Membeli rumah tanpa hutang mungkin terlihat sulit, namun bukan hal mustahil untuk dilakukan.
Saat ini banyak orang beranggapan bahwa membeli rumah haruslah menggunakan skema KPR. Tidak mengherankan, karena saat ini banyak iklan bertebaran yang menawarkan KPR dengan bunga rendah. Padahal ketika kita membeli rumah dengan KPR, terdapat konsekuensi yang harus ditanggung, yaitu menanggung biaya tambahan sebelum terjadi kenaikan nilai real. Misalnya, jika harga rumah secara cash saat ini adalah 300 juta, maka Anda harus membayar 400, 450, atau 500 juta ketika menggunakan skema KPR.
Adakah cara membeli rumah tanpa hutang? Jawabannya, tentu ada. Berikut adalah pilihan alternatif yang bisa Anda ambil.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah membangun mindset bahwa “beli rumah dahulu yang penting milik sendiri”. Disini kita tidak membicarakan rumah ideal, yang terpenting adalah membeli rumah semampu kita. Jika Anda berencana menjual kembali rumah di kemudian hari, maka hal tersebut bisa menjadi pilihan yang sangat baik. Karena terdapat banyak kasus dimana harga jual rumah akan meningkat seiring dengan berjalannya waktu.
Salah satu contoh yang bisa diambil adalah apa yang telah dilakukan oleh Tom MC Ifle, salah seorang Business Coach di Indonesia. Awalnya, dia membeli rumah sederhana tipe 21, luas tanah 72 m² dengan harga 7 juta. Kemudian dalam selang jangka waktu tertentu, rumah tersebut dijual seharga 97 juta. Uang ini digunakan kembali untuk membeli rumah kedua seharga 100 juta. Namun akhirnya rumah tersebut dijual kembali untuk dibelikan rumah yang ketiga seharga 1,2 milyar.
Catatan: penulis memiliki kekurangan informasi mengenai tahun pembelian dan penjualan rumah tersebut.
Dari contoh di atas terlihat bahwa rumah yang satu, bisa “melahirkan” rumah yang kedua. Rumah kedua bisa “melahirkan” rumah ketiga, dan seterusnya. Namun hal ini tentunya tidak bisa dilakukan dalam waktu yang singkat, diperlukan kerja keras dan kesabaran. Selain itu ada beberapa syarat untuk mencapai hal tersebut, yaitu:
Tidak cukup hanya memiliki keinginan memiliki rumah saja, namun juga harus memiliki usaha dan penghasilan. Kita juga harus disiplin dan memiliki komitmen untuk mencapai tujuan utama yaitu memiliki rumah sendiri.
Selain itu, kita juga harus fleksibel ketika menjalankannya. Contoh, jika awalnya Anda memiliki rencana membeli rumah di lokasi X, namun setelah uang terkumpul harga tanah di lokasi tersebut naik. Maka Anda harus mengatur ulang dengan membeli tanah di lokasi yang berbeda.
Jika mindset telah terbangun, dan syarat telah terpenuhi, maka langkah selanjutnya adalah membuat strategi yang matang.
Banyak orang menyerah untuk membeli rumah tanpa hutang karena adanya keinginan untuk memiliki tempat tinggal yang ideal, seperti pemilihan lokasi yang terbaik. Hal ini tidak salah, karena bisa mempermudah hidup kita. Namun ada konsekuensi yang harus ditanggung, yaitu harga rumah mahal. Tidak sedikit orang yang lebih memilih KPR untuk mendapatkannya.
Untuk dapat membeli rumah tanpa hutang, sebaiknya Anda tidak terlalu terpaku pada pemilihan tempat tinggal yang ideal. Hal lain yang lebih penting adalah memiliki rumah terlebih dahulu. Karena jika Anda sudah merasakan memiliki rumah, maka tidak menutup kemungkinan untuk mendapatkan rumah kedua, ketiga, dan seterusnya. InsyaAllah.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan harga rumah termurah yang mungkin Anda bisa beli. Dalam hal ini kita harus bisa lebih realistis dalam menentukan anggaran, tidak perlu muluk-muluk, tidak perlu terlalu ideal, yang penting punya dulu rumah. Misalnya rumah seharga 250 juta.
Langkah berikutnya adalah membuat anggaran yang lebih rinci, misalnya harga tanahnya sekian dan harga bangunan sekian. Jangan lupa untuk menentukan target yang kira-kira bisa dicapai, misalnya anggaran untuk tanah adalah 100 juta dalam 3 tahun.
Dalam praktiknya pun kita harus bisa fleksibel. Anggaran dananya boleh tetap, namun masalah lokasi bisa berubah tergantung target dana yang terkumpul. Misalnya, Anda memiliki target mengumpulkan uang sebanyak 100 juta untuk membeli tanah dalam waktu 3 tahun di lokasi X. Namun setelah dana terkumpul harga tanah di lokasi tersebut sudah naik. Maka tidak masalah jika Anda harus berpindah ke lokasi lain yang agak jauh dari pusat kota.
Tips:
Anda bisa membeli tanah yang relatif murah dari orang yang “jual-butuh” di beberapa marketplace. Atau Anda juga bisa membeli tanah/kavling di perumahan yang baru dibangun. Selain harganya lebih murah ketika awal pembangunan (biasanya ada banyak promo), Anda juga dapat menikmati berbagai fasilitas yang ditawarkan perumahan tersebut di masa depan ketika sudah jadi 100%. Selain itu, nilai jual tanah di perumahan yang sudah jadi bisa naik berkali kali lipat dari harga semula. Beberapa contoh perumahan yang menawarkan penjualan kavling siap bangun dengan value yang menjanjikan adalah Puri Nirana Cigelam, Sharia Islamic Soreang, dan Sharia Islamic Cimuncang. Uniknya perumahan ini menawarkan konsep syariah sehingga jauh dari unsur riba.
Baca juga: Raih Keberkahan Bertransaksi dengan KPR Tanpa Riba
Sebelumnya Anda telah menentukan, ingin membangun rumah seperti apa, sehingga Anda mengetahui setiap detail bagian rumah yang akan dibangun. Supaya tidak terlalu terbebani dengan jumlah uang yang besar, sebaiknya Anda membeli barang yang bisa dibeli saat itu juga. Misalnya hanya gagang pintu, shower, atau genteng saja, meskipun pondasi rumah belum jadi.
Hal ini tidak menjadi masalah, karena ketika kita telah terlanjur membeli suatu barang, maka ada kecenderungan untuk memanfaatkannya menjadi sesuatu yang lebih bermakna. Sehingga dapat meningkatkan motivasi untuk bisa membangun rumah.
Membangun rumah sendiri akan jauh lebih murah dibandingkan dengan menggunakan jasa arsitek atau kontraktor borongan. Karena Anda akan lebih leluasa dalam melakukan kontrol terhadap aliran dana yang keluar. Namun tentunya Anda bisa menggunakan jasa tukang dan mandor.
Karena rumah itu bukan barang yang murah, maka mencari penghasilan tambahan merupakan pilihan yang terbaik. Hal ini bisa dilakukan oleh siapa saja. Misalnya seorang ibu rumah tangga bisa membantu suaminya dengan ikut arisan. Ketika menang arisan ia dapat menggunakan uang tersebut untuk dibelikan material bangunan atau apapun yang bisa dibeli saat itu juga.
Semua hal di atas jangan sampai hanya menjadi sebatas keinginan dan perencanaan saja. Sebaiknya dieksekusi segera dan jangan ditunda-tunda, serta tetap semangat sampai rumah Anda benar-benar terwujud.
Sebagai seorang makhluk kita berkewajiban untuk berikhtiar, namun semua ketentuan hanya milik Allah. Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan. Kami sangat terbuka dengan masukan dan saran yang membangun dari Anda. Serta jangan lupa dishare jika tulisan ini bermanfaat.
(Diedit oleh Nizar Tegar)
Membeli rumah tanpa hutang mungkin terlihat sulit, namun bukan hal mustahil untuk dilakukan.
Saat ini banyak orang beranggapan bahwa membeli rumah haruslah menggunakan skema KPR. Tidak mengherankan, karena saat ini banyak iklan bertebaran yang menawarkan KPR dengan bunga rendah. Padahal ketika kita membeli rumah dengan KPR, terdapat konsekuensi yang harus ditanggung, yaitu menanggung biaya tambahan sebelum terjadi kenaikan nilai real. Misalnya, jika harga rumah secara cash saat ini adalah 300 juta, maka Anda harus membayar 400, 450, atau 500 juta ketika menggunakan skema KPR.
Adakah cara membeli rumah tanpa hutang? Jawabannya, tentu ada. Berikut adalah pilihan alternatif yang bisa Anda ambil.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah membangun mindset bahwa “beli rumah dahulu yang penting milik sendiri”. Disini kita tidak membicarakan rumah ideal, yang terpenting adalah membeli rumah semampu kita. Jika Anda berencana menjual kembali rumah di kemudian hari, maka hal tersebut bisa menjadi pilihan yang sangat baik. Karena terdapat banyak kasus dimana harga jual rumah akan meningkat seiring dengan berjalannya waktu.
Salah satu contoh yang bisa diambil adalah apa yang telah dilakukan oleh Tom MC Ifle, salah seorang Business Coach di Indonesia. Awalnya, dia membeli rumah sederhana tipe 21, luas tanah 72 m² dengan harga 7 juta. Kemudian dalam selang jangka waktu tertentu, rumah tersebut dijual seharga 97 juta. Uang ini digunakan kembali untuk membeli rumah kedua seharga 100 juta. Namun akhirnya rumah tersebut dijual kembali untuk dibelikan rumah yang ketiga seharga 1,2 milyar.
Catatan: penulis memiliki kekurangan informasi mengenai tahun pembelian dan penjualan rumah tersebut.
Dari contoh di atas terlihat bahwa rumah yang satu, bisa “melahirkan” rumah yang kedua. Rumah kedua bisa “melahirkan” rumah ketiga, dan seterusnya. Namun hal ini tentunya tidak bisa dilakukan dalam waktu yang singkat, diperlukan kerja keras dan kesabaran. Selain itu ada beberapa syarat untuk mencapai hal tersebut, yaitu:
Tidak cukup hanya memiliki keinginan memiliki rumah saja, namun juga harus memiliki usaha dan penghasilan. Kita juga harus disiplin dan memiliki komitmen untuk mencapai tujuan utama yaitu memiliki rumah sendiri.
Selain itu, kita juga harus fleksibel ketika menjalankannya. Contoh, jika awalnya Anda memiliki rencana membeli rumah di lokasi X, namun setelah uang terkumpul harga tanah di lokasi tersebut naik. Maka Anda harus mengatur ulang dengan membeli tanah di lokasi yang berbeda.
Jika mindset telah terbangun, dan syarat telah terpenuhi, maka langkah selanjutnya adalah membuat strategi yang matang.
Banyak orang menyerah untuk membeli rumah tanpa hutang karena adanya keinginan untuk memiliki tempat tinggal yang ideal, seperti pemilihan lokasi yang terbaik. Hal ini tidak salah, karena bisa mempermudah hidup kita. Namun ada konsekuensi yang harus ditanggung, yaitu harga rumah mahal. Tidak sedikit orang yang lebih memilih KPR untuk mendapatkannya.
Untuk dapat membeli rumah tanpa hutang, sebaiknya Anda tidak terlalu terpaku pada pemilihan tempat tinggal yang ideal. Hal lain yang lebih penting adalah memiliki rumah terlebih dahulu. Karena jika Anda sudah merasakan memiliki rumah, maka tidak menutup kemungkinan untuk mendapatkan rumah kedua, ketiga, dan seterusnya. InsyaAllah.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan harga rumah termurah yang mungkin Anda bisa beli. Dalam hal ini kita harus bisa lebih realistis dalam menentukan anggaran, tidak perlu muluk-muluk, tidak perlu terlalu ideal, yang penting punya dulu rumah. Misalnya rumah seharga 250 juta.
Langkah berikutnya adalah membuat anggaran yang lebih rinci, misalnya harga tanahnya sekian dan harga bangunan sekian. Jangan lupa untuk menentukan target yang kira-kira bisa dicapai, misalnya anggaran untuk tanah adalah 100 juta dalam 3 tahun.
Dalam praktiknya pun kita harus bisa fleksibel. Anggaran dananya boleh tetap, namun masalah lokasi bisa berubah tergantung target dana yang terkumpul. Misalnya, Anda memiliki target mengumpulkan uang sebanyak 100 juta untuk membeli tanah dalam waktu 3 tahun di lokasi X. Namun setelah dana terkumpul harga tanah di lokasi tersebut sudah naik. Maka tidak masalah jika Anda harus berpindah ke lokasi lain yang agak jauh dari pusat kota.
Tips:
Anda bisa membeli tanah yang relatif murah dari orang yang “jual-butuh” di beberapa marketplace. Atau Anda juga bisa membeli tanah/kavling di perumahan yang baru dibangun. Selain harganya lebih murah ketika awal pembangunan (biasanya ada banyak promo), Anda juga dapat menikmati berbagai fasilitas yang ditawarkan perumahan tersebut di masa depan ketika sudah jadi 100%. Selain itu, nilai jual tanah di perumahan yang sudah jadi bisa naik berkali kali lipat dari harga semula. Beberapa contoh perumahan yang menawarkan penjualan kavling siap bangun dengan value yang menjanjikan adalah Puri Nirana Cigelam, Sharia Islamic Soreang, dan Sharia Islamic Cimuncang. Uniknya perumahan ini menawarkan konsep syariah sehingga jauh dari unsur riba.
Baca juga: Raih Keberkahan Bertransaksi dengan KPR Tanpa Riba
Sebelumnya Anda telah menentukan, ingin membangun rumah seperti apa, sehingga Anda mengetahui setiap detail bagian rumah yang akan dibangun. Supaya tidak terlalu terbebani dengan jumlah uang yang besar, sebaiknya Anda membeli barang yang bisa dibeli saat itu juga. Misalnya hanya gagang pintu, shower, atau genteng saja, meskipun pondasi rumah belum jadi.
Hal ini tidak menjadi masalah, karena ketika kita telah terlanjur membeli suatu barang, maka ada kecenderungan untuk memanfaatkannya menjadi sesuatu yang lebih bermakna. Sehingga dapat meningkatkan motivasi untuk bisa membangun rumah.
Membangun rumah sendiri akan jauh lebih murah dibandingkan dengan menggunakan jasa arsitek atau kontraktor borongan. Karena Anda akan lebih leluasa dalam melakukan kontrol terhadap aliran dana yang keluar. Namun tentunya Anda bisa menggunakan jasa tukang dan mandor.
Karena rumah itu bukan barang yang murah, maka mencari penghasilan tambahan merupakan pilihan yang terbaik. Hal ini bisa dilakukan oleh siapa saja. Misalnya seorang ibu rumah tangga bisa membantu suaminya dengan ikut arisan. Ketika menang arisan ia dapat menggunakan uang tersebut untuk dibelikan material bangunan atau apapun yang bisa dibeli saat itu juga.
Semua hal di atas jangan sampai hanya menjadi sebatas keinginan dan perencanaan saja. Sebaiknya dieksekusi segera dan jangan ditunda-tunda, serta tetap semangat sampai rumah Anda benar-benar terwujud.
Sebagai seorang makhluk kita berkewajiban untuk berikhtiar, namun semua ketentuan hanya milik Allah. Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan. Kami sangat terbuka dengan masukan dan saran yang membangun dari Anda. Serta jangan lupa dishare jika tulisan ini bermanfaat.
(Diedit oleh Nizar Tegar)