Pada dasarnya, ghibah, gosip, dan dusta adalah unsur – unsur yang dapat merusak dan memporak – porandakan persahabatan dan persaudaraan. Sendi – sendi ukhuwah dan kerjasama akan runtuh dengan seketika, jika kebiasaan ghibah, gosip, dan kedustaan masih mengakar kuat di tengah tengah masyarakat.
Baca juga:
Dalam sejarah umat manusia telah dituliskan, betapa jahatnya akibat yang ditimbulkan oleh ketiga perbuatan ini. Betapa banyak umat dan bangsa terbelenggu dalam pertikaian dan perselisihan yang tidak kunjung selesai, hanya karena ghibah dan gosip. Sudah berapa kali terjadi pertumpahan darah, bahkan peperangan yang menumpahkan darah ribuan orang, hanya karena ghibah dan gosip yang tidak jelas asal – usulnya. Untuk itu, akibat ghibah, gosip dan kebohongan, tidak seringan dan sepele seperti yang dibayangkan kebanyakan manusia.
Akibat ghibah, gosip, dan kedustaan dapat diringkas sebagai berikut;
Ghibah, gosip, dan kedustaan acapkali menjadi sebab retaknya persaudaraan, persahabatan, bahkan kehidupan rumah tangga orang lain. Selain itu, ghibah menyebabkan jatuhnya harga diri seseorang, serta rusaknya kepercayaan seseorang kepada orang lain. Seorang sahabat akhirnya tidak menghargai dan percaya lagi kepada saudaranya, akibat pergunjingan orang lain. Kehidupan rumah tangga akhirnya menjadi porak – poranda ketika suami atau isteri memakan pergunjingan orang lain terhadap salah satu pasangannya. Tatkala, kepercayaan dan rasa hormat telah lenyap, jalan menuju permusuhan dan perpecahan terbuka lebar. Apalagi, ketika ghibah itu dibarengi dengan kedustaan dan fitnah, maka persoalan akan semakin runcing dan genting. Permusuhan dan perselisihan berkembang menjadi pertikaian dan permusuhan.
Ghibah menyuburkan iri, dengki, dan hasud. Tatkala seseorang mengghibah saudaranya, biasanya orang yang tidak suka dengan orang yang dighibah terjangkit penyakit iri, dengki, dan hasud di hatinya. Apalagi, jika pergunjingan itu menyangkut kesenangan – kesenangan yang didapatkan orang yang dibencinya. Dalam keadaan semacam ini, tanpa sadar ghibah telh menyalakan iri, dengki dan hasud.
Pada dasarnya, ghibah adalah pembicaraan yang tidak bermanfaat, bahkan pembicaraan haram yang harus ditinggalkan oleh seorang Muslim. Waktu yang begitu berharga akhirnya sia – sia, dengan perbuatan yang tidak bermanfaat, bahkan menyebabkan dosa.
Jika orang yang gemar mengghibah, gosip, dan dusta, kehabisan bahan gosip atau ghibah, acapkali ia berusaha mencari bahan berita dengan cara memata – matai, atau menyebarkan prasangka – prasangka yang tidak berdasar. Akibatnya, suasana pergaulan dilanda saling curiga dan prasangka. Pergaulan menjadi tidak nyaman, dan diliputi oleh perasaan penuh curiga. Tentunya, keadaan semacam ini menjadi cikal bakal bagi permusuhan, perselisihan dan pertengkaran, serta menjadi lahan subur bagi orang – orang jahat untuk menghancurkan kesatuan dan persatuan kaum Muslim.
Inilah beberapa akibat ghibah, gosip, dan dusta. Sesungguhnnya, masyarakat yang suka mengghibah, gosip, dan dusta adalah masyarakat yang sedang mengidap penyakit kejiwaan yang sangat mengerikan dan menjijikan. Sayangnya, banyak orang tidak merasakan, bahwa dirinya tengah mengidap penyakit hati yang amat berbahaya.
Baca juga:
Oleh karenanya, mari kita sama – sama menjauhi perbuatan tercela ini, untuk mendapatkan cintaNya. Termasuk penulis yang masih perlu banyak belajar.
Jangan lupa untuk menekan tombol notifikasi untuk mendapatkan update-an tulisan bermanfaat lainnya. Barakallah
Daftar Pustaka
Syamsuddin Ramadlan an-Nawiy, Fathiy (2018). Fiqih Bertetangga. Bogor: Al Azhar Fresh Zone Publishing.
Pada dasarnya, ghibah, gosip, dan dusta adalah unsur – unsur yang dapat merusak dan memporak – porandakan persahabatan dan persaudaraan. Sendi – sendi ukhuwah dan kerjasama akan runtuh dengan seketika, jika kebiasaan ghibah, gosip, dan kedustaan masih mengakar kuat di tengah tengah masyarakat.
Baca juga:
Dalam sejarah umat manusia telah dituliskan, betapa jahatnya akibat yang ditimbulkan oleh ketiga perbuatan ini. Betapa banyak umat dan bangsa terbelenggu dalam pertikaian dan perselisihan yang tidak kunjung selesai, hanya karena ghibah dan gosip. Sudah berapa kali terjadi pertumpahan darah, bahkan peperangan yang menumpahkan darah ribuan orang, hanya karena ghibah dan gosip yang tidak jelas asal – usulnya. Untuk itu, akibat ghibah, gosip dan kebohongan, tidak seringan dan sepele seperti yang dibayangkan kebanyakan manusia.
Akibat ghibah, gosip, dan kedustaan dapat diringkas sebagai berikut;
Ghibah, gosip, dan kedustaan acapkali menjadi sebab retaknya persaudaraan, persahabatan, bahkan kehidupan rumah tangga orang lain. Selain itu, ghibah menyebabkan jatuhnya harga diri seseorang, serta rusaknya kepercayaan seseorang kepada orang lain. Seorang sahabat akhirnya tidak menghargai dan percaya lagi kepada saudaranya, akibat pergunjingan orang lain. Kehidupan rumah tangga akhirnya menjadi porak – poranda ketika suami atau isteri memakan pergunjingan orang lain terhadap salah satu pasangannya. Tatkala, kepercayaan dan rasa hormat telah lenyap, jalan menuju permusuhan dan perpecahan terbuka lebar. Apalagi, ketika ghibah itu dibarengi dengan kedustaan dan fitnah, maka persoalan akan semakin runcing dan genting. Permusuhan dan perselisihan berkembang menjadi pertikaian dan permusuhan.
Ghibah menyuburkan iri, dengki, dan hasud. Tatkala seseorang mengghibah saudaranya, biasanya orang yang tidak suka dengan orang yang dighibah terjangkit penyakit iri, dengki, dan hasud di hatinya. Apalagi, jika pergunjingan itu menyangkut kesenangan – kesenangan yang didapatkan orang yang dibencinya. Dalam keadaan semacam ini, tanpa sadar ghibah telh menyalakan iri, dengki dan hasud.
Pada dasarnya, ghibah adalah pembicaraan yang tidak bermanfaat, bahkan pembicaraan haram yang harus ditinggalkan oleh seorang Muslim. Waktu yang begitu berharga akhirnya sia – sia, dengan perbuatan yang tidak bermanfaat, bahkan menyebabkan dosa.
Jika orang yang gemar mengghibah, gosip, dan dusta, kehabisan bahan gosip atau ghibah, acapkali ia berusaha mencari bahan berita dengan cara memata – matai, atau menyebarkan prasangka – prasangka yang tidak berdasar. Akibatnya, suasana pergaulan dilanda saling curiga dan prasangka. Pergaulan menjadi tidak nyaman, dan diliputi oleh perasaan penuh curiga. Tentunya, keadaan semacam ini menjadi cikal bakal bagi permusuhan, perselisihan dan pertengkaran, serta menjadi lahan subur bagi orang – orang jahat untuk menghancurkan kesatuan dan persatuan kaum Muslim.
Inilah beberapa akibat ghibah, gosip, dan dusta. Sesungguhnnya, masyarakat yang suka mengghibah, gosip, dan dusta adalah masyarakat yang sedang mengidap penyakit kejiwaan yang sangat mengerikan dan menjijikan. Sayangnya, banyak orang tidak merasakan, bahwa dirinya tengah mengidap penyakit hati yang amat berbahaya.
Baca juga:
Oleh karenanya, mari kita sama – sama menjauhi perbuatan tercela ini, untuk mendapatkan cintaNya. Termasuk penulis yang masih perlu banyak belajar.
Jangan lupa untuk menekan tombol notifikasi untuk mendapatkan update-an tulisan bermanfaat lainnya. Barakallah
Daftar Pustaka
Syamsuddin Ramadlan an-Nawiy, Fathiy (2018). Fiqih Bertetangga. Bogor: Al Azhar Fresh Zone Publishing.