidiknya, sebagaimana dalam firman-Nya:
Seorang ulama, Muqatil dalam kitabnya “Al-Kasysyaf” menafsirkan “peliharalah dirimu” dengan “meninggalkan kemaksiatan dan mengerjakan ketaatan”. Kita juga dituntut untuk bisa menjaga keluarga seolah menjaga diri kita sendiri.
Karena mendidik anak bukanlah hal yang mudah, maka diperlukan usaha dan kerja keras yang terus -menerus. Kita harus mengarahkan mereka agar senantiasa melakukan kebaikan dan mengingatkannya jika melakukan perbuatan yang dilarang dalam Islam. Hal tersebut dicontohkan oleh para nabi terdahulu. Seperti, Nabi Nuh ‘alayhissalam selalu mengajak putranya untuk beriman, dan Nabi Ibrahim ‘alayhissalam mewasiatkan anak-anaknya untuk beribadah kepada Allah semata.
Imam Al Ghazali rahimahullah menganalogikan usaha mendidik anak itu seperti pekerjaan petani yang mencabut duri-duri dan menyiangi rumput liar. Untuk mendapatkan hasil panen yang melimpah diperlukan ketekunan dan kerja keras.
Para orangtua tersebut melalaikan anak-anaknya sewaktu masih kecil, sehingga mereka tidak dapat memberi manfaat kepada orangtua nya. Malah ada sebagian orang tua yang mencela anaknya karena telah bersikap durhaka. Maka sang anak pun membantahnya, “Wahai bapakku, engkau sendiri telah mendurhakaiku di masa waktu kecil, maka sekarang aku mendurhakaimu setelah engkau tua. Sewaktu aku kecil engkau melalaikanku, maka sekarang aku pun melalaikanmu di masa tuamu.’”
Pandangan yang keliru jika beranggapan pendidikan orang tua terhadap anak hanya berupa “pemberian” saja dan bisa digantikan oleh orang lain seperti guru di sekolah. Pendidikan merupakan hak yang seharusnya diterima anak dari kedua orangtuanya. Ada banyak hadis yang membahas hal ini, beberapa diantaranya adalah:
“Allah menamakan mereka Abrar (orang-orang yang berbakti), karena mereka berbakti kepada orangtua dan anak-anak. Sebagaimana bapakmu memiliki hak atasmu, maka demikian juga anakmu memiliki hak atasmu”. (HR. Bukhari)
Kewajiban orangtua mendidik anak adalah suatu keharusan. Kita akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak jika meninggalkan atau salah dalam mendidik mereka. Diperlukan ketekunan dan kerja keras yang terus-menerus untuk bisa mencetak generasi sholeh dan sholehah
Demikian penjelasan mengenai kewajiban orangtua mendidik anak. Silahkan isi kolom komentar jika ada masukkan dan saran. Serta jangan lupa share jika tulisan ini bermanfaat.
Baca juga: Cara Jitu Mendisiplinkan Anak Sejak Dini
(Diedit oleh Nizar Tegar)