Mencari nafkah menjadi salah satu kewajiban suami yang sekaligus sebagai ayah dalam rumah tangga. Sayangnya, hal ini seringkali menjadi salah satu penyebab kurang dekatnya hubungan antara ayah dengan anak. Padahal Nabi Muhammad SAW saja yang seorang rasul dan pemimpin negara, berhasil memberikan contoh menjadi ayah hebat. Padahal Rasulullah SAW memiliki kesibukan yang luar biasa.
Yuk kita simak bagaimana cara manusia paling mulia, Rasulullah SAW. berinteraksi dengan anak-anak.
Meski punya banyak kesibukan, Rasulullah ketika pulang ke rumah tidak pernah mengabaikan anak atau cucunya yang mengajak bermain. Misalnya saja pada suatu riwayat diceritakan bahwa ketika beliau pulang ke rumah, Hasan dan Husain mengajaknya bermain kuda-kudaan.
Mungkin kebanyakan dari kita ketika menghadapi kondisi yang serupa akan menolaknya. Karena dalam kondisi yang lelah setelah seharian bekerja, boro-boro bermain dengan anak. Hal pertama yang mungkin ingin dilakukan adalah istirahat. Namun tidak bagi Rasulullah SAW, beliau justru meladeninya. Padahal waktu itu beliau sudah menginjak usia 60-an.
Baca juga: Membangun Mental Anak Tangguh Dari Bullying
Bermain dengan anak semacam ini sebenarnya bisa menjadi solusi di tengah perkembangan zaman yang serba digital. Di satu sisi dunia teknologi memudahkan kita untuk mendapatkan informasi. Namun di sisi lain ketika anak tidak menggunakannya dengan bijak malah akan merusak perkembangan psikologisnya.
Tidak sedikit anak yang saat ini kecanduan main game dan tidak bisa lepas dari gadget yang dipegangnya. Sehingga bermain dengan anak melalui kontak langsung bisa menjadi solusi terhadap permasalahan ini.
Baca juga: Nggak Perlu Gadget, Ini Dia Cara Mudah Mengatasi Anak Rewel
Bermain dengan anak bisa dimulai dari hal yang sederhana. Misalnya bermain jungkat -jungkit. Tidak diperlukan alat untuk melakukannya, cukup gunakan kaki Anda dengan bantuan sedikit tenaga. Caranya letakan anak Anda di ujung kaki sambil duduk, kemudian angkat lalu turunkan yang dilakukan secara berulang. Anak senang, ayah pun sehat. Betul tidak?
Saat ini ada semacam kekhawatiran di kalangan para penggiat ilmu parenting mengenai kondisi kota besar seperti Jakarta. Pola kerja yang super sibuk dan gaya hidup yang kurang baik, berpotensi menjadikan Jakarta sebagai fatherless city.
Hal ini bukan tanpa alasan, sudah menjadi hal yang lumrah jika ayah berangkat kerja sebelum anak bangun dan pulang ketika anak sudah terlelap tidur. Bahkan ketika weekend pun kebanyakan ayah lebih memilih bersantai dengan tiduran sambil nonton TV untuk melepas lelah setelah seminggu bekerja.
Jangan sampai deh kita para ayah terjebak dengan hal demikian. Ayo kita beriktiar menjadi ayah hebat dengan menyempatkan dan membiasakan diri memberikan sentuhan fisik kepada anak. Bisa itu dengan cara mencium, memeluk, merangkul, ataupun menggandeng anak. Karena Rasulullah pun mencontohkan demikian,
Apa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW 1400 tahun yang lalu telah dibuktikan oleh banyak studi saat ini. Didapat data, bahwa ternyata sentuhan fisik kepada anak tidak hanya bisa merangsang aspek psikologis, namun juga bisa meningkatkan kecerdasan atau aspek kognitif si anak.
Anak yang mendapatkan sentuhan fisik dari orang tuanya bisa berkembang menjadi pribadi yang bahagia dan sehat di masa depan. Selain itu, mereka juga cenderung lebih bisa menjaga diri dari arus pergaulan bebas dibandingkan dengan anak yang kurang mendapatkan perhatian orang tuanya.
Baca juga: Jangan Sampai Lalai Ya! Ini Loh Kata Qur’an dan Hadis Mengenai Kewajiban Orangtua Mendidik Anak
Meski terlihat sepele, memberikan sentuhan fisik berupa pelukan, ciuman, dan rangkulan kepada anak sangat diperlukan untuk perkembangan mereka. Ayo sempatkan memberikan perhatian lebih kepada buah hati kita saat ini juga. Jangan sampai momen berharga tersebut terlewatkan begitu saja dengan kesibukan bekerja. Karena kebahagiaan itu sesungguhnya tidak bisa digantikan oleh apapun, termasuk materi.
Mari kita berikhtiar menjadi ayah hebat dengan mencontoh Rasulullah SAW. Wallahu A’lam
(Diedit oleh Nizar Tegar)
Mencari nafkah menjadi salah satu kewajiban suami yang sekaligus sebagai ayah dalam rumah tangga. Sayangnya, hal ini seringkali menjadi salah satu penyebab kurang dekatnya hubungan antara ayah dengan anak. Padahal Nabi Muhammad SAW saja yang seorang rasul dan pemimpin negara, berhasil memberikan contoh menjadi ayah hebat. Padahal Rasulullah SAW memiliki kesibukan yang luar biasa.
Yuk kita simak bagaimana cara manusia paling mulia, Rasulullah SAW. berinteraksi dengan anak-anak.
Meski punya banyak kesibukan, Rasulullah ketika pulang ke rumah tidak pernah mengabaikan anak atau cucunya yang mengajak bermain. Misalnya saja pada suatu riwayat diceritakan bahwa ketika beliau pulang ke rumah, Hasan dan Husain mengajaknya bermain kuda-kudaan.
Mungkin kebanyakan dari kita ketika menghadapi kondisi yang serupa akan menolaknya. Karena dalam kondisi yang lelah setelah seharian bekerja, boro-boro bermain dengan anak. Hal pertama yang mungkin ingin dilakukan adalah istirahat. Namun tidak bagi Rasulullah SAW, beliau justru meladeninya. Padahal waktu itu beliau sudah menginjak usia 60-an.
Baca juga: Membangun Mental Anak Tangguh Dari Bullying
Bermain dengan anak semacam ini sebenarnya bisa menjadi solusi di tengah perkembangan zaman yang serba digital. Di satu sisi dunia teknologi memudahkan kita untuk mendapatkan informasi. Namun di sisi lain ketika anak tidak menggunakannya dengan bijak malah akan merusak perkembangan psikologisnya.
Tidak sedikit anak yang saat ini kecanduan main game dan tidak bisa lepas dari gadget yang dipegangnya. Sehingga bermain dengan anak melalui kontak langsung bisa menjadi solusi terhadap permasalahan ini.
Baca juga: Nggak Perlu Gadget, Ini Dia Cara Mudah Mengatasi Anak Rewel
Bermain dengan anak bisa dimulai dari hal yang sederhana. Misalnya bermain jungkat -jungkit. Tidak diperlukan alat untuk melakukannya, cukup gunakan kaki Anda dengan bantuan sedikit tenaga. Caranya letakan anak Anda di ujung kaki sambil duduk, kemudian angkat lalu turunkan yang dilakukan secara berulang. Anak senang, ayah pun sehat. Betul tidak?
Saat ini ada semacam kekhawatiran di kalangan para penggiat ilmu parenting mengenai kondisi kota besar seperti Jakarta. Pola kerja yang super sibuk dan gaya hidup yang kurang baik, berpotensi menjadikan Jakarta sebagai fatherless city.
Hal ini bukan tanpa alasan, sudah menjadi hal yang lumrah jika ayah berangkat kerja sebelum anak bangun dan pulang ketika anak sudah terlelap tidur. Bahkan ketika weekend pun kebanyakan ayah lebih memilih bersantai dengan tiduran sambil nonton TV untuk melepas lelah setelah seminggu bekerja.
Jangan sampai deh kita para ayah terjebak dengan hal demikian. Ayo kita beriktiar menjadi ayah hebat dengan menyempatkan dan membiasakan diri memberikan sentuhan fisik kepada anak. Bisa itu dengan cara mencium, memeluk, merangkul, ataupun menggandeng anak. Karena Rasulullah pun mencontohkan demikian,
Apa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW 1400 tahun yang lalu telah dibuktikan oleh banyak studi saat ini. Didapat data, bahwa ternyata sentuhan fisik kepada anak tidak hanya bisa merangsang aspek psikologis, namun juga bisa meningkatkan kecerdasan atau aspek kognitif si anak.
Anak yang mendapatkan sentuhan fisik dari orang tuanya bisa berkembang menjadi pribadi yang bahagia dan sehat di masa depan. Selain itu, mereka juga cenderung lebih bisa menjaga diri dari arus pergaulan bebas dibandingkan dengan anak yang kurang mendapatkan perhatian orang tuanya.
Baca juga: Jangan Sampai Lalai Ya! Ini Loh Kata Qur’an dan Hadis Mengenai Kewajiban Orangtua Mendidik Anak
Meski terlihat sepele, memberikan sentuhan fisik berupa pelukan, ciuman, dan rangkulan kepada anak sangat diperlukan untuk perkembangan mereka. Ayo sempatkan memberikan perhatian lebih kepada buah hati kita saat ini juga. Jangan sampai momen berharga tersebut terlewatkan begitu saja dengan kesibukan bekerja. Karena kebahagiaan itu sesungguhnya tidak bisa digantikan oleh apapun, termasuk materi.
Mari kita berikhtiar menjadi ayah hebat dengan mencontoh Rasulullah SAW. Wallahu A’lam
(Diedit oleh Nizar Tegar)