Dalam Islam, terdapat istilah Baiti Jannati untuk menggambarkan tempat tinggal yang paling ideal, baik untuk kehidupan di dunia maupun akhirat.
Kriteria rumah ideal bagi setiap orang mungkin bisa berbeda-beda. Namun bagi kebanyakan orang, bisa memiliki rumah yang bisa bikin nyaman, tenang, dan tentram ketika berada di dalamnya selalu menjadi impian.
Dalam bahasa indonesia, arti baiti jannati adalah rumahku surgaku. Istilah rumahku surgaku memberikan inspirasi dan motivasi kepada kita untuk membangun rumah layaknya “surga”, sebuah tempat yang paling indah, nyaman, dan ideal untuk ditinggali.
Rumah lebih dari sekedar tempat tinggal. Rumah tidak hanya sekedar bangunan yang memiliki atap, lantai, dan dinding, melainkan hunian istimewa, terbaik, dan paling ideal untuk ditempati bersama keluarga tercinta. Dengan membangun keluarga yang didasarkan pada syariat islam diharapkan tidak hanya bisa meraih kebahagiaan dunia melainkan juga kebahagiaan akhirat.
Konsep baiti jannati terlihat indah dan terkesan utopis. Namun nyatanya Allah telah memberikan gambaran mengenai baiti jannati ini. Hanya saja memang diperlukan tekad dan usaha yang serius dari setiap anggota keluarga.
Dari ayat di atas terlihat bahwa sebuah keluarga dapat menebarkan aroma baiti jannati di saat pasangan suami istri dapat saling memberikan rasa tentram (sakinah), cinta (mawaddah), dan kasih sayang (rahmah). Selain itu pasangan suami istri juga harus bisa saling memberikan perhatian yang paling istimewa kepada pasangannya.
Ada beberapa ikhtiar yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan baiti jannati, yaitu:
Salah satu bentuk ikhtiar yang bisa dilakukan untuk membangun baiti jannati adalah dengan menjadikan islam sebagai landasan dalam kehidupan sehari-hari. Jangan jadikan materi sebagai landasan. Karena seringkali materi yang kita kejar-kejar dan kumpulkan justru menjadi sumber masalah bagi keluarga.
Melimpahnya harta dan tersedianya berbagai fasilitas yang mewah tidak bisa menjamin kebahagiaan kepada pemiliknya. Kebahagiaan justru hadir ketika setiap anggota keluarga saling memberikan ketentraman dan ketenangan jiwa. Hal ini hanya bisa digapai ketika Agama menjadi landasan utamanya.
Ketika memilih calon pasangan hidup pun kita dianjurkan mempertimbangkan aspek agama yang dimilikinya.
Ketika agama dijadikan landasan, tidak hanya kebahagiaan dunia yang bisa di dapat melainkan juga kebahagiaan akhirat. Peluang dipertemukan kembali di surga pun menjadi terbuka lebar saat menjadikan agama sebagai pondasi berumah tangga.
Baiti Jannati InsyaAllah lebih muda diraih ketika setiap anggota keluarga menerapkan akhlakul karimah. Akhlak yang terpuji bisa menjadi penopang kokohnya rumah tangga selain menjaga iman dan takwa. Salah satu contoh akhlak terpuji yang patutnya dibudayakan adalah bertutur kata lemah lembut.
Rasulullah sering memberikan keteladanan dengan mengerjakan pekerjaan rumah untuk membantu istrinya,
Selama kita hidup ujian akan selalu ada dan tidak akan pernah selesai. Begitu pun saat berumah tangga, akan selalu ada ujian yang menghampiri. Oleh karena itu diperlukan sabar dan syukur untuk menghadapinya. Berpeganglah pada prinsip “bersabar saat musibah datang dan bersyukur saat mendapat nikmat”. Rasulullah pernah bersabda,
Salah satu cara untuk menghadirkan ketentraman ke dalam rumah adalah menjadikan tempat tinggal sebagai tempat ibadah. Orang mukmin mengkondisikan tempat tinggalnya sebagai rumah ibadah.
Kehidupan rumah tangganya berjalan untuk menegakan aturan Allah dan RasulNya secara konsisten. Ketenangan jiwa akan hadir di setiap anggota keluarga ketika mendekatkan diri kepada Allah.
Mari kita teladani salah satu sahabat Rasulullah, Abu Darda, dalam kesehariannya. Beliau membangun sebuah mihrab di rumahnya yang dikhususkan untuk menghidupkan malam-malamnya dengan mendekatkan diri kepada Allah. Hingga suatu saat istrinya mendapat tamu perempuan yang kebetulan melihat bekas tetesan air di mihrab tersebut.
“Wahai istri Abu Darda. Mengapa mengapa engkau biarkan tetesan air itu membasahi mihrabmu,” tanya si tamu.
“Itu bukan air hujan, tetapi tetesan air mata Abu Darda yang menetes di sepanjang sujudnya setiap malam. Dia menangis dan air matanya mengalir karena rasa takut dan cintanya kepada Allah,” jelas istri Abu Darda.
Mendengar jawaban tersebut sang tamu tentunya terpegun. Ternyata rumah tempat tinggal Abu Darda dijadikan sebagai “rumah ibadah”, hingga Beliau menikmati sujudnya sampai menangis.
Maka sungguh beruntung bagi orang yang selalu menghidupkan malam-malamnya dengan mendekatkan diri kepada Allah hingga menangis.
Atas izin Allah, sebenarnya kita bisa menghadirkan rumah tangga bernuansa surgawi. Hanya saja diperlukan kerja keras, tekad yang kuat, dan ikhtiar yang istiqomah untuk mewujudkannya.
Maka itu, jangan menunda kebaikan yang bisa kita lakukan untuk keluarga kita saat ini. Amalkan segera hal-hal yang bisa mewujudkan Baiti Jannati dalam rumah kita.
Karena, Baiti Jannati insyaAllah bisa mendatangkan kebahagiaan baik di dunia maupun akhirat, Peluang untuk bisa berkumpul kembali di surga kelak bersama keluarga tercinta disurga sangat terbuka lebar. Semoga Allah SWT memudahkan segala ikhtiar kita. Mudah-mudahan segala harapan kita akan terbangunnya sebuah keluarga harmonis, ideal, penuh kesalehan yang dicintai Allah SWT, segera terwujud. Aamiin ya rabbal alaamiin.
Baca juga: 11 Kiat Sukses Membangun Keluarga Islami Yang Allah Ridhai
(Diedit oleh Nizar Tegar)
Dalam Islam, terdapat istilah Baiti Jannati untuk menggambarkan tempat tinggal yang paling ideal, baik untuk kehidupan di dunia maupun akhirat.
Kriteria rumah ideal bagi setiap orang mungkin bisa berbeda-beda. Namun bagi kebanyakan orang, bisa memiliki rumah yang bisa bikin nyaman, tenang, dan tentram ketika berada di dalamnya selalu menjadi impian.
Dalam bahasa indonesia, arti baiti jannati adalah rumahku surgaku. Istilah rumahku surgaku memberikan inspirasi dan motivasi kepada kita untuk membangun rumah layaknya “surga”, sebuah tempat yang paling indah, nyaman, dan ideal untuk ditinggali.
Rumah lebih dari sekedar tempat tinggal. Rumah tidak hanya sekedar bangunan yang memiliki atap, lantai, dan dinding, melainkan hunian istimewa, terbaik, dan paling ideal untuk ditempati bersama keluarga tercinta. Dengan membangun keluarga yang didasarkan pada syariat islam diharapkan tidak hanya bisa meraih kebahagiaan dunia melainkan juga kebahagiaan akhirat.
Konsep baiti jannati terlihat indah dan terkesan utopis. Namun nyatanya Allah telah memberikan gambaran mengenai baiti jannati ini. Hanya saja memang diperlukan tekad dan usaha yang serius dari setiap anggota keluarga.
Dari ayat di atas terlihat bahwa sebuah keluarga dapat menebarkan aroma baiti jannati di saat pasangan suami istri dapat saling memberikan rasa tentram (sakinah), cinta (mawaddah), dan kasih sayang (rahmah). Selain itu pasangan suami istri juga harus bisa saling memberikan perhatian yang paling istimewa kepada pasangannya.
Ada beberapa ikhtiar yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan baiti jannati, yaitu:
Salah satu bentuk ikhtiar yang bisa dilakukan untuk membangun baiti jannati adalah dengan menjadikan islam sebagai landasan dalam kehidupan sehari-hari. Jangan jadikan materi sebagai landasan. Karena seringkali materi yang kita kejar-kejar dan kumpulkan justru menjadi sumber masalah bagi keluarga.
Melimpahnya harta dan tersedianya berbagai fasilitas yang mewah tidak bisa menjamin kebahagiaan kepada pemiliknya. Kebahagiaan justru hadir ketika setiap anggota keluarga saling memberikan ketentraman dan ketenangan jiwa. Hal ini hanya bisa digapai ketika Agama menjadi landasan utamanya.
Ketika memilih calon pasangan hidup pun kita dianjurkan mempertimbangkan aspek agama yang dimilikinya.
Ketika agama dijadikan landasan, tidak hanya kebahagiaan dunia yang bisa di dapat melainkan juga kebahagiaan akhirat. Peluang dipertemukan kembali di surga pun menjadi terbuka lebar saat menjadikan agama sebagai pondasi berumah tangga.
Baiti Jannati InsyaAllah lebih muda diraih ketika setiap anggota keluarga menerapkan akhlakul karimah. Akhlak yang terpuji bisa menjadi penopang kokohnya rumah tangga selain menjaga iman dan takwa. Salah satu contoh akhlak terpuji yang patutnya dibudayakan adalah bertutur kata lemah lembut.
Rasulullah sering memberikan keteladanan dengan mengerjakan pekerjaan rumah untuk membantu istrinya,
Selama kita hidup ujian akan selalu ada dan tidak akan pernah selesai. Begitu pun saat berumah tangga, akan selalu ada ujian yang menghampiri. Oleh karena itu diperlukan sabar dan syukur untuk menghadapinya. Berpeganglah pada prinsip “bersabar saat musibah datang dan bersyukur saat mendapat nikmat”. Rasulullah pernah bersabda,
Salah satu cara untuk menghadirkan ketentraman ke dalam rumah adalah menjadikan tempat tinggal sebagai tempat ibadah. Orang mukmin mengkondisikan tempat tinggalnya sebagai rumah ibadah.
Kehidupan rumah tangganya berjalan untuk menegakan aturan Allah dan RasulNya secara konsisten. Ketenangan jiwa akan hadir di setiap anggota keluarga ketika mendekatkan diri kepada Allah.
Mari kita teladani salah satu sahabat Rasulullah, Abu Darda, dalam kesehariannya. Beliau membangun sebuah mihrab di rumahnya yang dikhususkan untuk menghidupkan malam-malamnya dengan mendekatkan diri kepada Allah. Hingga suatu saat istrinya mendapat tamu perempuan yang kebetulan melihat bekas tetesan air di mihrab tersebut.
“Wahai istri Abu Darda. Mengapa mengapa engkau biarkan tetesan air itu membasahi mihrabmu,” tanya si tamu.
“Itu bukan air hujan, tetapi tetesan air mata Abu Darda yang menetes di sepanjang sujudnya setiap malam. Dia menangis dan air matanya mengalir karena rasa takut dan cintanya kepada Allah,” jelas istri Abu Darda.
Mendengar jawaban tersebut sang tamu tentunya terpegun. Ternyata rumah tempat tinggal Abu Darda dijadikan sebagai “rumah ibadah”, hingga Beliau menikmati sujudnya sampai menangis.
Maka sungguh beruntung bagi orang yang selalu menghidupkan malam-malamnya dengan mendekatkan diri kepada Allah hingga menangis.
Atas izin Allah, sebenarnya kita bisa menghadirkan rumah tangga bernuansa surgawi. Hanya saja diperlukan kerja keras, tekad yang kuat, dan ikhtiar yang istiqomah untuk mewujudkannya.
Maka itu, jangan menunda kebaikan yang bisa kita lakukan untuk keluarga kita saat ini. Amalkan segera hal-hal yang bisa mewujudkan Baiti Jannati dalam rumah kita.
Karena, Baiti Jannati insyaAllah bisa mendatangkan kebahagiaan baik di dunia maupun akhirat, Peluang untuk bisa berkumpul kembali di surga kelak bersama keluarga tercinta disurga sangat terbuka lebar. Semoga Allah SWT memudahkan segala ikhtiar kita. Mudah-mudahan segala harapan kita akan terbangunnya sebuah keluarga harmonis, ideal, penuh kesalehan yang dicintai Allah SWT, segera terwujud. Aamiin ya rabbal alaamiin.
Baca juga: 11 Kiat Sukses Membangun Keluarga Islami Yang Allah Ridhai
(Diedit oleh Nizar Tegar)