Salah satu masalah yang sering muncul saat puasa adalah bau mulut yang mengganggu. Hal ini tentu membuat kita tidak nyaman saat berinteraksi dengan orang lain. Sehingga kita harus mencari cara menghilangkan bau mulut saat puasa, supaya segala aktivitas tidak terganggu.
Bau mulut yang tidak sedap saat puasa sebenarnya hal yang wajar. Karena pada kondisi tersebut, mulut tidak mendapatkan asupan makanan atau minuman selama satu hari penuh sehingga menjadi kering.
Bakteri anaerob (tidak memerlukan oksigen saat respirasi) sangat mudah berkembang biak di dalam mulut yang kering. Hal inilah yang menjadi penyebab utama bau mulut.
Untungnya Rasulullah telah memberikan contoh bagaimana cara menghilangkan bau mulut saat puasa secara alami. Dengan mengikuti apa yang telah beliau contohkan semoga amal ibadah puasa kita mendapatkan ridha Allah SWT.
Ada lima cara yang Rasulullah contohkan untuk menghilangkan bau mulut saat puasa:
Zaman dahulu belum dikenal penggunaan sikat dan pasta gigi. Meski begitu, Rasulullah selalu menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan menggunakan siwak. Bahan yang populer digunakan untuk bersiwak terbuat dari akar atau dahan pohon Salvadora persica.
Ada sedikit perbedaan pandangan di kalangan ulama mengenai hukum menyikat gigi atau bersiwak di siang hari saat puasa. Ada yang membolehkan, ada pula yang memakruhkannya. Namun langkah yang dinilai lebih ‘aman’ adalah bersiwak setelah makan sahur dan sebelum tidur.
Madu dipercaya memiliki kemampuan untuk membunuh kuman dalam mulut dan membersihkan gigi. Madu memiliki zat anti jamur dan bakteri yang bisa dimanfaatkan untuk menghilangkan bau mulut saat puasa.
Caranya relatif mudah, Sahabat cukup mencampurkan satu sendok teh madu, kayu manis bubuk, dan air hangat. Kemudian aduk hingga merata, lalu gunakan untuk berkumur.
Jika tidak tersedia kayu manis di rumah, Sahabat cukup mencampurkan satu sendok madu dengan segelas air hangat. Lalu gunakan campuran tersebut untuk berkumur.
Salah satu sunnah Nabi yang patut kita pelihara adalah menjaga wudhu. Manfaatnya sangat banyak. Bahkan saat pandemi terjadi, wudhu menjadi salah satu cara yang baik untuk menangkal penyebaran virus dengan menjaga kebersihan.
Selain itu, wudhu juga dinilai mampu menghilangkan bau mulut saat puasa. Mulut menjadi lebih segar, kebersihan pun terjaga.
Membaca Al- Quran yang identik dengan amalan yang bisa mendatangkan pahala, ternyata memiliki khasiat menghilangkan bau mulut lho.
Membaca Al- Quran dan Shalawat mengaktifkan otot-otot pipi, lidah, dan bibir yang bisa meningkatkan produksi air liur. Aktivitas ini bisa menjadi pengganti proses pengunyahan selama menjalankan ibadah puasa. Hal ini tentunya menjadi salah satu solusi untuk menghilangkan bau mulut.
Banyak cara alami menghilangkan bau mulut saat puasa. Mulai dari menjaga kebersihan gigi, hingga membaca Al- Quran. Hal ini pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, sehingga diharapkan kita juga turut menjaga dan menghidupkan sunnah Beliau.
Meski begitu, ada baiknya segala aktivitas yang kita lakukan diniatkan untuk mencapai ridha Allah SWT, bukan karena alasan kesehatan semata. Supaya aktivitas tersebut bernilai pahala dihadapan Allah SWT. Aaminn…
Baca juga: Tips Mudah Langsung Praktek! Cara Mengolah Minyak Jelantah Menjadi Sabun Cuci
(Diedit oleh Nizar Tegar)
Salah satu masalah yang sering muncul saat puasa adalah bau mulut yang mengganggu. Hal ini tentu membuat kita tidak nyaman saat berinteraksi dengan orang lain. Sehingga kita harus mencari cara menghilangkan bau mulut saat puasa, supaya segala aktivitas tidak terganggu.
Bau mulut yang tidak sedap saat puasa sebenarnya hal yang wajar. Karena pada kondisi tersebut, mulut tidak mendapatkan asupan makanan atau minuman selama satu hari penuh sehingga menjadi kering.
Bakteri anaerob (tidak memerlukan oksigen saat respirasi) sangat mudah berkembang biak di dalam mulut yang kering. Hal inilah yang menjadi penyebab utama bau mulut.
Untungnya Rasulullah telah memberikan contoh bagaimana cara menghilangkan bau mulut saat puasa secara alami. Dengan mengikuti apa yang telah beliau contohkan semoga amal ibadah puasa kita mendapatkan ridha Allah SWT.
Ada lima cara yang Rasulullah contohkan untuk menghilangkan bau mulut saat puasa:
Zaman dahulu belum dikenal penggunaan sikat dan pasta gigi. Meski begitu, Rasulullah selalu menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan menggunakan siwak. Bahan yang populer digunakan untuk bersiwak terbuat dari akar atau dahan pohon Salvadora persica.
Ada sedikit perbedaan pandangan di kalangan ulama mengenai hukum menyikat gigi atau bersiwak di siang hari saat puasa. Ada yang membolehkan, ada pula yang memakruhkannya. Namun langkah yang dinilai lebih ‘aman’ adalah bersiwak setelah makan sahur dan sebelum tidur.
Madu dipercaya memiliki kemampuan untuk membunuh kuman dalam mulut dan membersihkan gigi. Madu memiliki zat anti jamur dan bakteri yang bisa dimanfaatkan untuk menghilangkan bau mulut saat puasa.
Caranya relatif mudah, Sahabat cukup mencampurkan satu sendok teh madu, kayu manis bubuk, dan air hangat. Kemudian aduk hingga merata, lalu gunakan untuk berkumur.
Jika tidak tersedia kayu manis di rumah, Sahabat cukup mencampurkan satu sendok madu dengan segelas air hangat. Lalu gunakan campuran tersebut untuk berkumur.
Salah satu sunnah Nabi yang patut kita pelihara adalah menjaga wudhu. Manfaatnya sangat banyak. Bahkan saat pandemi terjadi, wudhu menjadi salah satu cara yang baik untuk menangkal penyebaran virus dengan menjaga kebersihan.
Selain itu, wudhu juga dinilai mampu menghilangkan bau mulut saat puasa. Mulut menjadi lebih segar, kebersihan pun terjaga.
Membaca Al- Quran yang identik dengan amalan yang bisa mendatangkan pahala, ternyata memiliki khasiat menghilangkan bau mulut lho.
Membaca Al- Quran dan Shalawat mengaktifkan otot-otot pipi, lidah, dan bibir yang bisa meningkatkan produksi air liur. Aktivitas ini bisa menjadi pengganti proses pengunyahan selama menjalankan ibadah puasa. Hal ini tentunya menjadi salah satu solusi untuk menghilangkan bau mulut.
Banyak cara alami menghilangkan bau mulut saat puasa. Mulai dari menjaga kebersihan gigi, hingga membaca Al- Quran. Hal ini pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, sehingga diharapkan kita juga turut menjaga dan menghidupkan sunnah Beliau.
Meski begitu, ada baiknya segala aktivitas yang kita lakukan diniatkan untuk mencapai ridha Allah SWT, bukan karena alasan kesehatan semata. Supaya aktivitas tersebut bernilai pahala dihadapan Allah SWT. Aaminn…
Baca juga: Tips Mudah Langsung Praktek! Cara Mengolah Minyak Jelantah Menjadi Sabun Cuci
(Diedit oleh Nizar Tegar)