logo Sharia Green Land panjang 2
Februari 6, 2020

Berencana Membuat Desain Rumah Tropis? Kenali Dulu Karakternya

Desain rumah tropis tidak hanya sekedar tampilan dan bentuknya saja, namun juga mencakup sistem yang diterapkan pada bangunan tersebut.

Berada di wilayah beriklim tropis, membuat sebagian masyarakat Indonesia lebih memilih desain rumah tropis. Banyak yang beranggapan, bahwa desain rumah tropis hanya berfokus pada tampilan dan bentuknya saja. Padahal pandangan ini sebetulnya belum sepenuhnya tepat. Lalu, seperti apa konsep rumah tropis itu, serta bagaimana karakternya?

Desain rumah tropis tidak hanya sekedar tampilan dan bentuknya saja, namun juga mencakup sistem yang diterapkan pada bangunan tersebut. Mulai dari pemilihan material, penataan ruang, pencahayaan, sampai sirkulasi udara harus disesuaikan dengan cuaca, dan iklim yang dimiliki oleh daerah tropis.

1. Warna

Desain rumah tropis biasanya menggunakan warna – warna yang diambil dari unsur alam, seperti warna kayu dan batuan yang dijadikan sebagai bahan bangunan. Warna – warna tersebut bisa krem, coklat, putih, atau bahkan hitam.

batuan untuk desain rumah tropis

Penggunaan warna ini merefleksikan nuansa alam dan juga menghadirkan perasaan nyaman bagi para penghuninya. Warna – warna yang terlalu mencolok seperti pink ataupun warna – warna spotlight sebaiknya dihindari karena bisa memantulkan cahaya matahari dan menyilaukan mata.

2. Pencahayaan dan Ventilasi Udara

Rumah tropis desain dengan mempertimbangkan pemanfaatan sumber daya alami seperti udara dan cahaya yang masuk ke dalam rumah. Udara dan cahaya alami harus dipastikan bisa masuk ke dalam ruangan setiap waktu melalui ventilasi dan skylight (kaca atap atau jendela loteng).

skylight pada desain rumah tropis

Untuk desain yang mengacu pada konsep tradisional, Anda bisa menggunakan jendela krepyak. Jendela krepyak merupakan salah satu bentuk ventilasi yang dapat menjaga aliran udara tetap terjaga meskipun jendela tertutup saat malam hari. Celah pada jendela krepyak memungkinkan udara untuk bergerak dengan leluasa. Disamping itu, Anda dapat menggunakan sunscreen untuk mengurangi sinar matahari yang berlebih.

Desain rumah tropis biasanya mempunyai jendela dan pintu yang lebar, plafon yang tinggi dan juga sirkulasi udara yang lega. Adanya bukaan yang lebar membuat udara keluar masuk dengan bebas, juga berfungsi untuk mengoptimalkan pencahayaan alami di dalam ruangan.

Selain itu, bukaan lebar dapat dimaksimalkan dengan membuat teras di sekeliling rumah. Ketinggian plafon juga turut mempengaruhi sirkulasi udara ruangan. Semakin tinggi plafon di suatu ruangan, maka udara yang mengalir pun akan semakin bebas bergerak. Akibatnya, suhu ruangan akan lebih terasa sejuk. Pada rumah tropis, idealnya, jarak antara lantai ke plafon adalah sekitar 2,5 – 3 meter. Penggunaan pendingin ruangan dapat diminimalisir pada kondisi plafon yang cukup tinggi, karena ruangan tersebut tidak panas ataupun lembab.

Di sisi lain, ventilasi silang sering digunakan di rumah tropis untuk mengatur pergerakan udara. Ventilasi ini dapat berupa bukaan atau jendela.

3. Struktur Rumah Tropis

Penggunaan atap perisai atau pelana merupakan salah satu ciri dari desain rumah tropis. Kemiringan minimal dari atap rumah tropis adalah sekitar 30 derajat. Desain atap ini sesuai dengan kondisi wilayah tropis yang memiliki curah hujan cukup tinggi. Tritisan atap (overstek) perlu dibuat lebar guna melindungi ketahanan fasade (tampilan bangunan), memberikan keteduhan, menghalau sinar matahari, dan juga mengatasi percikan air hujan.

atap pada desain rumah tropis 1

Terkadang, rumah tropis memperlihatkan balok – balok kayu dan rangka atap pada langit – langit. Tampilan pada struktur ini merupakan salah satu cara yang baik untuk mendistribusikan udara ke seluruh ruangan. Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan menciptakan void supaya setiap ruangan dapat terhubung dengan udara luar.

4. Material Rumah Tropis

Desain rumah tropis tidak bisa lepas dari faktor alam, cuaca, dan lingkungan. Oleh karena itu, biasanya digunakan material yang solid dan tidak padat. Material bangunan yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan konsep alami. Kayu, batu alam, dan bata ekspos biasanya terlihat dominan pada rumah tropis.

desain rumah tropis

Pengolahan bahan bangunan lokal yang kreatif dan tepat dapat membuat bangunan memiliki nilai estetis yang tinggi, hemat dalam pemeliharaan, serta membuat bangunan berumur panjang. Ada beberapa bahan bangunan yang bisa dimanfaatkan seperti pelepah pisang, eceng gondok, rotan, kelapa, bambu, teraso, batu bata, atau batu kali.

Karakter lain yang dimiliki rumah tropis adalah penggunaan material kaca yang minimal. Hal tersebut didasarkan pada sifat kaca yang dapat menyerap panas ke dalam rumah dan juga memberikan efek negatif terhadap lingkungan sekitar.

Desain rumah tropis lebih banyak menggunakan batu bata atau sejenisnya karena dapat memberikan banyak keuntungan kepada penghuninya. Misalnya saja, batu bata dapat menyerap udara panas tanpa mengalirkan langsung ke dalam ruangan. Akibatnya, rumah pun lebih terasa lebih sejuk dan dingin.

Disamping itu, penggunaan kayu dapat menghadirkan suasana hangat apabila diaplikasikan pada area lantai rumah. Untuk bagian atap Anda dapat menggunakan material beton, genteng berbahan keramik, atau tanah.

5. Layout Ruang Rumah Tropis

Desain rumah tropis biasanya memiliki penataan ruang yang terbuka. Ruang terbuka di sudut ruangan memiliki tujuan untuk menjaga aliran udara dan suplai cahaya alami masuk ke dalam rumah. Seluruh ruangan memperoleh cahaya matahari yang cukup dari berbagai arah. Ruangan yang lembab dan basah seperti dapur dan kamar mandi, diposisikan di tempat yang mendapatkan akses langsung ke cahaya matahari.

layout rumah tropis

Di sisi lain, teras pada rumah tropis memiliki beberapa fungsi seperti, mereduksi panas dan menyaring udara yang masuk ke dalam rumah. Selain teras, penggunaan balkon pada rumah bertingkat juga memiliki fungsi yang serupa yaitu menyerap panas cahaya matahari yang berlebih. Cahaya yang akan masuk ke dalam rumah akan dipantulkan terlebih dahulu oleh balkon.

Salah satu isu yang harus diatasi secara desain pada rumah tropis adalah kebisingan. Maka itu, ruangan yang membutuhkan ketenangan seperti ruang kerja, ruang belajar, ruang keluarga, dan ruang tidur harus diletakkan lebih jauh dari jalan raya. Kalau pun terpaksa diposisikan di dekat jalan raya, kebisingan bisa diminimalisir dengan menggunakan tanaman atau dinding sebagai penghalang antara sumber kebisingan dengan ruangan.

Rumah tropis tidak dapat lepas dari nuansa alami, sehingga sudah seharusnya konsep bangunan lebih terbuka juga menyatu dengan view dan atmosfer dari ruang luar. Rumah tropis biasanya memasang tanaman – tanaman rendah, pepohonan, maupun tanaman hijau, baik diletakkan di dalam rumah maupun di luar ruangan. Tanaman – tanaman kecil berdaun rapat seperti perdu, memiliki fungsi sebagai penghalang suara bising. Sedangkan, pepohonan yang berukuran besar memiliki fungsi sebagai pelindung rumah dari cahaya matahari yang berlebih.

Disamping itu, rumah tropis biasanya mempunyai halaman yang luas. Kesatuan antara halaman, teras, dan ruang dapat menghadirkan kesan ruang yang luas.Efek positifnya, aktivitas yang dilakukan di dalam ruangan dapat ditarik ke area teras, kemudian ke halaman. Misalnya, saat pesta kebun, aktivitas di ruang makan dan dapur dapat ditarik ke teras, kemudian ke halaman rumah.

Article written by Hasannudin
LOGO resmi SHARIA GREEN LAND
Sharia Green Land merupakan Developer Properti yang telah berdiri sejak 12 Februari 2015. Memiliki visi besar untuk membangun kawasan islami bagi masyarakat muslim. Tidak hanya menyediakan hunian untuk tempat tinggal. Namun juga kawasan islami diharapkan mampu memberikan ketenangan hati. Karena rumah lebih dari sekedar tempat tinggal.
Kenali Lebih Jauh

Tulisan Serupa

Mau mendapatkan informasi mengenai tulisan terupdate?

Silahkan isi form di bawah
Februari 6, 2020

Berencana Membuat Desain Rumah Tropis? Kenali Dulu Karakternya

Desain rumah tropis tidak hanya sekedar tampilan dan bentuknya saja, namun juga mencakup sistem yang diterapkan pada bangunan tersebut.

Berada di wilayah beriklim tropis, membuat sebagian masyarakat Indonesia lebih memilih desain rumah tropis. Banyak yang beranggapan, bahwa desain rumah tropis hanya berfokus pada tampilan dan bentuknya saja. Padahal pandangan ini sebetulnya belum sepenuhnya tepat. Lalu, seperti apa konsep rumah tropis itu, serta bagaimana karakternya?

Desain rumah tropis tidak hanya sekedar tampilan dan bentuknya saja, namun juga mencakup sistem yang diterapkan pada bangunan tersebut. Mulai dari pemilihan material, penataan ruang, pencahayaan, sampai sirkulasi udara harus disesuaikan dengan cuaca, dan iklim yang dimiliki oleh daerah tropis.

1. Warna

Desain rumah tropis biasanya menggunakan warna – warna yang diambil dari unsur alam, seperti warna kayu dan batuan yang dijadikan sebagai bahan bangunan. Warna – warna tersebut bisa krem, coklat, putih, atau bahkan hitam.

batuan untuk desain rumah tropis

Penggunaan warna ini merefleksikan nuansa alam dan juga menghadirkan perasaan nyaman bagi para penghuninya. Warna – warna yang terlalu mencolok seperti pink ataupun warna – warna spotlight sebaiknya dihindari karena bisa memantulkan cahaya matahari dan menyilaukan mata.

2. Pencahayaan dan Ventilasi Udara

Rumah tropis desain dengan mempertimbangkan pemanfaatan sumber daya alami seperti udara dan cahaya yang masuk ke dalam rumah. Udara dan cahaya alami harus dipastikan bisa masuk ke dalam ruangan setiap waktu melalui ventilasi dan skylight (kaca atap atau jendela loteng).

skylight pada desain rumah tropis

Untuk desain yang mengacu pada konsep tradisional, Anda bisa menggunakan jendela krepyak. Jendela krepyak merupakan salah satu bentuk ventilasi yang dapat menjaga aliran udara tetap terjaga meskipun jendela tertutup saat malam hari. Celah pada jendela krepyak memungkinkan udara untuk bergerak dengan leluasa. Disamping itu, Anda dapat menggunakan sunscreen untuk mengurangi sinar matahari yang berlebih.

Desain rumah tropis biasanya mempunyai jendela dan pintu yang lebar, plafon yang tinggi dan juga sirkulasi udara yang lega. Adanya bukaan yang lebar membuat udara keluar masuk dengan bebas, juga berfungsi untuk mengoptimalkan pencahayaan alami di dalam ruangan.

Selain itu, bukaan lebar dapat dimaksimalkan dengan membuat teras di sekeliling rumah. Ketinggian plafon juga turut mempengaruhi sirkulasi udara ruangan. Semakin tinggi plafon di suatu ruangan, maka udara yang mengalir pun akan semakin bebas bergerak. Akibatnya, suhu ruangan akan lebih terasa sejuk. Pada rumah tropis, idealnya, jarak antara lantai ke plafon adalah sekitar 2,5 – 3 meter. Penggunaan pendingin ruangan dapat diminimalisir pada kondisi plafon yang cukup tinggi, karena ruangan tersebut tidak panas ataupun lembab.

Di sisi lain, ventilasi silang sering digunakan di rumah tropis untuk mengatur pergerakan udara. Ventilasi ini dapat berupa bukaan atau jendela.

3. Struktur Rumah Tropis

Penggunaan atap perisai atau pelana merupakan salah satu ciri dari desain rumah tropis. Kemiringan minimal dari atap rumah tropis adalah sekitar 30 derajat. Desain atap ini sesuai dengan kondisi wilayah tropis yang memiliki curah hujan cukup tinggi. Tritisan atap (overstek) perlu dibuat lebar guna melindungi ketahanan fasade (tampilan bangunan), memberikan keteduhan, menghalau sinar matahari, dan juga mengatasi percikan air hujan.

atap pada desain rumah tropis 1

Terkadang, rumah tropis memperlihatkan balok – balok kayu dan rangka atap pada langit – langit. Tampilan pada struktur ini merupakan salah satu cara yang baik untuk mendistribusikan udara ke seluruh ruangan. Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan menciptakan void supaya setiap ruangan dapat terhubung dengan udara luar.

4. Material Rumah Tropis

Desain rumah tropis tidak bisa lepas dari faktor alam, cuaca, dan lingkungan. Oleh karena itu, biasanya digunakan material yang solid dan tidak padat. Material bangunan yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan konsep alami. Kayu, batu alam, dan bata ekspos biasanya terlihat dominan pada rumah tropis.

desain rumah tropis

Pengolahan bahan bangunan lokal yang kreatif dan tepat dapat membuat bangunan memiliki nilai estetis yang tinggi, hemat dalam pemeliharaan, serta membuat bangunan berumur panjang. Ada beberapa bahan bangunan yang bisa dimanfaatkan seperti pelepah pisang, eceng gondok, rotan, kelapa, bambu, teraso, batu bata, atau batu kali.

Karakter lain yang dimiliki rumah tropis adalah penggunaan material kaca yang minimal. Hal tersebut didasarkan pada sifat kaca yang dapat menyerap panas ke dalam rumah dan juga memberikan efek negatif terhadap lingkungan sekitar.

Desain rumah tropis lebih banyak menggunakan batu bata atau sejenisnya karena dapat memberikan banyak keuntungan kepada penghuninya. Misalnya saja, batu bata dapat menyerap udara panas tanpa mengalirkan langsung ke dalam ruangan. Akibatnya, rumah pun lebih terasa lebih sejuk dan dingin.

Disamping itu, penggunaan kayu dapat menghadirkan suasana hangat apabila diaplikasikan pada area lantai rumah. Untuk bagian atap Anda dapat menggunakan material beton, genteng berbahan keramik, atau tanah.

5. Layout Ruang Rumah Tropis

Desain rumah tropis biasanya memiliki penataan ruang yang terbuka. Ruang terbuka di sudut ruangan memiliki tujuan untuk menjaga aliran udara dan suplai cahaya alami masuk ke dalam rumah. Seluruh ruangan memperoleh cahaya matahari yang cukup dari berbagai arah. Ruangan yang lembab dan basah seperti dapur dan kamar mandi, diposisikan di tempat yang mendapatkan akses langsung ke cahaya matahari.

layout rumah tropis

Di sisi lain, teras pada rumah tropis memiliki beberapa fungsi seperti, mereduksi panas dan menyaring udara yang masuk ke dalam rumah. Selain teras, penggunaan balkon pada rumah bertingkat juga memiliki fungsi yang serupa yaitu menyerap panas cahaya matahari yang berlebih. Cahaya yang akan masuk ke dalam rumah akan dipantulkan terlebih dahulu oleh balkon.

Salah satu isu yang harus diatasi secara desain pada rumah tropis adalah kebisingan. Maka itu, ruangan yang membutuhkan ketenangan seperti ruang kerja, ruang belajar, ruang keluarga, dan ruang tidur harus diletakkan lebih jauh dari jalan raya. Kalau pun terpaksa diposisikan di dekat jalan raya, kebisingan bisa diminimalisir dengan menggunakan tanaman atau dinding sebagai penghalang antara sumber kebisingan dengan ruangan.

Rumah tropis tidak dapat lepas dari nuansa alami, sehingga sudah seharusnya konsep bangunan lebih terbuka juga menyatu dengan view dan atmosfer dari ruang luar. Rumah tropis biasanya memasang tanaman – tanaman rendah, pepohonan, maupun tanaman hijau, baik diletakkan di dalam rumah maupun di luar ruangan. Tanaman – tanaman kecil berdaun rapat seperti perdu, memiliki fungsi sebagai penghalang suara bising. Sedangkan, pepohonan yang berukuran besar memiliki fungsi sebagai pelindung rumah dari cahaya matahari yang berlebih.

Disamping itu, rumah tropis biasanya mempunyai halaman yang luas. Kesatuan antara halaman, teras, dan ruang dapat menghadirkan kesan ruang yang luas.Efek positifnya, aktivitas yang dilakukan di dalam ruangan dapat ditarik ke area teras, kemudian ke halaman. Misalnya, saat pesta kebun, aktivitas di ruang makan dan dapur dapat ditarik ke teras, kemudian ke halaman rumah.

Article written by Hasannudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LOGO resmi SHARIA GREEN LAND
Sharia Green Land merupakan Developer Properti yang telah berdiri sejak 12 Februari 2015. Memiliki visi besar untuk membangun kawasan islami bagi masyarakat muslim. Tidak hanya menyediakan hunian untuk tempat tinggal. Namun juga kawasan islami diharapkan mampu memberikan ketenangan hati. Karena rumah lebih dari sekedar tempat tinggal.
Kenali Lebih Jauh

Mau mendapatkan informasi mengenai tulisan terupdate?

Silahkan isi form di bawah