Berbincang dengan kawan memang asyik. Namun jangan sampai kebablasan membicarakan keburukan / aib orang lain (Ghibah). Sebagaimana kita ketahui bersama, tindakan tidak terpuji ini sangat dibenci oleh Allah dan RasulNya. Rasulullah SAW. telah memerintahkan umatnya untuk menjaga lidahnya, dan berhati – hati dalam berbicara. Sebab kehancuran umat manusia kebanyakan disebabkan oleh lidah yang tidak terkontrol.
Dalam sebuah riwayat dan diketengahkan oleh Imam Tirmidziy dituturkan, bahwa Mu’adz berkata,
Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW. dituturkan bahwa Beliau SAW. bersabda:
Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia selalu berkata baik atau diam (HR. Imam Bukhari dan Muslim).
Dari ‘Uqbah bin ‘Amir ra dikisahkan, bahwa ia pernah bertanya kepada Rasulullah SAW.:
Baca juga: 5 Cara Menghindari Ghibah Ala Rasulullah
Allah SWT. dan RasulNya telah melarang kaum Muslim berprasangka buruk kepada saudaranya yang lain. Allah SWT. berfirman:
Wahai orang – orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, karena sesungguhnya, sebagian prasangka itu adalah dosa (QS Al Hujurat [49]: 12).
Dalam sebuah riwayat dikisahkan, bahwasannya Rasulullah SAW. bersabda:
Jauhilah oleh kamu sekalian prasangka sebab prasangka itu adalah sedusta-dustanya pembicaraan (HR. Imam Bukhari dan Muslim).
Seorang Muslim juga dilarang oleh Allah SWT. dan RasulNya untuk mencari – cari kesalahan orang lain. Dalam sebuah hadits diriwayatkan, bahwasannya Rasulullah SAW. bersabda:
Dan janganlah kamu sekalian memata – matai dan mencari – cari kesalahan orang lain, dan jangalah kamu saling berbantah – bantahan, dan janganlah kalian saling hasud, dan janganlah kalian saling benci, dan janganlah kalian saling belakang membelakangi. Jadilah kalian sebagai hamba – hamba Allah yang bersaudara (HR. Imam Muslim).
Dalam riwayat lain dituturkan, bahwa Muawiyah ra berkata, “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda:
Sesunggunya, bila kamu selalu mencari – cari aib – aib kaum Muslim, maka berarti kamu menghancurkannya atau nyaris menghancurkannya (HR. Imam Abu Dawud).
Ibnu Mas’ud ra menceritakan, bahwa ada seseorang yang dihadapkan keadanya, kemudian dikatakan bahwa si fulan itu jenggotnya meneteskan minuman keras, kemudian Ibnu Mas’ud berkata:
Baca juga: Inilah 4 Akibat Ghibah Bagi Kehidupan Bertetangga
Salah satu sifat yang harus dijauhi oleh seorang Muslim adalah iri dengki. Sifat ini selain akan menghancurkan dirinya sendiri, juga akan mendorong terjadinya tindakan – tindakan yang tercela. Al-Qur’an dan sunnah telah melarang iri dan dengki. Allah SWT. berfirman:
Ataukah mereka dengki kepada manusia lantaran karunia yang telah Allah berikan kepada mereka? (QS An Nisa (4): 54).
Abu Hurairah meriwayatkan sebuah hadits, bahwasannya Rasulullah SAW. bersabda:
Jauhilah oleh kamu sekalian sifat dengki. Sebab, sesungguhnya ia dapat menghabiskan amal – amal kebaikan sebagaimana api menghabiskan kayu bakar (HR. Imam Abu Dawud).
Islam juga melarang kaum Muslim dari perbuatan suka mencaci maki dan menuduh tanpa dasar.
Ibnu Mas’ud ra berkata, Rasulullah SAW. bersabda:
Mencaci maki seorang Muslim adalah perbuatan fusuk, dan membunuhnya adalah kekufuran (HR. Imam Bukhari dan Muslim).
Dari Abu Dzarr ra dikisahkan, bahwasannya ia mendengar Rasulullah SAW. bersabda:
Tiada sesorang menuduh orang lain dengan kefasikan atau kekufuran melainkan tuduhan itu akan kembali kepada dirinya sendiri, bila orang yang dituduhnya tidak nyata – nyata memiliki sifat itu (HR. Imam Bukhari).
Inilah beberapa tuntunan Rasulullah SAW. agar seseorang mampu menjaga lisan dan hatinya dari intaian ghibah, gosip dan kedustaan. Tatkala hati dan lisan telah terjaga, niscaya sesorang akan terhindar dari tiga perbuatan haram tersebut.
Baca juga: Meskipun Terasa Asyik, Ghibah Itu Ternyata Bisa Jadi Musibah Buat Kita Loh!
Daftar Pustaka
Syamsuddin Ramadlan an-Nawiy, Fathiy (2018). Fiqih Bertetangga. Bogor: Al Azhar Fresh Zone Publishing.
Berbincang dengan kawan memang asyik. Namun jangan sampai kebablasan membicarakan keburukan / aib orang lain (Ghibah). Sebagaimana kita ketahui bersama, tindakan tidak terpuji ini sangat dibenci oleh Allah dan RasulNya. Rasulullah SAW. telah memerintahkan umatnya untuk menjaga lidahnya, dan berhati – hati dalam berbicara. Sebab kehancuran umat manusia kebanyakan disebabkan oleh lidah yang tidak terkontrol.
Dalam sebuah riwayat dan diketengahkan oleh Imam Tirmidziy dituturkan, bahwa Mu’adz berkata,
Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW. dituturkan bahwa Beliau SAW. bersabda:
Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia selalu berkata baik atau diam (HR. Imam Bukhari dan Muslim).
Dari ‘Uqbah bin ‘Amir ra dikisahkan, bahwa ia pernah bertanya kepada Rasulullah SAW.:
Baca juga: 5 Cara Menghindari Ghibah Ala Rasulullah
Allah SWT. dan RasulNya telah melarang kaum Muslim berprasangka buruk kepada saudaranya yang lain. Allah SWT. berfirman:
Wahai orang – orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, karena sesungguhnya, sebagian prasangka itu adalah dosa (QS Al Hujurat [49]: 12).
Dalam sebuah riwayat dikisahkan, bahwasannya Rasulullah SAW. bersabda:
Jauhilah oleh kamu sekalian prasangka sebab prasangka itu adalah sedusta-dustanya pembicaraan (HR. Imam Bukhari dan Muslim).
Seorang Muslim juga dilarang oleh Allah SWT. dan RasulNya untuk mencari – cari kesalahan orang lain. Dalam sebuah hadits diriwayatkan, bahwasannya Rasulullah SAW. bersabda:
Dan janganlah kamu sekalian memata – matai dan mencari – cari kesalahan orang lain, dan jangalah kamu saling berbantah – bantahan, dan janganlah kalian saling hasud, dan janganlah kalian saling benci, dan janganlah kalian saling belakang membelakangi. Jadilah kalian sebagai hamba – hamba Allah yang bersaudara (HR. Imam Muslim).
Dalam riwayat lain dituturkan, bahwa Muawiyah ra berkata, “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda:
Sesunggunya, bila kamu selalu mencari – cari aib – aib kaum Muslim, maka berarti kamu menghancurkannya atau nyaris menghancurkannya (HR. Imam Abu Dawud).
Ibnu Mas’ud ra menceritakan, bahwa ada seseorang yang dihadapkan keadanya, kemudian dikatakan bahwa si fulan itu jenggotnya meneteskan minuman keras, kemudian Ibnu Mas’ud berkata:
Baca juga: Inilah 4 Akibat Ghibah Bagi Kehidupan Bertetangga
Salah satu sifat yang harus dijauhi oleh seorang Muslim adalah iri dengki. Sifat ini selain akan menghancurkan dirinya sendiri, juga akan mendorong terjadinya tindakan – tindakan yang tercela. Al-Qur’an dan sunnah telah melarang iri dan dengki. Allah SWT. berfirman:
Ataukah mereka dengki kepada manusia lantaran karunia yang telah Allah berikan kepada mereka? (QS An Nisa (4): 54).
Abu Hurairah meriwayatkan sebuah hadits, bahwasannya Rasulullah SAW. bersabda:
Jauhilah oleh kamu sekalian sifat dengki. Sebab, sesungguhnya ia dapat menghabiskan amal – amal kebaikan sebagaimana api menghabiskan kayu bakar (HR. Imam Abu Dawud).
Islam juga melarang kaum Muslim dari perbuatan suka mencaci maki dan menuduh tanpa dasar.
Ibnu Mas’ud ra berkata, Rasulullah SAW. bersabda:
Mencaci maki seorang Muslim adalah perbuatan fusuk, dan membunuhnya adalah kekufuran (HR. Imam Bukhari dan Muslim).
Dari Abu Dzarr ra dikisahkan, bahwasannya ia mendengar Rasulullah SAW. bersabda:
Tiada sesorang menuduh orang lain dengan kefasikan atau kekufuran melainkan tuduhan itu akan kembali kepada dirinya sendiri, bila orang yang dituduhnya tidak nyata – nyata memiliki sifat itu (HR. Imam Bukhari).
Inilah beberapa tuntunan Rasulullah SAW. agar seseorang mampu menjaga lisan dan hatinya dari intaian ghibah, gosip dan kedustaan. Tatkala hati dan lisan telah terjaga, niscaya sesorang akan terhindar dari tiga perbuatan haram tersebut.
Baca juga: Meskipun Terasa Asyik, Ghibah Itu Ternyata Bisa Jadi Musibah Buat Kita Loh!
Daftar Pustaka
Syamsuddin Ramadlan an-Nawiy, Fathiy (2018). Fiqih Bertetangga. Bogor: Al Azhar Fresh Zone Publishing.