Indikator tempat tinggal yang ideal bagi setiap orang itu mungkin berbeda-beda. Namun yang pasti, memilih lingkungan yang baik adalah suatu keharusan. Betul tidak sahabat?
Memilih lingkungan tempat tinggal yang tepat itu gampang-gampang susah. Terlebih lagi ketika pertimbangan tersebut harus dibenturkan dengan ketersediaan dana.
Terkadang saat membeli rumah harganya sudah cocok, namun sayang lingkungannya tidak. Begitu juga ketika lingkungannya sudah cocok, namun harganya tidak ramah di kantong. Membuat kita harus mempertimbangkan kembali saat membeli rumah.
Beberapa kasus penundaan beli rumah disebabkan oleh satu alasan yaitu belum menemukan lingkungan yang sesuai. Hal tersebut pernah dialami oleh salah satu pengguna quora yang bernama Angelina Damar ketika berbagi pengalaman saat akan membeli rumah.
Ia dan suaminya memutuskan untuk menyewa rumah karena merasa belum menemukan lingkungan tempat tinggal yang cocok. Mereka mengalokasikan dana yang disimpannya untuk membeli rumah yang berlokasi di tempat suaminya sekolah dulu.
Rumah tersebut disewakan untuk kemudian uang sewanya digunakan untuk membayar uang sewa rumah yang kini mereka tempati.
Dari kisah tersebut kita bisa belajar bahwa mencari lingkungan tempat tinggal terbaik tidak semudah membalikan telapak tangan. Diperlukan kehati-hatian saat memilihnya.
Karena rumah bisa diibaratkan sebagai pelabuhan terakhir kita setelah seharian lelah beraktivitas. Baik buruknya lingkungan bisa memberikan pengaruh terhadap kehidupan kita secara keseluruhan.
Sahabat, coba bayangkan jika kita memiliki tempat tinggal dengan tetangga yang saleh dan salehah. Tentunya tidak hanya kebahagiaan di dunia yang bisa kita dapat, kebahagiaan di akhirat pun insyaAllah bisa diraih.
Mereka akan mendorong kita melakukan kebaikan dan mengingatkan kita saat melakukan kekhilafan menginjak salah.
Terlebih lagi ketika sahabat sudah memiliki buah hati yang masih kecil. Masalah pendidikan serta belajar sosialisasi sejak dini menjadi lebih mudah, lebih terjaga. Di satu sisi memang peran sekolah pertama berada di pangkuan ibu.
Namun, faktor eksternal juga bisa turut mempengaruhi perkembangan buah hati kita. Jika lingkungannya baik, maka insyaAllah mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang saleh dan salehah.
Sahabat, dalam Islam, kita sangat dianjurkan untuk hidup berjamaah. Ketika hidup berjamaah, kita bisa memupuk persatuan dan saling menguatkan, antara mukmin yang satu dengan mukmin yang lain.
Ibarat berada dalam satu tubuh. Ketika ada satu bagian tubuh yang merasa sakit, maka bagian tubuh lain akan turut merasakan sakit pula.
Ada banyak keterangan yang berisi seruan untuk hidup berjamaah, baik dalam Al Qur’an maupun hadis. Misalnya Q.S Ali Imran ayat 103,
“Dan berpegang teguhlah kalian kepada tali Allah seraya berjama’ah dan janganlah kalian bercerai berai”. (Q.S Ali Imran: 103)
Di ayat lain Allah SWT berfirman,
“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang di jalanNya dalam barisan yang teratur seakan akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh”. (QS. As Shaff ayat 4)
Bahkan Rasulullah SAW yang mulia pun menyuruh kita untuk hidup berjamaah,
Rasulullah Shallalahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Berdua lebih baik daripada sendiri, bertiga lebih baik daripada berdua, berempat lebih baik daripada bertiga, maka hendaklah kalian tetap bersama berjamaah, karena sesungguhnya Allah tidak akan mengumpulkan umatku kecuali atas sebuah petunjuk (hidayah).” (HR. Ahmad)
Sahabat, kita sebagai kaum muslim patut bersyukur karena saat ini ada banyak kawasan hunian islami yang mulai bermunculan. Hal tersebut tidak terjadi secara tiba-tiba tanpa alasan. Karena jika dilihat dari marketnya, saat ini banyak warga muslim yang memang mencari hunian islami.
Salah satu contohnya adalah Ibu Nurhasanah yang memutuskan membeli rumah di Perumahan Sukamanah Islamic Village, Purwakarta.
Pada penggalan video yang diunggah oleh Channel Youtube Sharia Green Land, Ibu Nurhasanah mengaku bahwa lingkungan adalah salah satu faktor penting saat membeli rumah.
Beliau menuturkan bahwa lingkungan turut mempengaruhi perkembangan anak. Jika lingkungannya baik, maka diharapkan akan memberikan pengaruh yang baik pula terhadap anaknya.
Maka dengan alasan tersebut beliau memutuskan untuk bergabung dengan Sukamanah Islamic Village untuk turut membangun kawasan Islami.
Nah, bagaimana dengan Sahabat, apakah mau mengikuti jejak Ibu Nurhasanah untuk membangun peradaban islami dan bertetangga dengan tetangga yang insyaAllah saleh dan salehah?
Indikator tempat tinggal yang ideal bagi setiap orang itu mungkin berbeda-beda. Namun yang pasti, memilih lingkungan yang baik adalah suatu keharusan. Betul tidak sahabat?
Memilih lingkungan tempat tinggal yang tepat itu gampang-gampang susah. Terlebih lagi ketika pertimbangan tersebut harus dibenturkan dengan ketersediaan dana.
Terkadang saat membeli rumah harganya sudah cocok, namun sayang lingkungannya tidak. Begitu juga ketika lingkungannya sudah cocok, namun harganya tidak ramah di kantong. Membuat kita harus mempertimbangkan kembali saat membeli rumah.
Beberapa kasus penundaan beli rumah disebabkan oleh satu alasan yaitu belum menemukan lingkungan yang sesuai. Hal tersebut pernah dialami oleh salah satu pengguna quora yang bernama Angelina Damar ketika berbagi pengalaman saat akan membeli rumah.
Ia dan suaminya memutuskan untuk menyewa rumah karena merasa belum menemukan lingkungan tempat tinggal yang cocok. Mereka mengalokasikan dana yang disimpannya untuk membeli rumah yang berlokasi di tempat suaminya sekolah dulu.
Rumah tersebut disewakan untuk kemudian uang sewanya digunakan untuk membayar uang sewa rumah yang kini mereka tempati.
Dari kisah tersebut kita bisa belajar bahwa mencari lingkungan tempat tinggal terbaik tidak semudah membalikan telapak tangan. Diperlukan kehati-hatian saat memilihnya.
Karena rumah bisa diibaratkan sebagai pelabuhan terakhir kita setelah seharian lelah beraktivitas. Baik buruknya lingkungan bisa memberikan pengaruh terhadap kehidupan kita secara keseluruhan.
Sahabat, coba bayangkan jika kita memiliki tempat tinggal dengan tetangga yang saleh dan salehah. Tentunya tidak hanya kebahagiaan di dunia yang bisa kita dapat, kebahagiaan di akhirat pun insyaAllah bisa diraih.
Mereka akan mendorong kita melakukan kebaikan dan mengingatkan kita saat melakukan kekhilafan menginjak salah.
Terlebih lagi ketika sahabat sudah memiliki buah hati yang masih kecil. Masalah pendidikan serta belajar sosialisasi sejak dini menjadi lebih mudah, lebih terjaga. Di satu sisi memang peran sekolah pertama berada di pangkuan ibu.
Namun, faktor eksternal juga bisa turut mempengaruhi perkembangan buah hati kita. Jika lingkungannya baik, maka insyaAllah mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang saleh dan salehah.
Sahabat, dalam Islam, kita sangat dianjurkan untuk hidup berjamaah. Ketika hidup berjamaah, kita bisa memupuk persatuan dan saling menguatkan, antara mukmin yang satu dengan mukmin yang lain.
Ibarat berada dalam satu tubuh. Ketika ada satu bagian tubuh yang merasa sakit, maka bagian tubuh lain akan turut merasakan sakit pula.
Ada banyak keterangan yang berisi seruan untuk hidup berjamaah, baik dalam Al Qur’an maupun hadis. Misalnya Q.S Ali Imran ayat 103,
“Dan berpegang teguhlah kalian kepada tali Allah seraya berjama’ah dan janganlah kalian bercerai berai”. (Q.S Ali Imran: 103)
Di ayat lain Allah SWT berfirman,
“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang di jalanNya dalam barisan yang teratur seakan akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh”. (QS. As Shaff ayat 4)
Bahkan Rasulullah SAW yang mulia pun menyuruh kita untuk hidup berjamaah,
Rasulullah Shallalahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Berdua lebih baik daripada sendiri, bertiga lebih baik daripada berdua, berempat lebih baik daripada bertiga, maka hendaklah kalian tetap bersama berjamaah, karena sesungguhnya Allah tidak akan mengumpulkan umatku kecuali atas sebuah petunjuk (hidayah).” (HR. Ahmad)
Sahabat, kita sebagai kaum muslim patut bersyukur karena saat ini ada banyak kawasan hunian islami yang mulai bermunculan. Hal tersebut tidak terjadi secara tiba-tiba tanpa alasan. Karena jika dilihat dari marketnya, saat ini banyak warga muslim yang memang mencari hunian islami.
Salah satu contohnya adalah Ibu Nurhasanah yang memutuskan membeli rumah di Perumahan Sukamanah Islamic Village, Purwakarta.
Pada penggalan video yang diunggah oleh Channel Youtube Sharia Green Land, Ibu Nurhasanah mengaku bahwa lingkungan adalah salah satu faktor penting saat membeli rumah.
Beliau menuturkan bahwa lingkungan turut mempengaruhi perkembangan anak. Jika lingkungannya baik, maka diharapkan akan memberikan pengaruh yang baik pula terhadap anaknya.
Maka dengan alasan tersebut beliau memutuskan untuk bergabung dengan Sukamanah Islamic Village untuk turut membangun kawasan Islami.
Nah, bagaimana dengan Sahabat, apakah mau mengikuti jejak Ibu Nurhasanah untuk membangun peradaban islami dan bertetangga dengan tetangga yang insyaAllah saleh dan salehah?