Setiap muslim tentunya memiliki impian untuk bisa membangun keluarga islami yang bisa membawa kebahagiaan dunia dan akhirat. Sehingga tidak heran kata samawa atau sakinah mawadah wa rahmah hadir ketika mendoakan pengantin yang baru menikah.
Membangun keluarga islami tidaklah mudah, diperlukan kesungguhan, kesabaran, dan keuletan. Diperlukan kerjasama yang baik antara suami dan istri untuk merealisasikannya.
Berikut ada beberapa langkah yang bisa Anda praktekkan untuk membangun keluarga islami.
Segala bentuk karunia yang telah Allah berikan hendaknya senantiasa kita syukuri. Entah itu berupa rizki yang kita terima, anak yang telah kita besarkan, ataupun ilmu yang telah kita dapatkan. Ketika kita pandai bersyukur, insyaAllah segala yang kita terima akan menjadi berkah, alias bertambah kebaikannya.
Setiap orang pastinya ingin selalu bahagia. Namun roda kehidupan selalu terus berputar, terkadang kita merasakan bahagia, terkadang juga dilanda kesedihan dan kesulitan. Sehingga wajar, jika dalam kehidupan rumah tangga akan selalu ada ujian dan kesulitan.
Hal yang menjadi masalah adalah bagaimana cara kita menyikapinya. Supaya kondisi rumah tangga tetap langgeng dan bahagia, diperlukan sikap sabar dari para anggotanya. Baik itu suami, istri, maupun anak.
Tahukah Anda, Allah itu menyukai hambaNya yang suka melakukan perencanaan. Nabi Muhammad SAW saja selalu mengadakan musyawarah setiap melakukan hal yang penting. Sedangkan musyawarah itu termasuk perencanaan.
Begitupun dalam urusan rumah tangga. Baik suami maupun istri hendaknya menjalin komunikasi yang baik dengan mengadakan musyawarah ketika akan mengambil suatu keputusan, misalnya masalah anak.
Sebaiknya direncanakan dan disepakati bersama sejak pernikahan berlangsung. Apakah ingin langsung memiliki anak atau menunda terlebih dahulu. Kemudian berapa jumlah anak yang dimiliki. Bagaimana pendidikannya apakah akan dimasukkan ke dalam sekolah berbasis islam atau sekolah biasa, dan seterusnya.
Meski begitu, setiap perencanaan yang kita lakukan hendaklah selalu diiringi dengan tawakal kepada Allah. Karena sebagai hamba, kita hanya bisa berencana, sedangkan hasil akhirnya ada di tangan Maha Pencipta, yaitu Allah SWT.
Ada banyak riwayat yang menceritakan bahwa Rasulullah sering membantu pekerjaan istrinya ketika berada di rumah. Membantu istri tidak akan menurunkan derajat seorang suami, justru akan semakin memperkuat ikatan dan romantisme sebuah hubungan. Beliau saja yang seorang rasul membantu istrinya, masa kita selaku umatnya tidak.
Oleh karena itu, kita bisa belajar dari Rasulullah SAW dengan menghidupkan budaya saling tolong menolong antar anggota keluarga. Seorang suami hendaknya meringankan pekerjaan istrinya di rumah, dan begitupun sebaliknya.
Baca juga: 4 Akhlak Pembangun Suasana “Rumahku Surgaku” Di Tempat Tinggal Anda
Sebagai seorang manusia, tentunya kita tidak akan bisa lepas dari perbuatan salah. Sehingga kita memerlukan orang lain yang senantiasa mengingatkan ketika melakukan kesalahan. Disinilah peran keluarga sebagai orang yang paling dekat diperlukan. Untuk membangun keluarga islami diperlukan pasangan yang bisa diajak kerjasama untuk saling menasehati dalam kebaikan.
Namun tentunya hal ini harus dilakukan dengan cara yang baik. Karena terkadang niat baik kita tidak bisa tersampaikan dengan baik jika caranya salah. Yang ada malah bisa menyinggung perasaan pasangan kita. Sikap lapang dada diperlukan untuk bisa menerima nasihat dari pasangan kita.
Demikian 5 cara membangun keluarga islami. Masih ada banyak cara lain yang bisa dipraktekkan. Silahkan isi kolom komentar jika Anda memiliki salah satunya. Jangan lupa share jika tulisan ini bermanfaat. Terima kasih.
(Diedit oleh Nizar Tegar)
Setiap muslim tentunya memiliki impian untuk bisa membangun keluarga islami yang bisa membawa kebahagiaan dunia dan akhirat. Sehingga tidak heran kata samawa atau sakinah mawadah wa rahmah hadir ketika mendoakan pengantin yang baru menikah.
Membangun keluarga islami tidaklah mudah, diperlukan kesungguhan, kesabaran, dan keuletan. Diperlukan kerjasama yang baik antara suami dan istri untuk merealisasikannya.
Berikut ada beberapa langkah yang bisa Anda praktekkan untuk membangun keluarga islami.
Segala bentuk karunia yang telah Allah berikan hendaknya senantiasa kita syukuri. Entah itu berupa rizki yang kita terima, anak yang telah kita besarkan, ataupun ilmu yang telah kita dapatkan. Ketika kita pandai bersyukur, insyaAllah segala yang kita terima akan menjadi berkah, alias bertambah kebaikannya.
Setiap orang pastinya ingin selalu bahagia. Namun roda kehidupan selalu terus berputar, terkadang kita merasakan bahagia, terkadang juga dilanda kesedihan dan kesulitan. Sehingga wajar, jika dalam kehidupan rumah tangga akan selalu ada ujian dan kesulitan.
Hal yang menjadi masalah adalah bagaimana cara kita menyikapinya. Supaya kondisi rumah tangga tetap langgeng dan bahagia, diperlukan sikap sabar dari para anggotanya. Baik itu suami, istri, maupun anak.
Tahukah Anda, Allah itu menyukai hambaNya yang suka melakukan perencanaan. Nabi Muhammad SAW saja selalu mengadakan musyawarah setiap melakukan hal yang penting. Sedangkan musyawarah itu termasuk perencanaan.
Begitupun dalam urusan rumah tangga. Baik suami maupun istri hendaknya menjalin komunikasi yang baik dengan mengadakan musyawarah ketika akan mengambil suatu keputusan, misalnya masalah anak.
Sebaiknya direncanakan dan disepakati bersama sejak pernikahan berlangsung. Apakah ingin langsung memiliki anak atau menunda terlebih dahulu. Kemudian berapa jumlah anak yang dimiliki. Bagaimana pendidikannya apakah akan dimasukkan ke dalam sekolah berbasis islam atau sekolah biasa, dan seterusnya.
Meski begitu, setiap perencanaan yang kita lakukan hendaklah selalu diiringi dengan tawakal kepada Allah. Karena sebagai hamba, kita hanya bisa berencana, sedangkan hasil akhirnya ada di tangan Maha Pencipta, yaitu Allah SWT.
Ada banyak riwayat yang menceritakan bahwa Rasulullah sering membantu pekerjaan istrinya ketika berada di rumah. Membantu istri tidak akan menurunkan derajat seorang suami, justru akan semakin memperkuat ikatan dan romantisme sebuah hubungan. Beliau saja yang seorang rasul membantu istrinya, masa kita selaku umatnya tidak.
Oleh karena itu, kita bisa belajar dari Rasulullah SAW dengan menghidupkan budaya saling tolong menolong antar anggota keluarga. Seorang suami hendaknya meringankan pekerjaan istrinya di rumah, dan begitupun sebaliknya.
Baca juga: 4 Akhlak Pembangun Suasana “Rumahku Surgaku” Di Tempat Tinggal Anda
Sebagai seorang manusia, tentunya kita tidak akan bisa lepas dari perbuatan salah. Sehingga kita memerlukan orang lain yang senantiasa mengingatkan ketika melakukan kesalahan. Disinilah peran keluarga sebagai orang yang paling dekat diperlukan. Untuk membangun keluarga islami diperlukan pasangan yang bisa diajak kerjasama untuk saling menasehati dalam kebaikan.
Namun tentunya hal ini harus dilakukan dengan cara yang baik. Karena terkadang niat baik kita tidak bisa tersampaikan dengan baik jika caranya salah. Yang ada malah bisa menyinggung perasaan pasangan kita. Sikap lapang dada diperlukan untuk bisa menerima nasihat dari pasangan kita.
Demikian 5 cara membangun keluarga islami. Masih ada banyak cara lain yang bisa dipraktekkan. Silahkan isi kolom komentar jika Anda memiliki salah satunya. Jangan lupa share jika tulisan ini bermanfaat. Terima kasih.
(Diedit oleh Nizar Tegar)