Ada beberapa jenis plafon drop ceiling yang bisa mempercantik rumah Anda. Berikut beberapa diantaranya!
Plafon merupakan salah satu elemen interior yang posisinya berada di atas ruangan atau di bawah atap. Terkadang plafon juga berada di bawah plat lantai jika bangunannya bertingkat. Memiliki fungsi sebagai tempat meletakkan lampu serta memberikan kesan ruangan yang estetik.
Plafon yang sebagian besar permukaannya terangkat ke atas dikenal dengan nama up ceiling. Sedangkan plafon yang sebagian besar permukaannya turun ke bawah dikenal sebagai drop ceiling.
Keduanya memiliki peran dan fungsinya masing-masing. Plafon up ceiling biasanya digunakan untuk memberikan kesan ruangan yang luas dan megah. Cocok dipasang pada ruangan yang lega seperti ruang tamu atau ruang keluarga.
Sedangkan plafon drop ceiling biasanya dipakai untuk memberikan kesan ruangan yang lebih intim dan private. Cocok dipasang pada ruangan kamar tidur.
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas jenis drop ceiling berdasarkan bahan yang digunakannya. Masing-masing plafon memiliki kelemahan dan kelebihan, jangan sampai salah pilih ya.
Triplek merupakan salah satu material yang sering digunakan untuk membuat plafon drop ceiling. Selain pemasangannya pemasangannya relatif mudah, untuk mendapatkannya pun tidak sulit. Material ini tersedia di banyak toko bangunan dengan berbagai ukuran dan ketebalan.
Selain itu harga yang ditawarkannya pun lebih murah dibandingkan material lainnya. Sehingga cocok untuk digunakan saat ingin membangun rumah yang keren dengan dana minim.
Kelebihan plafon triplek adalah sebagai berikut :
Kekurangan plafon drop ceiling berbahan triplek :
Penggunaan plafon gypsum seringkali dijumpai pada rumah berdesain minimalis. Plafon jenis ini banyak digemari karena pengerjaannya relatif mudah untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Bagian sambungan mudah ditutupi sehingga terlihat rapi.
Selain itu, plafon gypsum tersedia dalam berbagai pilihan list dan motif. Mudah dipadupadankan dengan elemen interior lainnya. Jenis rangka yang sering disandingkan dengan plafon ini adalah kayu dan furing.
Kelebihan plafon gypsum:
Kekurangan plafon gypsum:
Baca juga: 24 Warna Cat Rumah Yang Bagus, Simpel, Dan Elegan
Plafon eternit tersedia dalam ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan plafon gypsum dan triplek. Ukuran yang dimilikinya kurang lebih sekitar 100 x 50 cm.
Salah satu kelebihan yang dimiliki plafon jenis ini adalah tahan air dan api. Namun sayang, pemasangan rangkanya harus disesuaikan dengan ukuran lembaran eternit. Sifatnya yang rapuh dan mudah retak memerlukan kehati-hatian saat pemasangan dilakukan.
Kelebihan plafon eternit :
Kekurangan plafon eternit:
Dari segi karakteristik Plafon Glass Fiber Reinforced Cement Board (GRC) memiliki kesamaan dengan plafon eternity, namun berbeda dalam hal ukuran. Plafon GRC memiliki ukuran yang sedikit lebih besar yaitu sekitar 120 x 240 cm.
Kelebihan plafon GRC:
Kekurangan plafon GRC:
Polyvinyl Chloride (PVC) merupakan salah satu material yang memiliki bobot ringan namun kuat. Sehingga sangat baik ketika diaplikasikan pada plafon drop ceiling.
Salah satu keunggulan yang dimiliki plafon PVC adalah tahan api dan air. Selain itu, plafon jenis ini juga anti rayap, sehingga membuatnya lebih awet.
Meskipun lebih dikenal sebagai material pembuatan pipa air, PVC kini banyak digunakan pada plafon. Dalam hal desain, saat ini plafon PVC tersedia dalam banyak pilihan warna.
Kelebihan plafon PVC:
Kekurangan plafon PVC:
Kalsiboard merupakan salah satu material berbahan kalsium yang bisa diproses menjadi lembaran plafon yang kuat. Plafon ini sering digunakan karena harganya yang cukup terjangkau.
Meski lebih murah, plafon kalsiboard dikenal memiliki ketahanan yang lebih kuat dan tahan lama dibandingkan gypsum.
Kelebihan plafon kalsiboard:
Kekurangan plafon kalsiboard :
Salah satu material terbaik untuk membangun rumah adalah kayu. Material ini bisa diaplikasikan pada berbagai bagian rumah. Mulai dari lantai, dinding, struktur, hingga plafon.
Plafon kayu menjadi pilihan klasik yang bisa diambil karena mengingatkan kita pada material pembuatan rumah yang paling tua. Meski begitu, penggunaan kayu pada plafon menjadi salah satu pilihan yang mewah karena harganya yang tidak murah.
Kelebihan plafon kayu:
Kekurangan plafon kayu:
Baca juga: 8 Cara Menghilangkan Bau Kayu Furnitur Mudah Tanpa Ribet
Metal yang digunakan pada pembuatan plafon biasanya berupa lempengan tipis yang dicetak dalam berbagai bentuk dan motif. Bahan metal yang digunakan bisa berupa seng ataupun baja ringan.
Plafon drop ceiling cukup diminati masyarakat Indonesia karena karakter bahannya yang kuat dan tahan lama. Selain itu material metal bisa didaur ulang.
Kelebihan plafon metal:
Kekurangan plafon metal adalah sebagai berikut :
Material berbahan busa akustik memiliki kemampuan untuk meredam suara. Bisa digunakan sebagai bahan pembuatan plafon drop ceiling. Suara yang ada di dalam ruangan akan teredam. Begitu pula suara yang berasal dari luar ruangan tidak akan bisa masuk.
Selain dapat meredam suara plafon akustik juga biasanya memiliki tingkat isolasi panas yang baik. Sehingga sangat cocok digunakan pada kamar pribadi yang membutuhkan ketenangan. Atau bisa juga digunakan pada studio musik yang biasanya menghasilkan suara yang nyaring.
Kelebihan plafon akustik:
Kekurangan plafon akustik:
Demikian penjelasan mengenai jenis plafon drop ceiling. Masing-masing jenis plafon memiliki kelebihan dan kekurangan. Silahkan memilihnya dengan bijak ya. Semoga bisa menjadi inspirasi untuk mempercantik rumah Anda.
Baca juga: 14 Inspirasi Keramik Motif Batu Alam Untuk Dinding Depan Rumah
Ada beberapa jenis plafon drop ceiling yang bisa mempercantik rumah Anda. Berikut beberapa diantaranya!
Plafon merupakan salah satu elemen interior yang posisinya berada di atas ruangan atau di bawah atap. Terkadang plafon juga berada di bawah plat lantai jika bangunannya bertingkat. Memiliki fungsi sebagai tempat meletakkan lampu serta memberikan kesan ruangan yang estetik.
Plafon yang sebagian besar permukaannya terangkat ke atas dikenal dengan nama up ceiling. Sedangkan plafon yang sebagian besar permukaannya turun ke bawah dikenal sebagai drop ceiling.
Keduanya memiliki peran dan fungsinya masing-masing. Plafon up ceiling biasanya digunakan untuk memberikan kesan ruangan yang luas dan megah. Cocok dipasang pada ruangan yang lega seperti ruang tamu atau ruang keluarga.
Sedangkan plafon drop ceiling biasanya dipakai untuk memberikan kesan ruangan yang lebih intim dan private. Cocok dipasang pada ruangan kamar tidur.
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas jenis drop ceiling berdasarkan bahan yang digunakannya. Masing-masing plafon memiliki kelemahan dan kelebihan, jangan sampai salah pilih ya.
Triplek merupakan salah satu material yang sering digunakan untuk membuat plafon drop ceiling. Selain pemasangannya pemasangannya relatif mudah, untuk mendapatkannya pun tidak sulit. Material ini tersedia di banyak toko bangunan dengan berbagai ukuran dan ketebalan.
Selain itu harga yang ditawarkannya pun lebih murah dibandingkan material lainnya. Sehingga cocok untuk digunakan saat ingin membangun rumah yang keren dengan dana minim.
Kelebihan plafon triplek adalah sebagai berikut :
Kekurangan plafon drop ceiling berbahan triplek :
Penggunaan plafon gypsum seringkali dijumpai pada rumah berdesain minimalis. Plafon jenis ini banyak digemari karena pengerjaannya relatif mudah untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Bagian sambungan mudah ditutupi sehingga terlihat rapi.
Selain itu, plafon gypsum tersedia dalam berbagai pilihan list dan motif. Mudah dipadupadankan dengan elemen interior lainnya. Jenis rangka yang sering disandingkan dengan plafon ini adalah kayu dan furing.
Kelebihan plafon gypsum:
Kekurangan plafon gypsum:
Baca juga: 24 Warna Cat Rumah Yang Bagus, Simpel, Dan Elegan
Plafon eternit tersedia dalam ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan plafon gypsum dan triplek. Ukuran yang dimilikinya kurang lebih sekitar 100 x 50 cm.
Salah satu kelebihan yang dimiliki plafon jenis ini adalah tahan air dan api. Namun sayang, pemasangan rangkanya harus disesuaikan dengan ukuran lembaran eternit. Sifatnya yang rapuh dan mudah retak memerlukan kehati-hatian saat pemasangan dilakukan.
Kelebihan plafon eternit :
Kekurangan plafon eternit:
Dari segi karakteristik Plafon Glass Fiber Reinforced Cement Board (GRC) memiliki kesamaan dengan plafon eternity, namun berbeda dalam hal ukuran. Plafon GRC memiliki ukuran yang sedikit lebih besar yaitu sekitar 120 x 240 cm.
Kelebihan plafon GRC:
Kekurangan plafon GRC:
Polyvinyl Chloride (PVC) merupakan salah satu material yang memiliki bobot ringan namun kuat. Sehingga sangat baik ketika diaplikasikan pada plafon drop ceiling.
Salah satu keunggulan yang dimiliki plafon PVC adalah tahan api dan air. Selain itu, plafon jenis ini juga anti rayap, sehingga membuatnya lebih awet.
Meskipun lebih dikenal sebagai material pembuatan pipa air, PVC kini banyak digunakan pada plafon. Dalam hal desain, saat ini plafon PVC tersedia dalam banyak pilihan warna.
Kelebihan plafon PVC:
Kekurangan plafon PVC:
Kalsiboard merupakan salah satu material berbahan kalsium yang bisa diproses menjadi lembaran plafon yang kuat. Plafon ini sering digunakan karena harganya yang cukup terjangkau.
Meski lebih murah, plafon kalsiboard dikenal memiliki ketahanan yang lebih kuat dan tahan lama dibandingkan gypsum.
Kelebihan plafon kalsiboard:
Kekurangan plafon kalsiboard :
Salah satu material terbaik untuk membangun rumah adalah kayu. Material ini bisa diaplikasikan pada berbagai bagian rumah. Mulai dari lantai, dinding, struktur, hingga plafon.
Plafon kayu menjadi pilihan klasik yang bisa diambil karena mengingatkan kita pada material pembuatan rumah yang paling tua. Meski begitu, penggunaan kayu pada plafon menjadi salah satu pilihan yang mewah karena harganya yang tidak murah.
Kelebihan plafon kayu:
Kekurangan plafon kayu:
Baca juga: 8 Cara Menghilangkan Bau Kayu Furnitur Mudah Tanpa Ribet
Metal yang digunakan pada pembuatan plafon biasanya berupa lempengan tipis yang dicetak dalam berbagai bentuk dan motif. Bahan metal yang digunakan bisa berupa seng ataupun baja ringan.
Plafon drop ceiling cukup diminati masyarakat Indonesia karena karakter bahannya yang kuat dan tahan lama. Selain itu material metal bisa didaur ulang.
Kelebihan plafon metal:
Kekurangan plafon metal adalah sebagai berikut :
Material berbahan busa akustik memiliki kemampuan untuk meredam suara. Bisa digunakan sebagai bahan pembuatan plafon drop ceiling. Suara yang ada di dalam ruangan akan teredam. Begitu pula suara yang berasal dari luar ruangan tidak akan bisa masuk.
Selain dapat meredam suara plafon akustik juga biasanya memiliki tingkat isolasi panas yang baik. Sehingga sangat cocok digunakan pada kamar pribadi yang membutuhkan ketenangan. Atau bisa juga digunakan pada studio musik yang biasanya menghasilkan suara yang nyaring.
Kelebihan plafon akustik:
Kekurangan plafon akustik:
Demikian penjelasan mengenai jenis plafon drop ceiling. Masing-masing jenis plafon memiliki kelebihan dan kekurangan. Silahkan memilihnya dengan bijak ya. Semoga bisa menjadi inspirasi untuk mempercantik rumah Anda.
Baca juga: 14 Inspirasi Keramik Motif Batu Alam Untuk Dinding Depan Rumah